13/11/2014

Presiden Uruguay Memberi Nasehat pada Amerika Serikat: “Kami berkembang, tapi kami mau mendistribusikannya”


JUNE 9TH, 2014 AT 6:01 AM
Arsitektur dan memori 

Gedung putih adalah sebuah bangunan dengan reputasi jahat di sebagian Amerika Selatan. Sejak keunculan doktrin Monroe di awal 1800an, tembok gedung putih dan ruangnya telah menjadi saksi bisu atas beberapa keputusan yang dimaksudkan untuk mengubah “halaman belakang kita” – artinya menjamin  ketergantungan tanpa henti ekonomi Amerika Latin terhadap kepentingan Amerika Serikat, tanpa peduli pada bentuk politiknya, yang penting bisa menjaga terus kondisi yang menguntungkan itu.

Latar belakang ini tak jadi masalah, karena Frank D Rooseveld menyatakan, tak soal bila Somoza Nicaragua, yang adalah  “anak jalang” brutal itu memerintah sebuah benua selama “ia masih anak jalang kami”. Di akhir 1970an dan 80an, perkawinan antara kepentingan modal Amerika Serikat dan sekutu mereka di Amerika Latin terbukti bisa membuahkan hasil bagi mereka; anak jalang kita dalam seragam militer memerintah mayoritas benua. Serikat pekerja lebih  produktif dari Brady Bunch
Uruguay memiliki anggota Tupamaros selama tahun 70an –sebuah gerakan tentara perlawanan gerilya urban melawan kediktatoran – ditembak berkali – kali dan menghabiskan waktunya selama 14 tahun dipenjara oleh militer pro Washington di Uruguay, tidak mengejutkan ketika seorang jurnalis akan bertanya pada Jose Mujica tentang refleksinya kala mengunjungi Gedung Putih. Ia mengatakan “Bangunan tidak bisa disalahkan, saya tidak sedang menentang arsitektur bangunannya, saya memilih melupakannya karena saya lebih tertarik pada masa depan”

07/11/2014

Ribuan Perempuan Berjuang untuk HAK di Pertemuan Perempuan Nasional Argentina



Dari 13 – 15 Oktober 2014, Salta, ibu kota provinsi Homonim sebelah barat utara Argentina, akan penuh dengan ribuan perempuan dari penjuru negeri untuk merayakan Pertemuan Nasional Perempuan (ENM)  di Argentina yang ke 29. Pertemuan ini bertujuan untuk mendiskusikan dan membahas ketidaksetaraan gender, kekerasan gender termasuk bentuk femicide yang paling esktrim, budaya perkosaan, dan pelanggaran hak perempuan, seperti beragam bentuk diskriminasi terhadap perempuan seperti diskriminasi di tempat kerja.

Cerita tentang ENM kembali ke tahun 1986, saat pertemuan pertama terselenggara di Buenos Aires di saat Argentina massih tidak memiliki hukum perceraian dan otoritas orang tua yang hanya dipegang oleh ayah saja. Beberapa workshop pun diorganisir termasuk partisipasi politik dan perempuan, Perempuan dan Kekerasan Dalam Rumah Tangga, Identitas, Gereja dan Perempuan, Stereotipe Seksual dalam Pendidikan, Seksualitas, Keluarga Tradisional dan Model Keluarga Baru dan Perempuan Adat.

Banyak perkembangan sejak tahun 1980an, termasuk disahkannya 26.364 Undang- Undang pencegahan dan hukuman terkait perdagangan manusia dan pertolongan kepada korban pada tahun 2008, legalisasi pernikahan sesama jenis di tahun 2010, 26.618 Undang- Undang tentang pernikahan setara (Dalam bahasa Spanyol  Ley de Matrimonio Igualitario, yang memodifikasi hukum perdata) dan pada tahun 2012 disahkannya 26. 743 Undang – Undang yang dikenal dengan Undang-Undang Identitas Gender.

05/11/2014

Upah Naik 15%, Pemerintahan Venezuela Maduro Luncurkan Bank Pekerja


Santa Elena de Uairen, 4 November 2014 (venezuelanalysis.com) – Pada hari Senin, Presiden Venezuela, Nicolas Maduro mengumumkan kesetujuannya atas proposal pekerja untuk menaikkan upah minimum sebesar 15% mulai 1 Desember. 
Upah baru tersebut mencapai 4,889 bolivars per bulan (US$776  nilai tukar rata rata untuk 6.3)

Ini menandai kenaikan upah untuk ke tiga kalinya pada tahun 2014, membuat upah minimum terbaru lebih tinggi 64.5% dibandin awal tahun ini. Meski demikian, angka upah ini berada di atas inflasi sebesar 63,4% dalam periode yang sama.

02/11/2014

Selayang Pandang Kemenangan Morales: Sebuah Pandangan dari La Paz, Bolivia




Pesta di La Pas merayakan kemenangan Morales

Sumber : TeleSUR English

Hari itu, bertepatan dengan hari pemilihan umum di La Pas, Bolivia, matahari bersinar cukup terang. Mobil dan bus yang biasanya memenuhi badan jalan raya dilarang lewat hari itu untuk mencegah rakyat memilih lebih dari sekali di tempat tempat yang berbeda. hasilnya, udara menjadi lebih bersih dan segar, dan anak – anak pun bisa bermain bola di jalan-jalan terbuka, para penggemar sepeda bisa mengambil keuntungan dari kebebasan ini, dan para keluarga juga bisa menikmati piknik dan permainan sementara para pedagang kaki lima menjual barbequ sapi dan ayam. Hari itu adalah hari pemilihan umum namun bagi banyak orang di La Paz, hari itu juga merupakan pesta bersama keluarga. Sebagaimana yang kita tahu, para pemilih hari itu hendak memilih dan telah memberikan kemenangan ke tiga kalinya pada Presiden Evo Morales dengan 60% suara.

01/11/2014

UU Pilkada dan Pembelajaran Demokrasi dari Venezuela



Oleh Heru Suprapto, Redaktur rumahpemilu.org

Ditetapkannya Undang-undang  Pemilihan Kepala Daerah (UU Pilkada) dengan cara pemilihan di DPRD menjadi titik kulminasi runtuhnya partisipasi rakyat dalam membangun demokrasi. Partisipasi rakyat yang tidak mendapatkan tempat di alam demokrasi membunuh demokrasi itu sendiri.
Berdalih keterwakilan, partai yang semestinya menjadi mesin penyadaran politik rakyat dalam rangka mengembangbiakkan demokrasi, justru membajak hak partisipasi rakyat dalam berdemokrasi. Praktik predator demokrasi itu kerap dijalankan mereka yang mengatasnamakan wakil rakyat. Di dalam polemik UU Pilkada, praktik itu nampak telanjang.

Dalam hal ini, partisipasi di dalam demokrasi menjadi kunci. Fungsinya bukan sekadar sebagai suara rakyat berkonversi menjadi kursi. Lebih dari itu, ia roh dalam demokrasi itu sendiri. Roh hakikatnya tidak sepenuhnya bisa diwakilkan oleh siapapun.

Belajar dari pembangunan terus menerus proses demokrasi, kita bisa melihat negara-negara Amerika Latin. Terdapat perbedaan mencolok soal partisipasi rakyat yang tidak cukup diukur dalam pemilu. Tetapi, pada praktek demokrasi partisipatoris yang dijalankannya.

01/08/2014

Maduro Meluncurkan Kampanye Venezuela “SOS Palestina” (“Darurat Palestina”) Menuntut Israel Mengakhiri Serangan Bom ke Palestina.

Aksi solidaritas rakyat Venezuela untuk Palestina


Oleh  EWAN ROBERTSON

Mérida, 12 Juli 2014 (Venezuelanalysis.com) – Presiden Venezuela, Nicolas Maduro telah melundurkan kampanye Venezuela “SOS Palestina” untuk menuntut Israel mengakhiri serangan bom ke jalur Gaza Palestina.
“Sudah cukup, saya sudah bergabung di kampanye #SOS Palestina, mari kita luncurkan,” ungkapnya kepada para pendukungnya di sebuah acara stasiun televisi.
Dengan memegang plakat dengan sebuah tulisan tangan di atasnya, ia meminta kepada warga Venezuela untuk bergabung dalam kampanye tersebut, dengan menyatakan “Rakyat Palestina memiliki hak untuk tinggal di tanah mereka sendiri dengan tenang dan damai... posisi internasional kita terkait isu Palestina adalah keadilan dan mengikuti kebijakan Komandante Hugo Chavez.”
Maduro juga mempertanyakan ketulusan tokoh internasional, termasuk beberapa artis dan aktor terkenal di Amerika Serikat, yang bergabung di #SOS Kampanye Venezuela di awal tahun ini ketika negeri Amerika Latin diserang oleh gelombang protes oposisi dan barikade kekerasan jalanan. 43 orang terbunuh dan lebih dari 800 orang terluka, termasuk pendukung pemerintah, aktivis oposisi dan anggota kesatuan keamanan dan warga biasa.
“Kepada mereka yang sering berseru di seluruh dunia “SOS Venezuela” ... betapa munafiknya kalian yang menyerukan SOS Venezuela tapi tidak angkat suara sedikitpun soal Palestina? Mari kita lihat jika mereka (selebriti terkenal) itu berani atau tidak! Menyerukan SOS Palestina!” Seru Presiden Venezuela ini.
Menurut perhitungan resmi, lebih dari 120 rakyat Palestina terbunuh dan hampir 1000 orang terluka semenjak Israel memborbardir jalur Gaza beberapa waktu lalu. Dan tidak ada korban dari Israel.
Solidaritas terhadap Palestina dilakukan di Caracaz, ibu kota Venezuela pada hari Kamis dan Jumat. Maduro menyebut serangan Israel sebagai “tidak adil, tidak proposional dan ilegal”, dan menyerukan agar serangan bom segera diakhiri.
Venezuela telah memutus hubungan diplomatik dengan Israel pada Januari 2009 sebagai respon atas dukungan Amerika Serikat terhadap serangan Israel ke jalur Gaza pada tahun itu, sehingga menyebabkan seribu rakyat Palestina terbunuh. Venezuela semenjak itu membangun aliansi dengan Palestina termasuk dengan memberikan solidaritas kesehatan, pendidikan dan perjanjian dagang minyak dengan negeri Timur Tengah.


15/06/2014

Doktrin Syok Olahraga : Dave Zirin di Piala Dunia, Olimpiade dan Demokrasi Brazil




Rabu, 11 Juni 2014
Oleh Andalusia Knoll
Review: Tarian Brazil dengan Iblis: Piala Dunia, Olimpiade dan Perjuangan untuk Demokrasi
Oleh Dave Zirin (Haymarket Books, Mei 2014)

Sebuah street art, menggambarkan seorang anak lelaki menangis dengan sebuah piring berisikan bola, street art itu menjadi populer seiring dengan Piala Dunia di Brazil. Mural itu dilukis sesaat setelah seorang komentator olah raga Dave Zirin menulis buku terbarunya Tarian Brazil dengan Iblis: Piala Dunia, Olimpiade dan Perjuangan untuk Demokrasi, buku tersebut memuat penjelasan tentang gambaran sejarah yang mudah menguap. Dalam bukunya, Zirin mengulas kembali warna warni FIFA dibalik publisitasnya di seluruh dunia, yang menyingkap kematian, penindasan, penggusuran dan korupsi yang memberi jalan bagi Piala Dunia 2014 dan ajang Olimpiade di Rio de Jeneiro pada tahun 2016 mendatang. 

Dalam kritiknya terhadap Piala Dunia, sebagaimana buku dan artikel yang ia tulis sebelumnya, Zirin memiliki kemampuan luar biasa yang membuat olahraga menarik bagi mereka yang tidak pernah menjadi penggemar berat olah raga ini. Tarian Brazil dengan Iblis menyingkap sejarah fasis Olimpiade, sebuah sejarah suram Piala Dunia di masa kediktatoran militer dan menginspirasi ribuan rakyat berjuang mempertahankan rumahnya di pemukiman miskin, yang disebut favelas.

10/06/2014

Amerika Latin: Mengapa Kita Butuh Segera Melakukan Moratorium Tambang Emas



Di tengah momentum pilpres, sedikit perhatian pada perpanjangan kontrak Freeport hingga 2041 oleh SBY-Budiono. Tambang emas yang banyak merusak lingkungan dan memiskinkan rakyat Papua, memperkaya segelintir pemilik Freeport, justru mendapat dukungan dari pemerintah untuk berkembang luas. Masihkah kita butuh emas? bukan untuk kebutuhan mendasar manusia tapi hanya untuk simbol status sosial. Berikut ini adalah artikel tentang moratorium Tambang Emas di Chile, yang demikian diperlukan bukan hanya karena eksploitasinya yang luar biasa berdampak rusak bagi sosial masyarakat namun juga menghancurkan lingkungan alam. 

Tambang emas telah menjadi momok yang menimpa negeri – negeri Amerika Latin. Di beberapa tempat, beberapa korporasi transnasional raksasa telah beroperasi. Di beberapa tempat lainnya, ratusan bahkan ribuan rakyat terjun ke sungai atau pegunungan hanya untuk beberapa gram emas. Korporasi besar tersebut berkeras menggunakan tekhnologi terbaru, mempromosikan pertumbuhan ekonomi dan menawarkan lapangan kerja, sedangkan pertambangan informal skala kecil dan ilegal selalu diasosiasikan dengan polusi, kekerasan dan kemiskinan.

16/05/2014

Gerakan LGBTI Amerika Latin Merayakan Kejayaan, Merancang Cita Baru



Ditulis oleh Ivet Gonzales
Kamis, 15 Mei 2014

(IPS) – Meski tak nampak, Amerika Latin adalah wilayah paling aktif di dunia dalam mempertahankan hak lesbian, gay, biseksual transgender dan interseks (LGBTI).

Itu tampak pada strategi yang dewasa dan cerdas yang dikerjakan gerakan LGBTI di 33 Negara kawasan, dimana level penghargaan terhadap orientasi seksual dan keragaman identitas gender, meski aktivis dari kawasan sekitar melaporkan pada bahwa sebuah konferensi diselenggarakan di resort Kuba di kota Varadero.  

“Tawaran paling progresif dan menarik adalah penyatian di benua Amerika,” Ucap aktivis dari Meksiko Gloria Careaga selama Konferensi Regional ke 6 Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans dan Interseks Internasional untuk Amerika Latin dan Karibia yang diadakan minggu ini.

16/02/2014

Midia NINJA: Sebuah fenomena jurnalisme alternatif yang muncul dari demosntrasi di Brazil


Pertemuan Midia Ninja

Jurnalisme di Blog Amerika

Oleh  Natalia Mazotte/AM

Sebuah fenomena media muncul di Brazil dalam kebangkitan protes masif yang meluas di seantero negeri tersebut sejak bulan Juni. Sebuah media kolektif Midia NINJA, bersiaran langsung dari jalanan dengan slogan “Tidak ada cut, tidak ada sensor” yang telah menarik perharian dan pengakuan dari ribuan rakyat yang turun ke kalan beberapa minggu silam. 

Lebih dari sekedar referensi, media ini mengambil nama pasukan Jepang dalam sejarah Jepang yaitu NINJA yang merupakan singkatan dari “Narasi Independen, Jurnalisme dan Aksi” dalam bahasa Portugis. Dan kata terakhir membangun nada bagi permukaan mereka dan memunculkan debat apakah kata itu bermakna pemisahan jurnalisme dari aktivisme.  

Kudeta, Media dan Kemandegan: Apa Makna Protes Kekerasan bagi Venezuela




Oleh Venezuelanalysis.com. 14 Februari 2014 

Penulis Staff Venezuelanalysis.com menawarkan tiga sudut pandang berbeda tentang protes kekerasan yang terjadi di negeri itu: strategi oposisi, bagaimana media bereaksi dan implikasi protes itu bagi Revolusi Bolivarian

#1:  Kudeta Oposisi Melawan Oposisi

Ryan Mallett-Outtrim

Oposisi Venezuela melancarkan  kudeta pada dirinya sendiri, bukan pada pemerintah. Dua arus gerakan oposisi berlomba lomba untuk saling mendominasi satu sama lain, meski keduanya memiliki berbagai strategi yang sama

Strategi oposisi terbaru adalah menekan Nicolas Maduro agar mundur  dan memaksa terjadinya pemilihan presiden lagi. Mereka bernat memenangkan pemilu berikutnya dengan meneror pemilih agar beralih suara ke oposisi. 

Untuk saat ini, hanya ada satu opsi yang tersedia bagi oposisi. Militer secara tegas berada bersama Chavismo, mengalihkan upaya pengulangan kudeta April 2002. Meski demikian, seruan referendum masih akan ada dua tahun lagi, ditambah lagi pihak kanan jauh, umumnya apatis pada demokrasi.
Kemenangan tipis pemilu elektoral Maduro April lalu menggambarkan sebagian besar suara dalam pemilihan tersebut bisa dengan cepat beralih dari Chavismo ke pihak oposisi jika cukup tekanan. Pada April 2013, semua oposisi membutuhkan taktik sederhana. Kandidat oposisi, Henrique Capriles memiliki kampanye yang bagus di pemilu lalu, yang berpotensi mengalahkan pendukung Chavez, dan ia hampir menang.