22/08/2015

Banting Kemudi (Strike at the Helm) Pertemuan Pertama Tingkat Menteri Siklus Baru Revolusi Bolivarian (1)


oleh  Hugo Chávez  

Diterjemahkan [ke dalam bahasa Inggris] oleh Jamie Weiss

Diterjemahkan [ke dalam bahasa Indonesia] oleh Nemo Nobo

Pengantar :

Pada tanggal 7 Oktober 2012, setelah mendengar tentang kemenangannya sebagai calon nasional dengan 56 persen suara,  Presiden Hugo Chávez Frias mengumumkan dari sebuah balkon di kampung-halamannya, bahwa sebuah siklus baru akan langsung dimulai keesokan harinya, 8 Oktober.

Hanya beberapa hari setelahnya, pada 20 Oktober,  dia memimpin pertemuan pertama yang mengumpulkan para menteri siklus baru ini ;   Sang Komandante menyerukan serangkaian kritik dan oto-kritik dalam rangka memperluas efisiensi, menguatkan kekuasaan komunal, dan mengembangkan lebih jauh lagi Sistem Nasional Media Publik,  dan berbagai tema lain berkenaan dengan penegakan sosialisme.

Dokumen ini mensintesakan ucapan-ucapannya,  sebagai sebuah bahan perdebatan,  yang di dalamnya seharusnya kita semua berpartisipasi.

Istana Miraflores
Caracas, 20 Oktober 2012

--------

SIKLUS-BARU TRANSISI 

01.    Kita sedang berbicara,  di atas segalanya,  tentang tema ekonomi.  Kita cermati   makalah-makalah, dokumen-dokumen, rencana-rencana, proyek-proyek,  kita sedang menutup satu siklus dan membuka sebuah siklus baru setelah kemenangan Bolivarian pada tanggal 7 Oktober,  yang telah memperluas wawasan politis selain membawakan kepada kita sebuah kemenangan rakyat banyak, kemenangan Bolivarian,  yang menjamin stabilitas bangsa kita.   

02.    Barusan aku membaca dari suatu sumber,  bahwa surat-obligasi Venezuela telah meningkat tinggi nilainya.  Dunia tahu,  bahwa PDVSA (Petróleos de Venezuela, S.A./Petroleum of Venezuela/Perusahaan Minyak Venezuela) tampaknya kini merupakan perusahaan terbesar kedua di antara 500 perusahaan terkemuka Amerika Latin,  menjadikannya salah satu perusahaan terbesar di dunia,  sebuah posisi yang kuat,  dan Venezuela terus menduduki tempat yang menjadi haknya.  Dan ini hanya dimungkinkan,  dan akan bisa berlanjut hanya dalam arah ini,  untuk membuka wawasan-wawasan ini,  melalui langkah-langkah ini,  menggunakan jalan-jalan ini,  dalam pengkonstruksian sosialisme.

03. Di sini aku ada buku yang ditulis István Mészáros. Bab XIX berjudul "Sistem Komunal dan Hukum tentang Nilai" (“The Communal System and the Law of Value”). 1   Ada sebuah kalimat yang kugarisbawahi beberapa saat yang lalu yang akan kubacakan untukmu, para menteri dan wakil presiden, yang bicara tentang perekonomian, perkembangan ekonomi, tentang impuls-impuls sosial revolusi :  "Tolok ukur capaian-capaian sosialis", kata Mészáros, "adalah seberapa luas tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan yang diambil,  secara aktif  berkontribusi  bagi pembentukan dan konsolidasi-mengakar-dalam sebuah  modus yang  sungguh-sungguh, nyatasejatinya  (substantif)  demokratis,  dalam keseluruhan pengendalian dan pengaturan-diri-sendiri  masyarakat  (a substantively  democratic… mode of overall social control and self-management)".

07/08/2015

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (4 - selesai)

Silahkan baca seri sebelumnya 

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2)  http://amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang.html 

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2)   http://amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang_28.html

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (3) 
http://amerikalatin.blogspot.com/2015/08/chavez-dan-negara-komunal-tentang.html

oleh John Bellamy FosterDiterjemahkan oleh Nemo Nebo 

Pelajaran-Pelajaran dalam Transisi ke Sosialisme

34.    "Transisi-transisi dari satu tatanan sosial kepada yang lainnya", kata Paul Sweezy,  "menyangkut masalah-masalah tersulit dan terbesar materialisme-historis".  Transisi-transisi historis revolusioner semacam itu tidak pernah sama antara yang satu dengan yang lainnya,  berlangsung berlarut-larut dalam rentang-waktu yang panjang,  dengan segala jenis gerakan maju dan mundur,  dan timbul dari dalam kondisi-kondisi dan kultur-kultur yang unik.  Walaupun demikian,  dapat ditarik kesimpulan-kesimpulan yang umum,  kesimpulan dalam garis-besarnya.  Kesulitan terbesar,  Sweezy menekankan,  ditampilkan oleh fakta   "bahwa transisi ke sosialisme tidaklah,  dan mengingat sifat kasusnya tidaklah dapat,  mengambil arah yang sama seperti transisi dari feodalisme ke kapitalisme". Masyarakat borjuis muncul sebagai sebuah corak struktur sel alternatif di dalam masyarakat feodal,  yang tidak secara seketika mengancam ataupun berlawanan dengan feodalisme.  [Masyarakat borjuis]  adalah sebuah  "bentuk-yang-baru-muncul pengelompokan relasi-relasi sosial"  ("newly emergent ensemble of social relations")   dan dengannya muncul pula sebuah corak baru sifat manusia,  hukum-hukum dan kebiasaan-kebiasaan,  terutama di pusat-pusat kota masyarakat feodal.   Sebagaimana dinyatakan oleh Sweezy,  "relasi-relasi borjuis tumbuh di dalam kerangka masyarakat feodal dan mencetak sifat manusia borjuis sepanjang periode beberapa abad".   Transisi dari kapitalisme ke sosialisme tidak mungkin berlangsung dengan cara yang sama.  Tak ada sama sekali celah, pori-pori,  dalam masyarakat borjuis,  yang di dalamnya relasi-relasi sosialis dapat dengan mudah dan seketika muncul,   sebaliknya,  kapitalisme adalah sebuah sistem reproduksi metabolistis sosial  yang agresif yang secara konstan bergerak untuk mencaplok segalanya di dalam dirinya. 39   Inilah  yang dimaksudkan oleh Mészáros saat dia menunjuk pada kecenderungan-kecenderungan sentrifugal(berpusat kepada diri sendiri)yang merupakan ciri utama kapital sebagai sebuah sistem yang secara konstan berupaya mereproduksi mikrokosmos-organiknya sendiri,  meskipun teralienasi,  dan mengintegrasikannya dengan makrokosmosnyayang destruktif.40

35.    Strategi-strategi  sosialis dandemokratis radikal, dengan demikian,  pada umumnya telah selalu memusatkan perhatian pada penguasaan negara dan penggunaan aparatur atau constituted power negara sebagai satu-satunyacara untuk menegakkan sosialisme. Akan tetapi dalam prosesnya,  [dengan cara begitu]  kekuasaan kostituen revolusioner menjadi pertama-tama tersubordinasi/tertundukkan  dan  kemudian ditiadakan.  Hasilnya adalah sebuah sistem baru alienasi politis.  Kekuatan dan kedaulatan rakyat menjadi lenyap.  Dalam analisis Chávez,  serupa dengan Mészáros,  model negara Soviet [Rusia],   yang berdiri di atas masyarakat,  justru melanggengkan elemen yang diperlukan oleh sistem kapital  (yaitu alienasi politis yang memaksakan alienasi ekonomis),  bahkan meskipun dilakukan penghapusan formal terhadap kapitalisme dan kepemilikan pribadi.  Penggantian  kepemilikan pribadi  oleh  kepemilikan negara  (perubahan dalam kepemilikan sosial)  semata-mata  tidaklah mengubah  relasi-relasi yang paling penting. Maka,  sesungguhnyalah suatu  "penyurutan peranan negara"  ("withering away of the state"),  seperti  disarankan Marx dan Engels-lah,  yang dibutuhkan dalam transisi sosialis apa pun.41

03/08/2015

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (3)



Silahkan baca seri sebelumnya 

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2)  http://amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang.html 

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2)   http://amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang_28.html


oleh John Bellamy FosterDiterjemahkan oleh Nemo Nebo 

Maduro dan Negara Komunal

28.   Dalam dua tahun sejak kematian Chávez,  pihak oposisi  Venezuela dan  Amerika Serikat  telah meningkatkan usahanya untuk meruntuhkan Republik Bolivarian yang didirikan secara demokratis melalui tekanan-tekanan yang dilakukan di dalam maupun di luar negeri.   Pemilihan presiden yang baru  dilaksanakan di bulan April 2013,   dan  Nicolás Maduro –– yang sebagai wakil presiden di bawah Chávez menjadi presiden-interim dengan wafatnya Chávez dan menjalankan pemerintahan dalam kapasitas itu selama sebulan –– terpilih dengan kemenangan tipis.  Sejak naiknya Maduro ke kursi kepresidenan,  tekanan-tekanan politik dan ekonomi terhadap Venezuela  telah dilakukan bertubi-tubi.  Sebuah faktor utama yang mengancam Republik Bolivarian ini adalah penurunan 38 persen harga minyak antara Juni dan Desember 2014,  yang disebabkan oleh melonjaknya pasokan minyak dan gas bumi dari hasil  fracking *5 –– bersamaan dengan keputusan Arab Saudi untuk mempertahankan produksi ketimbang menopang harga, dan perlambatan pertumbuhan ekonomi  di Cina dan Eropa. 33    Akibatnya  terjadilah krisis ekonomi yang parah di Venezuela.    Krisis ini diperumit oleh taktik-taktik kekerasan pihak oposisi Venezuela dengan strategi "keluar sekarang" ("exit now")-nya  di musim semi 2014,  yang ditujukan untuk menjatuhkan pemerintah dan mengakibatkan terbunuhnya 43 orang.  Tekanan kepada Republik Bolivarian telah ditingkatkan lebih jauh lagi  dengan penimbunan-meluas barang-barang impor –– sebuah bentuk korupsi ekonomi yang diperkenalkan oleh kepentingan-kepentingan egois (vested interests)  perekonomian importir-pemuja-rente,  yang diarahkan untuk mengacaukan pengendalian harga yang dijalankan pemerintah untuk mengatasi inflasi yang semakin parah.  Selain itu,  produk-produk makanan  yang dibeli dengan harga relatif rendah di Venezuela  telah dikirim melintasi batas-negara untuk dijual dengan harga lebih tinggi di Kolombia.

29.    Melihat rentannya Venezuela,  Washington pun melancarkan sanksi-sanksi (pembatasan ketat visa dan pembekuan harta para pejabat Venezuela)  di bawah naungan "Undang-Undang tahun 2014 tentang Pembelaan Hak-Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Sipil Venezuela"  ("Venezuela Defense of Human Rights and Civil Society Act of 2014").  Di bulan Februari 2015  (saat artikel ini sedang ditulis),  Venezuela menggagalkan sebuah rencana kudeta terhadap pemerintah,  yang sedianya akan dijalankan dalam bentuk gabungan sebagai berikut :   (1)  serangan ekonomi terhadap negeri ini,   (2)  demonstrasi-demonstrasi dengan kekerasan yang dipimpin kelompok oposisi,  (3) penyuapan terhadap para pejabat-kunci,  dan  (4)  serangkaian pemboman terkoordinasi terhadap bangunan-bangunan pemerintah dan lokasi-lokasi strategis di seluruh penjuru negeri.  Pemboman-pemboman tersebut, segera terungkap,  direncanakan dilaksanakan oleh sebuah pesawat tempur Super Toscano produksi Brazilia,  yang terdaftar atas nama Blackwater Worldwide –– dan karenanya menunjukkan keterlibatan Washington di dalam rencana kudeta tersebut.  Bukti-bukti setelahnya  (termasuk sebuah rekaman pembicaraan melalui Skype)  memperlihatkan bahwa kudeta tersebut direncanakan di Amerika Serikat.  Pada tanggal 3 Maret Maduro mengindikasikan,  bahwa seorang staf Kedutaan Besar Amerika Serikat di Venezuela telah bertemu dengan pihak oposisi,  untuk menyerahkan dokumen-dokumen berkenaan dengan persiapan kudeta tersebut.  34


28/07/2015

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2)




Monthly Review, Minggu, 7 Juni 2015

silahkan baca juga Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (1) di http://www.amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang.html

Diterjemahkan oleh Nemo Nobo

Teori Politik tentang Negara Komunal

11.    Meskipun luar biasa peranannya dalam perjuangan kemerdekaan di Amerika Selatan terhadap Spanyol,  sehingga di Venezuela dia diberi julukan unik El Libertador  (Sang Pembebas),  Simón Bolívar terkenal menggambarkan dirinya sendiri sebagai  "selembar jerami lemah yang terjebak dalam badai revolusi",  dan karenanya mendramatisir keterseretannya oleh kekuatan revolusi rakyat.  Tak ada keraguan bahwa Chávez pun memandang peranan yang telah dijalankannya dalam badai revolusioner Revolusi Bolivarian dengan cara yang sama,  bahkan dengan mengutip Bolívar dalam hal ini.  10     Chávez secara konstan menekankan peranan rakyat sebagai pelaku-utama revolusi,  dan mempertautkan perjuangan Bolivarian kepada tradisi-lebih-luas perlawanan di Venezuela,  sebagaimana diwakili oleh trio pejuang yaitu : Bolivar, Sang Pembebas itu sendiri; Simón Rodríguez, guru dan mentor Bolívar;  dan Ezequiel Zamora,  pemimpin revolusi petani  di era 1850 dan 1860-an.  Dengan cara ini Chávez menggambarkan bahwa para pelopor historis Revolusi Bolivarian adalah : (1) perjuangan akbar untuk memerdekakan diri dari Spanyol, kesamaan hak secara hukum, dan pembebasan para budak, melalui Bolivar;   (2) Jean-Jacques Rousseau, Revolusi Perancis, dan sosialisme utopia, via Rodríguez;  dan (3) perjuangan terus-menerus untuk meraih kemerdekaan kaum petani Venezuela,  melalui Zamora.

12.    Chávez menggambarkan Revolusi Bolivarian sebagai hasil sebuah proses historis dengan akar yang berabad-abad dalamnya,  yang timbul dari perjuangan-perjuangan kemerdekaan yang saling berkaitan di Eropa dan dataran Amerika : menandai sebuah perjuangan panjang untuk kemerdekaan.  Konsepsi ini belakangan diperluas melalui penggabungan kritis dengan teori Marx dan pengujian-ulang terperinci persoalan "negara",  sebagaimana dia menghadirkan dirinya sendiri di dalam revolusi-revolusi abad ke 20.

13.    Semua ini bersumbangsih bagi sebuah pandangan bahwa pelembagaan kedaulatan rakyatlah yang merupakan tujuan revolusioner utama dalam sebuah transisi sosialis,  dan  bagi sebuah kritik di bidang ini mengenai model Soviet.  Sintesis baru yang muncul  adalah  yang disebut Chávez  sebagai model baru  "sosialisme abad 21",  dan yang oleh Marta Harnecker disebut sebuah "sui generis revolution"  (revolusi yang unik, sangat berbeda dari biasanya, tak ada duanya – pent.).  11   Elemen strategis utama dalam keseluruhan konsepsi Chávez adalah pendapat Mészáros tentang kapital sebagai sebuah sistem-teralienasi reproduksi metabolistis sosial dan tentang perlunya menggantikannya dengan sebuah sistem-organik reproduksi metabolistis sosial yang memancar dari bawah.

25/07/2015

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (1)




Monthly Review, Minggu, 7 Juni 2015

Diterjemahkan oleh Nemo Nobo.

 

01.   Pada tanggal 20 Oktober 2012, kurang dari dua minggu setelah terpilih kembali untuk masa jabatan keempatnya sebagai presiden Venezuela dan hanya beberapa bulan sebelum kematiannya, Hugo Chávez menyampaikan pidato pentingnya "Banting Kemudi" ("El Golpe de Timón" (“Strike at the Helm”)) pada sidang pertama dengan para menterinya dari siklus revolusioner yang baru. 1   Bahkan beberapa pendukung terkuatnya dikejutkan Chávez dengan desakannya tentang perlunya mengadakan perubahan-perubahan di tingkat atas untuk mendorong sebuah lompatan ke depan secara seketika dalam penciptaan sebuah "negara komunal".  Lompatan itu dimaksudkan mengakselerasikan pergeseran kekuasaan kepada rakyat banyak yang telah dimulai dengan pembentukan dewan-dewan komunal (communal councils)  (pengelompokan keluarga-keluarga yang terlibat dalam proyek-proyek penyelenggaraan pemerintahan-sendiri (self-governance) –– di wilayah-wilayah padat-penduduk anggotanya 200-400 keluarga;  di daerah pedesaan, 50-100 keluarga). Sasaran utama dalam siklus revolusioner yang baru, tegasnya, adalah untuk mempercepat pendaftaran komune-komune, yang merupakan struktur-kunci negara komunal.  Di komune-komune, para penduduk di wilayah-wilayah geografis yang lebih kecil dari sebuah kota bergabung dalam sejumlah dewan komunitas dengan tujuan mengadakan pemerintahan-sendiri melalui sebuah parlemen komunal (communal parliament), yang dibentuk menurut prinsip-prinsip partisipatoris. Komune-komune tersebut adalah struktur-struktur politis-ekonomis-kebudayaan yang bergerak di bidang-bidang produksi makanan, pengamanan pangan, perumahan, komunikasi, kebudayaan, pertukaran komunal, perbankan komunal, dan sistem-sistem peradilan.  Semua ini telah disahkan secara konstitusional melalui penetapan beberapa Undang-Undang Organik tentang Kekuasaan Rakyat (the Organic Laws of Popular Power) di tahun 2010,  termasuk, terutama, Undang-Undang Organik tentang Komune-Komune (the Organic Law of the Communes) dan Undang-Undang Organik tentang Sistem Ekonomi Komunal (the Organic Law of the Communal Economic System)   (Catatan penterjemah (pent.) : Hukum Organik adalah hukum, tertulis maupun tidak tertulis, yang menetapkan prinsip-prinsip fundamental / paling mendasar suatu negara dan tata-penyelenggaraannya, termasuk prinsip-prinsip politik yang fundamental bagi pemerintahannya.  Konstitusi adalah salah satu bentuk,  dan bagian,  hukum organik).

02.   Pidato "Banting Kemudi" Chávez, yang mendesakkan pembentukan-cepat komune-komune,  adalah sebuah pidato terpenting dan paling diingat sepanjang karirnya. Pidato itu menawarkan kunci masa lalu, masa kini dan masa depan revolusi Venezuela.  Lebih dari itu,  dia juga menyajikan kepada kita pencerahan-pencerahan baru mengenai seluruh persoalan transisi ke sosialisme di abad ke 21.  2

03.   Pada bulan Maret 2011, ketika aku menjadi satu-satunya peserta dari Amerika Serikat dalam sebuah kelompok kecil cendekiawan sosialis dari benua Amerika dan Eropa yang diundang ke Caracas untuk berdiskusi dengan para menteri-utama negeri itu mengenai masa depan Revolusi Bolivarian, telah tampak bahwa implementasi-penuh Undang-Undang Organik Venezuela tahun 2010 tentang Rakyat Biasa (“the Organic Law of the Commons”), ketetapan terpenting dan menentukan dari revolusi, menghadapi hambatan-hambatan besar. 3   Meskipun ada ribuan dewan komunal,  saat itu belum ada satu pun komune yang terdaftar – sedangkan komune-komune itulah, yaitu organisasi-organisasi teritorial yang lebih besar dan yang di dalamnya dewan-dewan komunal akan menjadi bagiannya,  yang akan menjadi basis nyata kekuasaan rakyat.  Saat itu, sepanjang sebuah siklus pemilihan presiden yang akan menentukan masa depan Revolusi Bolivarian,  tak pula mudah untuk bergerak maju dalam hal ini. Tampak jelas bahwa di tingkatan kementerian ada kebingungan besar seputar cara melaksanakan pembentukan komune-komune, elemen paling penting dalam proses revolusi ini. 4