Ditulis oleh Inigo Errejon 2013
|
Ditulis untuk
penelitian Politik Venezuela badan GIS XXI, Íñigo Errejón menguji tantangan
menghadapi identitas politik Chavismo pasca kepergian Chavez
Sumber: Venezuelanalysis.com
Pada satu poin
percakapan dengan Ignacio Ramonet, yang tertangkap dalam buku Mi Primera
Vida [Kehidupan pertamaku], Hugo Chavez mengumumkan fakta bahwa elit
tradisional “Bolivar Kudus” berupaya untuk “mendepolitisasinya”. Dalam sebuah
paradoks historis yang luar biasa, “mitos Chaves” menghadapi situasi yang serupa
dewasa ini. Naiknya figur Comandante di
atas debat politik, oleh sikap munafik yang merendahkan atau sebuah nostalgia
kaum militan yang tulus, bisa saja sama-sama berkontribusi dalam mengubah Chavez
menjadi seorang “malang yang ideologis”: sebuah poin referensi sentral di budaya
politik Venezuela yangbaru saja memprovokasi sebuah konflik, sebuah
konsensus yang menyatu di masa silam dengan dampak politik yang sedikit di
saat ini. Setelah kematiannya, sosok Chavez hanyalah seorang yang secara
terbuka ditolak oleh kaum kaya minoritas yang masih bermimpi akan kembali berjaya baik
secara damai atau tidak, ke sebuah negara yang pernah ada sebelumnya, suatu
masa dimana rakyat belum mengintervensi negara. Kala mereka menuduh bahwa
revolusi Bolivarian sudah terpolarisasi, mereka menuduh revolusi telah mempolitisir
kemiskinan dan pengucilan, sebagai contoh: membuat isu tersebut menjadi isu
publik, yang bisa diperdebatkan dan dipecahkan, bukan penderitaan dan
kesuraman kepemilikan pribadi.
|