21/12/2006

Konvensi Demokratik: Sebuah Langkah Maju untuk Demokrasi di Meksiko

Minggu, 01 Oktober 2006

Mexico City --Minggu lalu (17 September 2006) Andres Manuel Lopez Obrador dideklarasikan sebagai Presiden Mexico oleh konvensi demokratik sejuta massa. Sehari sebelumnya (16 September 2006) perlawanan gerakan rakyat di Mexico mengadakan konvensi nasional demokratik di ibukota negeri Mexico City.

Konvensi tersebut merupakan bagian dari kampanye untuk membantah keculasan yang menilai kandidat Andres Manuel Lopez Obrador (dikenal dengan Amlo) gagal menempati posisi kepresidenan setelah pemilu 2 Juli 2006.

Konvensi dihadiri oleh lebih dari satu juta delegasi yang menobatkan Amlo sebagai “presidente legitimo de Mexico” (Presiden sah Mexico). Ia menyatakan akan bertugas pada posisi terbut pada tanggal 20 November - ketika rakyat Mexico memperingati Revolusi 1910.

Penulis Elena Poniatowska membuka konvensi dengan menyitir konstitusi Mexico, yang memberikan rakyat hak untuk mengubah atau mengganti pemerintahannya jika mereka yakin pemerintah bertindak tidak demokratis.

Kampanye Busuk


Para delegasi mensahkan Amlo membentuk kabinet dan mendirikan sebuah pemerintahan pusat di Mexico City. Mereka juga memilih program-program kebijakan mendesak, termasuk memberantas kemiskinan, ketimpangan dan privatisasi.

Lebih banyak kerja-kerja yang sudah direncanakan oleh gerakan tersebut. Felipe Calderon, kandidat sayap kiri yang disebut sebagai pemenang dalam pemilu presidensial akan berhadapan dengan berbagai protes di setiap peristiwa yang akan ia hadiri.
Gerakan juga memutuskan untuk mendeklarasikan boikot terhadap perusahaan-perusahaan yang membiayai Calderon dan yang membantu pelaksanaan “kampanye busuk” melawan Amlo pada pelaksanaan pemilu lalu, termasuk perusahaan multinasional AS Wal-mart dan Coca Cola.

Konvensi tersebut adalah hasil dari kampanye berminggu-minggu oleh gerakan rakyat. Delegasi tiba dari berbagai negara bagian Mexico. Kaum buruh, mahasiswa dan pelajar serta masyarakat pribumi juga melibatkan diri.

Konvensi diselenggarakan di akhir minggu ketika kemerdekaan Mexico dari penjajahan Spanyol diperingati. Secara tradisional presiden memberikan “el grito”, jeritan kemerdekaan, dari istana kota di plaza utama Mexico City.

Namun tahun ini mantan Presiden Vicente Fox dipaksa untuk melakukan “el grito” di negera bagiannya di Guanajato-membuktikan kemenagan selanjutnya dari kampanye untuk membangun sebuah Mexico yang berbeda (zy). ***

No comments: