04/12/2007

Apa Sesungguhnya Isi Reformasi Konstitusional di Venezuela?

November 23, 2007, oleh Chris Carlson - Venezuelanalysis.com

http://www.venezuelanalysis.com/analysis/2890

Terdapat banyak kontroversi seputar proposal baru-baru ini untuk
mereformasi 69 pasal dalam konstitusi nasional Venezuela. Baik media
nasional maupun internasional memfokuskan perhatiannya pada usulan
reformasi dan aksi-aksi protes kaum oposisi terhadapnya. Namun,
seperti biasa, media mainstream gagal menjelaskan konteks dan analisa
yang dibutuhkan untuk memahami sungguh-sungguh makna dan tujuan
reformasi tersebut, dan justru lebih berfokus pada hal-hal yang lebih
kecil dan tidak signifikan seperti penghapusan batas masa jabatan
presiden.

Fokus utama reformasi konstitusional Venezuela dan bagaimana hal
tersebut masuk dalam gambar lebih luas berupa proses politik yang
sedang dijalankan di negeri tersebut telah seluruhnya absen dalam
pemberitaan mainstream. Dengan membuang konteks yang lebih luas ini
dan tak menyinggung tentang bagaimana proses ini memainkan peran
penting dalam program politik pemerintahan Chavez, media-media besar
telah menciptakan kesan bahwa tujuan utama reformasi adalah untuk
menkonsentrasikan kekuasaan di tangan kepresidenan. Lagi-lagi Hugo
Chavez dari Venezuela tampil sebagai otokrat yang haus kekuasaan,
diktator yang memahkotai diri sendiri dan duduk di atas kekayaan
minyak yang massif, yang kini mereformasi konstitusi sebagai jalan
untuk menjadikan dirinya presiden seumur hidup.

Namun apa sesungguhnya isi usulan reformasi konstitusional di
Venezuela? Apakah itu sekedar perebutan kekuasaan secara sembrono oleh
presiden Venezuela yang populer tersebut? Ataukah terdapat sesuatu
yang lebih dalam dan penting dalam perubahan konstitusional
besar-besaran ini? Hanya melalui pemahaman terhadap proyek politik
yang direncanakan Chavez dalam membangun negeri tersebut serta
kekhususan struktur politik, ekonomi, dan sosial yang menyertainya,
maka kita dapat memasukkan reformasi konstitusional ke dalam konteks
yang lebih besar dan memahami perannya yang sebenarnya, yakni
meletakkan fondasi dari rencana-rencana ke depan pemerintahan Chavez.

Membangun Panggung bagi Sosialisme Abad 21

Jauh sebelum dipilih kembali pada bulan Desember 2006, Presiden Chavez
telah mengumumkan niatnya untuk memimpin Venezuela menuju sosialisme.
Berkeyakinan bahwa permasalahan yang menjangkiti Venezuela dan
sebagian besar dunia tidak dapat diselesaikan dalam kapitalisme,
Chavez mengusulkan suatu jenis baru sosialisme: Sosialisme untuk Abad
21. Bentuk sosialisme baru ini, yang menekankan untuk tak mengulangi
kesalahan sama yang dialami negara-negara sosialis yang lalu, tidak
pernah dijelaskan secara detil dan masih merupakan proyek dalam
perancangan. Tapi Chavez menegaskan sebelum pemilu tahun lalu bahwa
mereka yang memilihnya memilih jalan sosialis dan Venezuela dengan
gegap gempita membuka jalan bagi Chavez dan proyek abad 21-nya.

Pada Januari 2007, saat pidato pengangkatannya di depan Majelis
Nasional dan seluruh negeri, Chavez menjelaskan perubahan-perubahan
mendatang yang perlu dilakukan untuk menerapkan sistem sosialis baru.
Perubahan-perubahan ini dipaparkan dalam lima langkah, lima `motor'
revolusi, sebagaimana Chavez mengistilahkannya. `Motor-motor' ini akan
menyiapkan kerangka kerja bagi pengorganisiran baru negeri tersebut
secara social, ekonomi, dan politik.

Dan meskipun pemerintahan Chavez telah mengedepankan berbagai rencana
pembangunan ekonomi, sebelum ini dapat diterapkan haruslah terlebih
dahulu ditegaskan bagaimana ekonomi akan diorganisir dan di bawah
bentuk kekuasaan seperti apa. Inilah jalan utama bagi lima motor
revolusi dalam membangun panggung di mana Sosialisme Abad 21 dapat
dibangun.

"Yang pertama dari lima motor yang saya maksudkan adalah ibu kandung
dari semua Undang-undang: Undang-undang Pemberian Wewenang (Enabling
Law; semacam dekrit presiden, pen.)," seru Chavez dalam pidato
pengangkatannya bulan Januari.

Undang-undang Pemberian Wewenang adalah motor pertama yang akan
diberlakukan, dan merupakan pemberian kekuasaan terhadap presiden
untuk menetapkan undang-undang di daerah tertentu selama periode 18
bulan. Undang-undang ini disahkan pada awal 2007, dan telah digunakan
untuk menasionalisasi beberapa sektor-sektor ekonomi yang strategis
seperti telekomunikasi, listrik, dan operasi perminyakan di Delta
Sungai Orinoco.

Chavez menjelaskan bahwa penyesuaian-penyesuaian tertentu terhadap
undang-undang negeri itu, maupun pasal-pasal konstitusi nasional,
bukan sekedar keharusan, tapi harus dilaksanakan bersama-sama secara
serentak. Berdasarkan alasan ini, motor pertama harus bekerja secara
simultan dengan motor kedua, Reformasi Konstitusional, agar semua
undang-undang dapat diberlakukan.

"Undang-undang Pemberian Wewenang dan Reformasi Konstitusional
bagaikan dua motor bersaudara, dua motor dalam satu mesin," papar
Chavez. "Merupakan suatu keharusan bagi kita untuk segera
mengkoordinasikan kedua-duanya karena ada beberapa undang-undang dalam
rencana kami yang hanya dimungkinkan bila reformasi telah dilakukan,
ketika sebagian konstitusi telah direformasi, karena [konstitusi
tersebut] adalah undang-undang dari segala undang-undang, kita tak
dapat melangkahinya, itu tak mungkin."

Motor-motor revolusi lainnya akan bergantung pada perubahan-perubahan
legal dalam Undang-undang Pemberian Wewenang dan Reformasi
Konstitusional. Motor nomor tiga adalah kampanye pendidikan yang
dikenal dengan "Cahaya dan Moral." Nomor empat adalah "Geometri
Kekuasaan Baru," dan merupakan suatu reorganisasi struktur politik
negeri itu. Dan yang terakhir dari lima motor tadi adalah "Peledakan
Kekuasaan Komunal."

Tiap motor-motor ini memainkan peran spesifik dalam meletakkan negeri
tersebut pada jalan menuju model baru pembangunan ekonomi di bawah
stuktur organisasi sosial dan politik yang baru. Tapi apa tepatnya
model baru ini, dan bagaimana perubahan-perubahan ini memainkan
perannya? Walaupun Sosialisme Abad 21 masih menjadi suatu proyek dalam
pengembangan dan belum secara jelas didefinisikan, untungnya terdapat
beberapa indikator yang dapat memberi kita gambaran tentang seperti
apa wujud-rupa model baru ini nantinya.

Sebuah Model Pembangunan yang Baru

Terdapat beberapa pilihan model pembangunan ekonomi yang memungkinkan
untuk dipilih dan diadopsi oleh suatu negeri dalam membangun kapasitas
produktifitas nasionalnya. Model yang paling umum tentunya adalah
pembangunan industri di bawah kepemilikan modal swasta, yang
menciptakan permasalahan pokok berupa konsentrasi kekayaan dan
kekuasaan yang pada akhirnya mengkompromikan demokrasi, sebagaimana
diketahui dengan baik dalam dunia kapitalis.

Termasuk dalam alternatif lain terhadap model ini adalah pembangunan
ekonomi nasional di bawah kepemilikan dan kekuasaan negara atau dewan
pekerja dan kooperasi, juga dengan permasalahannya tersendiri berupa
inefesiensi dan birokrasi.

Pada bulan Juni lalu Presiden Chavez mengumumkan bagian penting dari
proyek pembangunan nasional "Bolivarian" yang diprakarsainya. Untuk
membangun kapasitas produktif dan mengawali industri nasional, Chavez
mengumumkan pembuatan lebih dari 200 pabrik "sosialis" dalam dua tahun
ke depan. Baru-baru ini Chavez menyatakan bahwa 66 pabrik pertama akan
didirikan dan diresmikan di seluruh negeri pada pertengahan 2008.
Banyak dari pabrik-pabrik ini akan menjadi proyek patungan (joint
projects) dengan berbagai negeri lain untuk menghadirkan teknologi
asing dari negeri-negeri seperti Iran, Cina, Brasil, dan lainnya.

Namun sebelum pabrik-pabrik baru dapat didirikan di berbagai penjuru
negeri, organisasi dan penguasaannya harus ditegaskan menurut definisi
baru kepemilikan (property) dan pengelolaan (management). Di bawah
model Bolivarian, alat-alat produksi tampaknya tidak semata-mata akan
dikuasai oleh negara, sektor swasta, atau pekerja, namun suatu
percampuran dari berbagai jenis kepemilikan dan penguasaan. Teks
usulan reformasi konstitusional menggambarkannya sebagai berikut:

"Negara akan mengambil inisiatif dan mengembangkan berbagai bentuk
unit-unit produksi dan ekonomi dari kepemilikan sosial, dari yang
dikuasai secara langsung atau komunal, hingga yang dikuasai secara
tidak langsung atau dikuasai negara, dan juga unit-unit ekonomi
produktif untuk produksi sosial dan/atau distribusi."

Presiden Chavez menjelaskan ini dalam presentasi proposal reformasinya
di hadapan Majelis Nasional pada Agustus tahun lalu:

"Anda lihat ini adalah segitiga ekonomi dasar: kepemilikan, produksi
dan distribusi. Kita sedang memasuki seluruh tiga element tersebut dan
pentinglah bagi kita untuk melaksanakan dengan sukses gerakan menuju
model sosialis dan pembangunannya... Unit-unit ekonominya dapat berupa
susunan percampuran antara kekuasaan negara, sektor swasta dan
kekuasaan komunal. Anda lihat, para pebinis di sektor swasta, produsen
sektor swasta, Anda tidak disingkirkan. Kami membutuhkan Anda untuk
bekerjasama dengan kami. Bersama-sama kita akan membuat bangsa besar
sebagaimana kini Venezuela mulai menjadi bangsa besar, dalam bangsa
besar Amerika Selatan.

Dengan demikian, di bawah jenis hubungan kepemilikan inilah reformasi
konstitusional mengusulkan alat-alat produksi dalam model Bolivarian.
Reformasi itu mengatur kerangka kerja bagi suatu ekonomi di bawah
kekuasaan komunitas-komunitas yang terorganisir, negara,
kelompok-kelompok swasta, serta berbagai percampuran antara
bentuk-bentuk ini. Dan pada tahun 2008, ketika pemerintah mulai
mendirikan pabrik-pabrik "sosialis" di negeri itu, pabrik-pabrik
tersebut dapat didirikan di bawah kerangka kerja ini.

September lalu, pemerintah memberikan indikasi tentang bagaimana
pabrik-pabrik ini akan diorganisir dengan diresmikannya pabrik baru
untuk pengolahan jagung di negara bagian di Barat negeri tersebut,
Yaracuy, dan melalui pengumuman tentang unit-unit ekonomi ini secara umum.

Komite Perencanaan Sentral mendiskusikan pembentukan struktur ekonomi
jenis baru ini, dimulai dengan peresmian pabrik pertama dari sepuluh
pabrik pengolahan jagung di penjuru negeri. Pabrik pengolahan jagung
ini, sebagaimana direncanakan terhadap jenis-jenis pabrik lainnya,
dioperasikan oleh komunitas local yang terorganisir ke dalam Dewan
Komunal. Chavez baru-baru ini juga telah menyinggung tentang
kemungkinan menyerahkan ribuan stasiun pemompaan bahan bakar (SPBU)
PDVSA di penjuru negeri untuk dikuasai oleh komunitas-komunitas
terorganisir di wilayahnya masing-masing.

Komite Perencanaan Sentral mendiskusikan pembuatan pabrik-pabrik
"sosialis" di bawah penguasaan "komune-komune" sebagai jalan untuk
mengembangkan suatu bentuk baru ekonomi sosialis. Presiden Chavez
menyatakan bahwa pabrik-pabrik baru ini pada akhirnya dapat diletakkan
di bawah kekuasaan komune sebagai suatu bentuk kepemilikan "komunal"
atau kepemilikan "sosial", sebagaimana juga dipaparkan dalam reformasi
konstitusional.

"Inilah alat-alat partisipasi dan peran sentral rakyat dalam
mempraktekkan langsung kedaulatannya dan bagi pembangunan sosialisme,"
kata Chavez ketika mempresentasikan proposal reformasinya. "Dan bagi
pengelolaan demokratik oleh para pekerja di perusahaan manapun yang
berkepemilikan "sosial". Inilah istilah yang dimulai di sini,
kepemilikan sosial. Ini hal yang baru, benar-benar baru dalam
konstitusi kita."

Maka, reformasi konstitusional juga merupakan suatu upaya untuk
mendirikan organisasi sosial dan politik yang baru di negeri itu ke
dalam "komune-komune" sebagai struktur kekuasaan baru.
Komunitas-komunitas yang terorganisir, yang kini dalam proses
pembentukan dan mengoperasikan Dewan Komunal di seluruh negeri, akan
bersatu dengan komunitas di sekelilingnya untuk membentuk
komune-komune, dan kelompok-kelompok komune akan bersatu membentuk
kota-kota. Teks reformasi tersebut mengatakan sebagai berikut:

"Unit politik utama dari organisasi territorial nasional adalah Kota,
dimengerti sebagai populasi yang berbasis dalam suatu kotapraja
(municipality) dan terdiri dari wilayah-wilayah atau
jangkauan-jangkauan geografis yang denominasikan sebagai
Komune-komune. Komune akan menjadi sel-sel geo-manusia dari wilayah
tersebut dan akan terdiri dari komunitas-komunitas, yang mana
masing-masing merupakan inti-inti (nuclei) dasar yang tak terbagi-bagi
dalam Negara Sosialis Venezuela, di mana warganya akan memiliki
kekuasaan untuk membentuk geografi dan sejarahnya sendiri.

Chavez mengatakan bahwa di seluruh negeri terdapat sekitar 60.000
dewan komunal yang terorganisir menjadi 10.000 komune, 3.000 kota, dan
200 distrik federal.

Dengan demikian, sebagaimana dapat terlihat, desakan utama usulan
reformasi konstitusional Venezuela adalah untuk menciptakan kerangka
kerja bagi reorganisasi politik dan sosial negeri tersebut, memberikan
kekuasaan secara langsung kepada komunitas-komunitas yang terorganisir
sebagai prasyarat pembangunan sistem ekonomi baru: sistem sosialis
dengan alat-alat produksi di bawah penguasaan komunal.

Teks reformasi menyatakan bahwa undang-undang nasional akan disahkan
untuk mentransfer penguasaan terhadap pelayanan masyarakat, perusahaan
negara, dan unit-unit produktif ke tangan komune-komune, dengan tujuan
pembangunan suatu ekonomi sosialis.

Perubahan-perubahan dalam konstitusi dan undang-undang di negeri itu,
sangatlah penting bagi motor-motor revolusi lainnya, seperti
reorganisasi geografi politik negeri tersebut (motor 4) dan peran
lebih besar bagi kekuasaan komunal (motor 5). Perubahan-perubahan
dalam konstitusi akan memungkinkan pemerintahan Venezuela untuk
melangkah maju dalam me-reorganisasi negeri ke dalam unit-unit dasar
komune, dan kemudian meningkatkan kekuasaan dan pengaruh
struktur-struktur tersebut.

Reformasi penting lainnya dalam proposal tersebut akan memungkinkan
pemerintahan federal untuk menentukan berbagai wilayah negeri itu
sebagai distrik-distrik federal dan mempercepat perkembangan
socio–ekonomik mereka. Dalam suatu negeri pasca-kolonial yang
perkembangan antar wilayah-wilayah dalam negerinya berlangsung sangat
timpang, alasan bagi penambahan ini sangatlah masuk akal karena
pemerintah hendak mengintensifkan fokusnya ke wilayah-wilayah tertentu
di dalam negeri untuk menjamin perkembangan sosial dan ekonomi mereka
yang cepat dan seimbang.

"Perubahan-perubahan ini akan memungkinkan kita membebaskan diri dari
suatu wilayah yang dirantai oleh struktur politik dan pembagian
wilayah yang telah berlangsung berabad-abad lamanya," kata Chavez.
"Kita akan memutuskan rantai geografi konservatif, imperial, dan
kolonial yang sudah tua."

Walau reformasi ini menyertakan juga beberapa perubahan-perubahan
sekunder, beberapa di antaranya sangat progresif namun juga ada yang
regresif, fokus yang jelas terlihat dari reformasi tersebut adalah
reorganisasi ekonomi dan politik terhadap negeri itu menurut
garis-garis yang dijelaskan di atas.

Mayoritas jelas rakyat Venezuela memahami bahwa isi hati reformasi ini
tak lain adalah kelanjutan proyek Chavez; proses redistribusi
kekayaan, pembangunan nasional, dan perluasan kekuasaan rakyat yang
telah menghasilkan kemenangan-kemenangan penting beberapa tahun
belakangan ini. Proposal Chavez berencana untuk mengambil langkah maju
dalam bidang-bidang tersebut, memperluas inisiatif saat ini untuk
mengembangkan kapasitas produktif nasional dan memperbesar kekuasaan
komunal; ini dilihat oleh mata kepala rakyat Venezuela sendiri dalam
komunitas-komunitas mereka. Berdasarkan alasan-alasan inilah, dan juga
tingginya kepercayaan yang mereka berikan kepada Presiden Hugo Chavez,
mayoritas rakyat Venezuela akan menuju referendum nasional Desember
ini untuk memilih "Si."

(Diterjemahkan oleh Data Brainanta)

No comments: