05/06/2010

Venezuela Mengutuk Penyerangan Israel Terhadap Kapal Pembawa Bantuan, dan Penahanan Jurnalis Telesur

Oleh Tamara Pearson – Venezuelanalysis.com

Merida, 31 Mei 2010 (Venezuelanalysis.com) – “Satu-satunya senjata anak ku adalah kamera video yang dibawanya”, ungkap Christina Soler, Ibu dari David Segarra, seorang journalist Spanyol dan penduduk Venezuela, yang telah ditahan pagi ini oleh Angkatan Laut Israel saat mereka melakukan penyerangan terhadap armada kapal yang memuat bantuan untuk Palestina saat melewati Jalur Gaza.

Laporan media berbeda-beda tentang jumlah total yang dibunuh oleh Angkatan Laut Israel, sekitar 10 sampai 19 orang, dengan lebih dari 50 orang ditahan. Penyerangan mereka yang mendapat dukungan dari pemerintahan Israel, adalah sebuah upaya untuk menghentikan enam kapal dengan ratusan aktivis berasal lebih dari 40 negara, yang membawa 10.000 ton bantuan, termasuk kursi roda, bahan bangunan, obat-obatan, dan materi pendidikan ke Jalur Gaza. Israel telah melakukan blokade terhadap bagian dari Palestina dan penyerangan yang dilakukan oleh Israel itu terjadi di perairan internasional.

Telesur telah melakukan tranmisi gambar seperti yang terjadi, namun kemudian mereka kehilangan kontak dengan Segarra. Telesur adalah stasiun televisi berita Amerika Latin bercakupan luas yang diinisiasi oleh Venezuela.

Juru bicara Departemen Luar Negeri Spanyol melaporkan kondisi Segarra baik-baik saja, namun saat ini dia sedang dalam penahanan dan mengalami putus komunikasi dengan yang lain, dan keberadaannya saat ini belum diketahui.

Menurut pengakuan Ibu Segarra, dia telah melakukan pengambilan film di Gaza pada bulan Januari tahun ini bersama dengan team dari Venezuela, dan melanjutkan pekerjaan pendokumentasian tentang Gaza dengan bekerja sebagai reporter Telesur pada armada bantuan.

Segarra dikenal dengan film dokumenternya “A coup and a letter” yang berbicara tentang kudeta terhadap President Chavez tahun 2002 dan surat yang ditulis Chavez yang mengatakan bahwa dia tidak mengundurkan diri. Segarra, walaupun seorang Spanyol, dia tinggal di Venezuela dan bekerja untuk Telesur, Vive TV dan Avila TV, serta telah membuat dan berkolaborasi dalam sejumlah documenter lain tentang Venezuela.

Segarra telah memposting sesuatu ke Twitternya sesaat sebelum Angkatan Laut Israel tiba. Dia memposting “Konfirmasi : terdapat sedikitnya dua kapal Israel dan beberapa helikopter diikuti armada kapal menuju Gaza. Terdapat pula 6 perahu pada rute.”

Empat jam sebelum itu terjadi, dia menuliskan terdapat tiga kapal Israel yang terlihat dan mereka bergerak pelan mendekat, emisi satelit mereka tidak berjalan, namun jaringan internet masih bisa bekerja, dan “Seluruh aktivis sedang bersiap untuk melawan”.

“Armada menyerukan kepada komunitas internasional untuk melakukan campur tangan sebelum tragedi ini terjadi,” tulisnya.

Presiden Telesur, Andres Izarra, menyatakan bahwa penyerangan itu adalah pembantaian baru yang dilakukan oleh Israel terhadap masyarakat Palestina dan kali ini juga terhadap upaya masyarakat internasional yang ingin membantu populasi yang terisolasi karena Israel”.

Pemerintah Venezuela Mengutuk Penyerangan Israel


Pemerintahan Venezuela dan Presiden Hugo Chavez mengeluarkan sebuah pernyataan pada tengah hari ini, mengutuk “pembantaian brutal yang dilakukan oleh Negara Israel terhadap sejumlah anggota Armada Pembebasan” dan “tindakan penyerangan terhadap warga sipil yang tidak bersenjata yang sedang mencoba mengantarkan bantuan kemanusiaan bagi rakyat Palestina di Gaza, yang mana subjek sebuah blokade kriminal dijatuhkan oleh negara Israel”.

Presiden Chavez, atas nama pemerintahannya dan rakyat Venezuela menyatakan belasungkawa kepada keluarga dan teman-teman dari “pahlawan yang menjadi korban kejahatan ini” dan berjanji memberikan dukungan yang diperlukan agar “mereka yang bertanggung jawab terhadap pembunuhan ini dihukum berat”.

Pernyataan tersebut menyimpulkan,” Pemerintahan Revolusioner Venezuela akan terus mencela tindakan teroris dan kriminal pemerintahan Israel, dan mengulangi... keteguhan komitmentnya dengan perjuangan untuk Kebebasan, Kedaulatan Nasional serta Martabat rakyat Palestina.”