25/07/2015

Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (1)




Monthly Review, Minggu, 7 Juni 2015

Diterjemahkan oleh Nemo Nobo.

 

01.   Pada tanggal 20 Oktober 2012, kurang dari dua minggu setelah terpilih kembali untuk masa jabatan keempatnya sebagai presiden Venezuela dan hanya beberapa bulan sebelum kematiannya, Hugo Chávez menyampaikan pidato pentingnya "Banting Kemudi" ("El Golpe de Timón" (“Strike at the Helm”)) pada sidang pertama dengan para menterinya dari siklus revolusioner yang baru. 1   Bahkan beberapa pendukung terkuatnya dikejutkan Chávez dengan desakannya tentang perlunya mengadakan perubahan-perubahan di tingkat atas untuk mendorong sebuah lompatan ke depan secara seketika dalam penciptaan sebuah "negara komunal".  Lompatan itu dimaksudkan mengakselerasikan pergeseran kekuasaan kepada rakyat banyak yang telah dimulai dengan pembentukan dewan-dewan komunal (communal councils)  (pengelompokan keluarga-keluarga yang terlibat dalam proyek-proyek penyelenggaraan pemerintahan-sendiri (self-governance) –– di wilayah-wilayah padat-penduduk anggotanya 200-400 keluarga;  di daerah pedesaan, 50-100 keluarga). Sasaran utama dalam siklus revolusioner yang baru, tegasnya, adalah untuk mempercepat pendaftaran komune-komune, yang merupakan struktur-kunci negara komunal.  Di komune-komune, para penduduk di wilayah-wilayah geografis yang lebih kecil dari sebuah kota bergabung dalam sejumlah dewan komunitas dengan tujuan mengadakan pemerintahan-sendiri melalui sebuah parlemen komunal (communal parliament), yang dibentuk menurut prinsip-prinsip partisipatoris. Komune-komune tersebut adalah struktur-struktur politis-ekonomis-kebudayaan yang bergerak di bidang-bidang produksi makanan, pengamanan pangan, perumahan, komunikasi, kebudayaan, pertukaran komunal, perbankan komunal, dan sistem-sistem peradilan.  Semua ini telah disahkan secara konstitusional melalui penetapan beberapa Undang-Undang Organik tentang Kekuasaan Rakyat (the Organic Laws of Popular Power) di tahun 2010,  termasuk, terutama, Undang-Undang Organik tentang Komune-Komune (the Organic Law of the Communes) dan Undang-Undang Organik tentang Sistem Ekonomi Komunal (the Organic Law of the Communal Economic System)   (Catatan penterjemah (pent.) : Hukum Organik adalah hukum, tertulis maupun tidak tertulis, yang menetapkan prinsip-prinsip fundamental / paling mendasar suatu negara dan tata-penyelenggaraannya, termasuk prinsip-prinsip politik yang fundamental bagi pemerintahannya.  Konstitusi adalah salah satu bentuk,  dan bagian,  hukum organik).

02.   Pidato "Banting Kemudi" Chávez, yang mendesakkan pembentukan-cepat komune-komune,  adalah sebuah pidato terpenting dan paling diingat sepanjang karirnya. Pidato itu menawarkan kunci masa lalu, masa kini dan masa depan revolusi Venezuela.  Lebih dari itu,  dia juga menyajikan kepada kita pencerahan-pencerahan baru mengenai seluruh persoalan transisi ke sosialisme di abad ke 21.  2

03.   Pada bulan Maret 2011, ketika aku menjadi satu-satunya peserta dari Amerika Serikat dalam sebuah kelompok kecil cendekiawan sosialis dari benua Amerika dan Eropa yang diundang ke Caracas untuk berdiskusi dengan para menteri-utama negeri itu mengenai masa depan Revolusi Bolivarian, telah tampak bahwa implementasi-penuh Undang-Undang Organik Venezuela tahun 2010 tentang Rakyat Biasa (“the Organic Law of the Commons”), ketetapan terpenting dan menentukan dari revolusi, menghadapi hambatan-hambatan besar. 3   Meskipun ada ribuan dewan komunal,  saat itu belum ada satu pun komune yang terdaftar – sedangkan komune-komune itulah, yaitu organisasi-organisasi teritorial yang lebih besar dan yang di dalamnya dewan-dewan komunal akan menjadi bagiannya,  yang akan menjadi basis nyata kekuasaan rakyat.  Saat itu, sepanjang sebuah siklus pemilihan presiden yang akan menentukan masa depan Revolusi Bolivarian,  tak pula mudah untuk bergerak maju dalam hal ini. Tampak jelas bahwa di tingkatan kementerian ada kebingungan besar seputar cara melaksanakan pembentukan komune-komune, elemen paling penting dalam proses revolusi ini. 4


04.   Oleh karenanya, penyampaian pidato Chávez di bulan Oktober 2012 itu merupakan peristiwa bersejarah : dengan itu Chávez "menyeberangi Rubicon" (ungkapan ini digunakan untuk menggambarkan langkah yang sulit ditarik kembali, melintasi batas garis "point of no return" – pent. *1).  Dia mendesakkan sebuah transformasi-politik sosialis berskala-penuh, dengan niat secara tegas mengalihkan kekuasaan politik kepada rakyat, dan dengan itu membuat revolusi tidak bisa dimundurkan kembali (irreversible).  Dalam menyoroti komune-komune dalam pidato "Banting Kemudi"-nya,  Chávez mulai dengan menunjuk kepada buku "Beyond Capital" ("Melampaui Kapital") István Mészáros, bukan hanya untuk meletakkan prinsip-prinsip dasar tertentu, melainkan juga untuk sekali lagi mendesak mereka yang terlibat dalam Revolusi Bolivarian untuk mempelajari analisis Mészáros, yang merupakan teori yang paling maju dan strategis mengenai transisi sosialis :

Di sini aku ada buku yang ditulis István Mészáros. Bab XIX berjudul "Sistem Komunal dan Hukum tentang Nilai" (“The Communal System and the Law of Value”).  Ada sebuah kalimat yang kugarisbawahi beberapa saat yang lalu yang akan kubacakan untukmu, para menteri dan wakil presiden, yang bicara tentang perekonomian, perkembangan ekonomi, tentang impuls-impuls sosial revolusi :  "Tolok ukur capaian-capaian sosialis", kata Mészáros, "adalah seberapa luas tindakan-tindakan dan kebijakan-kebijakan yang diambil,  secara aktif  berkontribusi  bagi pembentukan dan konsolidasi-mengakar-dalam sebuah  modus yang  sungguh-sungguh, nyata,  sejatinya  (substantif)  demokratis,  dalam keseluruhan pengendalian dan pengaturan-diri-sendiri  masyarakat  (a substantively  democratic… mode of overall social control and self-management)".

Karenanya kita sampai pada isu demokrasi.  Sosialisme pada esensinya sungguh-sungguh demokratis,  sedangkan di pihak lain, ada kapitalisme yang ciri pokoknya justru anti-demokrasi dan eksklusif, pemaksaan kekuasaan modal oleh kaum elit kapitalis.  Sosialisme sama sekali tidak seperti itu, sosialisme membebaskan ;  sosialisme adalah demokrasi dan demokrasi adalah sosialisme, di bidang politik, kehidupan sosial, dan ekonomi. 5
05.   Dengan mengajukan sebuah prinsip lama teori revolusioner,  yang umumnya paling dikaitkan dengan Marx,       Chávez menandaskan : "Harus selalu seperti ini : pertama-tama revolusi politik, pembebasan politik, dan sesudahnya revolusi ekonomi. Kita mesti memelihara kemerdekaan politik, dan dari titik itu pertempuran politik menjadi permanen, pertempuran kultural, pertempuran sosial". 6    Permasalahan sebuah transisi ke sosialisme, karenanya, pertama-tama adalah permasalahan politik : yaitu penciptaan sebuah basis alternatif yang merakyat, partisipatoris, basis yang di dalamnya rakyat bertindak aktif sebagai pelaku-utama (protagonis). Hanya setelahnyalah perubahan-perubahan di bidang ekonomi, produksi dan kepemilikan dapat berjalan.   Basis kekuasaan kerakyatan yang baru ini, dalam pengorganisasian yang oleh Mészáros disebut "reproduksi metabolistis sosial" yang diperlukan, harus memiliki kekuatan yang ekuivalen dengan (kekuatan) kapital itu sendiri, untuk menyingkirkan kekuasaan kapital. Basis itu, dalam perkataan Chávez, butuh  "menjadi bagian sebuah perencanaan sistematis,  bagian sesuatu yang baru, seperti sebuah jaringan..... jaringan yang bekerja seperti jaring laba-laba raksasa yang meliputi area yang baru itu".  Memang,  "jika bekerjanya tidak seperti ini", dia tegaskan, "dia pasti gagal;  dia akan terserap oleh sistem yang lama, yang akan menelannya, karena kapitalisme itu adalah amuba raksasa, seekor monster".

06.   Analisis Chávez jelas berakar pada konsep Mészáros tentang "reproduksi metabolistis sosial".  Dalam pandangan ini, sistem kapital adalah sebuah sistem reproduksi menyeluruh, semacam metabolisme organik, meskipun dalam wujud yang mengalienasikan manusia dari dirinya sendiri, dari satu sama lain, komunitasnya, dan alam semesta.  Jadi, untuk menciptakan sebuah perekonomian-politik sosialis sejati dibutuhkan pendirian sebuah negara komunal alternatif,  sebagai basis produksi dan pertukaran sosial ;   negara yang memiliki sebuah metabolisme organik yang sama vitalnya  (bahkan lebih vital karena tak teralienasikan)  seperti kapitalisme itu sendiri,  mendasarkan dirinya sendiri pada kekuatan demokrasi protagonis. Seperti ditegaskan Chávez dalam pidato "Banting Kemudi"-nya,  organisasi politis komunal-demokratis semacam itu,  sebagai sebuah kebutuhan mutlak sosialisme,  sangatlah kontras perbedaannya dengan praktik yang muncul di Uni Soviet karena di sana  "tak pernah ada demokrasi, tak ada sosialisme,  sosialisme dibelokkan".  Karenanya, tujuan transisi menuju sosialisme abad 21, ujarnya, adalah untuk menciptakan  "sebuah hegemoni demokratis baru,  yang mengharuskan kita untuk tidak memaksa, melainkan  meyakinkan,  menumbuhkan  keyakinan("...not to impose but to convince").   

07.   Chávez  selanjutnya menyoroti, bahwa dengan segala capaiannya, Revolusi Bolivarian belumlah mengambil langkah menentukan : pemindahan nyata kekuasaan kepada rakyat,  penciptaan komune-komune.  Meskipun komune yang pertama telah didaftarkan pada bulan Agustus 2012, prosesnya berjalan lambat, tidak menyokong akselerasi yang dibutuhkan untuk kemajuan revolusioner.  7     Tanpa komune-komune itu,  negara komunal ("the commune")  tidak dapat dibangun.  Menuntut dari pemerintah "Oto-Kritik yang Memperjelas" ("Self-Criticism Which Clarifies"), Chávez bertanya :  "Di manakah si komune ?".  Kepada Wakil Presiden Nicholás Maduro dia berkata : " Nicholás, aku mempercayakan kepadamu pekerjaan ini, sama seperti aku mempercayakan hidupku kepadamu : komune-komune..... Sudah ada sebuah Undang-Undang tentang Komune-Komune, tentang perekonomian komunal. Karena itu, bagaimanakah kita akan mewujudkannya....?"  8    Komune-komune rakyat yang sudah mulai dibuat, kata Chávez,  "mengamanatkan kepada kita untuk mencari Undang-Undang tentang Komune-Komune tersebut, agar kita membacanya, dan mempelajarinya.  Banyak orang, aku yakin, dan aku belum tentu bicara tentang kalian yang ada di sini,  belum membacanya, karena dianggap Undang-Undang itu tidak penting bagi kita.  Banyak orang bahkan belum membaca Undang-Undang tentang Perekonomian Komunal karena mereka percaya bahwa Undang-Undang itu tak ada kaitannya dengan dirinya".  Menanggapinya, Chávez menyatakan, bahwa seharusnya prinsipnya adalah  :  "kemerdekaan atau ludas,  komune atau punah"  ("either independence or nothing,  either the commune or nothing").  9

08.   Yang membuat komune-komune begitu penting adalah karena "Sosialisme Tak Bisa Dibangun dengan Keputusan Belaka"   ("Socialism Cannot Be Made By Decree").  Pembentukan sosialisme,  ujar Chávez,  "adalah mengenai penciptaan,  sebagaimana dikatakan Mészáros,  sebuah penggabungan terkoordinasi sistem-sistem paralel dan dari situ  peregionalisasian,  pembentukan distrik-distrik-inisiatif  (initiative districts).   Dan di dalam  initiave districts  itulah terdapat komune-komune.  Tapi kita masih belum menciptakan satu pun,  padahal kita punya hukumnya, kita punya keputusan kita, namun itu cuma merupakan sebuah keputusan".  Bagaimanakah, lalu, cara menciptakan komune-komune ?     

09.   Sebuah pendekatan terintegrasi serupa  harus diarahkan kepada area-area lain Revolusi Bolivarian. Chávez mendesak  "kita harus menanamkan semangat sosialisme kepada kepemilikan sosial".  Ini berarti bahwa harus dijalankan berbagai pembangunan yang paralel dan saling-berkaitan : perumahan sosial harus digabungkan dengan produksi sosial,  kepemilikan sosial atas tanah harus mendukung "produsen-produsen kecil",  transportasi dan jalan-jalan raya harus disesuaikan dengan komunitas-komunitas dan beragam kebutuhan kultural dan ekonominya.  Efisiensi pemenuhan semua kebutuhan itu menuntut  "sebuah tingkat komunikasi, koordinasi, pemaduan atau pengkaitan rencana-rencana, diagnosa permasalahan, tindakan terkoordinasi.  Seperti perang..... Kita habis jika kita tak mengintegrasikan visi kita, dalam kerja kita, dalam segalanya.  Ini akan berat, tapi kita akan bertahan".  Begitu pun ada sebuah kebutuhan untuk "Menguatkan Sistem Media Publik Nasional".  Berbicara secara khusus kepada Ernesto Villegas, Menteri Kedaulatan Rakyat untuk Komunikasi dan Informasi (Minister of Popular Power for Communication and Information),   Chávez meminta Villegas untuk mengubah dirinya  "menjadi pemimpin sistem ini",  dan menuntut keterlibatan dan komunikasi masyarakat secara lebih besar pada setiap tingkatan.  "Kenapa kita tidak membuat program-program  [televisi] dengan para pekerja ?",  tanyanya,  "Di mana saja kita dapat menyuarakan oto-kritik kita, kita tak boleh takut mengkritik, atau pun untuk melakukan oto-kritik.  Kita membutuhkannya, dia memberikan penyegaran kepada kita".


10.   Penciptaan komune-komune menuntut pula pengembangan-lebih-lanjut kepemilikan sosial, komunikasi, dan sebuah sistem media nasional,  sehingga semua perkembangan  dalam rangka pembentukan sebuah demokrasi protagonis ini dapat saling memperkuat, dan melahirkan sebuah metabolisme sosial yang sama sekali berbeda.  Akan tetapi inti transisi siklus revolusioner baru itu,  begitu ditandaskan Chávez,  adalah penciptaan komune-komune yang kepadanyalah masa depan Revolusi Bolivarian tergantung :  "komune atau punah"  ("either the commune or nothing").

No comments: