January 5, 2013
Archive/photo by Caridad
January 5, 2013
HAVANA TIMES- Apa yang bisa diharapkan jika Chavez meninggalkan skenario politik Venezuela di masa depan? Apa yang akan terjadi dengan Revolusi Bolivarian yang dipimpinnya di negaranya dan di negara-negara ALBA lainnya dan sekitarnya? Pertanyaan ini ditujukan sebagai sebuah komentar yang dipublikasikan di Lagurura.net dari Maracaibo, Venezuela, yang kami publikasikan di sini secara utuh (HT Translation).
Skenario Kebijakan Yang Mungkin
1) Chavez meninggalkan kekuasaan tampaknya menjadi sebuah ketentuan dalam jangka waktu pendek (dari beberapa bulan menuju satu tahun), baik karena kematian atau karena kesehatannya menghambatnya untuk bisa kembali aktif bekerja sebagai presiden. Jika ia kembali dan disumpah pada tgl 10 Januari atau setelahnya, kondisi kesehatan terbarunya akan membuatnya bertahan di Kuba secara permanen dan yang benar-benar memimpin negaranya adalah satu atau beberapa individu lainnya.
2) Hal ini mengimplikasikan permulaan sebuah periode perubahan awal dalam kepemimpinan politik Revolusi Bolivarian. Periode ini bisa berakhir dalam beberapa bulan atau bahkan beberapa tahun.
3)Kekalahan elektoral baru-baru ini yang diderita oleh kaum oposisi pada bulan Oktober dan Desember menempatkan pertikaian politik Pasca Chavez di internal Chavizmo sendiri. Ini akan berlanjut setidaknya selama beberapa bulan ke depan dan mungkin hingga setahun atau dua tahun . baru- baru ini, sayap kanan tidak dalam sebuah posisi politik untuk melakukan serangan mengambil alih kekuasaan negara, namun jelas bahwa kelemahan ini bisa berubah seiring berjalannya waktu.
4) Kita bisa menduga bahwa kepemimpinan kelompok pro Chavez yang saat ini dikepelai oleh Maduro dan Cabello akan memburuk seiring berjalannya waktu. Penyebabnya: Tidak satupun diantara mereka memiliki kualitas kepemimpinan seperti Chavez dan oleh karenanya tidak ada satupun diantara mereka bisa menggantikan konsensus yang telah ada ketika Chavez masih aktif bekerja. Memburuknya konsensus ini mengimplikasikan memburuknya kebijakan di institusi tingkat nasional, regional dan lokal. Secara umum, bisa dikatakan bahwa keberlanjutan Revolusi Bolivarian tak bisa dipastikan dengan kepemimpinan sekarang ini, yang mana telah dibentuk oleh lingkaran internal Chavez dan lingkungan terdekatnya selama 14 tahun terakhir. Kita akan menyaksikan krisis pemerintahan yang akan menghasilkan pengaturan ulang yang konstan yang memiliki aktor dan teren yang tidak bisa diprediksi.
5) Beberapa proses akan terjadi secara simultan.
a. Sebuah perjuangan internal untuk distribusi kekuasaan baru di dalam Chavismo (distribusi ulang kontrol terhadap institusi negara dan kontrol efektif terhdap anggaran nasional). Meskipun secara formal mereka mungkin saja bisa mengelola untuk meraih perjanjian untuk berbagi posisi birokrasi, syok yang kuat pada faktanya akan mulai diproduksi karena negra bukanlah rangkuman bagian-bagian itu tetapi sebuah organik seutuhnya. Konflik tersebut awalnya tersembunyi , tapi secara progresif akan menjadi lebih terbuka. Ini bisa saja menggiring pada skenario kekerasan, seperti serangan melawan beragam fraksi pemimpin pro Chavez.
b. Ini merupakan situasi Memburuknya kepemimpinan ini bagi Venezuela yang mendukung proses ini. Ini mungkin terjadi karena tergantung pada ketidakmampuan pemerintah untuk mengajukan tuntutan populer terkait isu – isu kritis, seperti konflik perburuhan dan negosiasi kolektif melibatkan bagian signifikan dari negara (guru, akademisi, industri Guyana, dll). Chavez tidak lama lagi di sana untuk menenangkan emosi rakyat dengan menahan diri dari pernyataan “Presiden tidak tahu” atau “mereka tidak sesuai dengan arahan presiden.” Kesalahan birokrasi tidak akan dimaafkan oleh rakyat, seperti yang terjadi ketika Chavez dengan kuat memegang kepemimpinan negara.
c. Sebuah konspirasi diluaskan oleh “imperium” [secara mendasar Amerika Serikat] untuk memasukkan beragam kepemimpinan militer dan sipil pro Chavez untuk mempromosikan pembalikan proses revolusioner. Ini bisa ditambahkan dengan skenario masa depan yang di dalamnya terdapat kekuatan Chavez dan kekuatan kaum oposisi yang menyatu untuk mencapai tujuan akhir revolusi. Pada saat itu, bagaimanapun, skenario tersebut belum dimungkinkan (syukurlah), tetapi mereka bisa jadi diciptakan dalam waktu pendek.
d. Dalam perjuangan internal dengan Chavismo, kekuatan imperialis dan aliansi lokal mereka akan secara konstan mencari celah untuk menggunakan pengaruhnya. Kerajaan tampaknya berupaya untuk membawa beragam tindakan atas dirinya sendrinya bahkan dengan cara kekerasan yang bisa saja kemudian perjuangan internal Chavista yang akan disalahkan. Tujuannya adalah untuk menambahkan bensin ke dalam api dan mendorong penguatan tendensi itnernal yang lebih berkompromi terhadap imperialisme.
6) Kekuatan imperial akan mencari momen yang tepat untuk mengakhiri Revolusi Bolivarian. Dalam mempromosikan inisiatifnya, mereka tidak akan mengesampingkan skenario Libia atau Syria (contoh: membina perang sipil) untuk menggulingkan pemerintahan Bolivarian dan menggantikannya dengan kekuasaan imperialisme di Venezula
Kesimpulannya, perginya Chavez dari kekuasaan membuka sebuah skenario ketidakpastian dan krisis politik di Venezuela, yang secara serius mengancam keberlanjutan proses revolusioner dan membuka pintu bagi borjuis internasional dan aliansi mereka untuk berupaya mengembalikan kekuatan politik domestik.
Terkait realita ini, ini merupakan hal yang esensial bahwa kaum revolusioner memperkuat aktivitas organisasional mereka dan melakukan aksi bersama berdasarkan perdebatan yang demokratik dan luas terkait agenda politik yang hendak dilakukan organisasi rakyat.
Memastikan kelanjutan dari proses revolusioner akan bergantung pada munculnya bentuk-bentuk baru kepemimpinan kolektif yang populer, yang akan lahir dalam panasnya konfrontasi politik yang sulit yang akan mencirikan bulan dan tahun-tahun mendatang.
Jika ini tren yang terakhir berlaku, pengambilan kembali kekuasaan oleh imperialisme akan terjadi secara progresif dan para pemimpin reformis dan fasilitator Chavismo secara bertahap akan digantikan oleh pemimpin yang lebih handal dari borjuis tradisional. Proses ini akan berlangsung selama beberapa tahun, mungkin dalam jangka waktu periode presidensial (2003 – 2019)
cara untuk menghindari hal ini akan selalu melalui kekuatan gerakan rakyat yang dipimpin oleh sebuah program yang benar-benar revolusioner. Ini tidak bisa bergantung pada kelompok yang kecil atau tendensi yang ada di dalam atau di luar PSUV. Ini akan bergantung pada sebuah pengaruh aktivis revolusioner yang massif (termasuk militer) dan organisasi sosial untuk berkonfrontasi dengan konspirasi imperialis dan rekonsiliasi reformis.
Dalam strategi ini – dimana aku yakin bahwa hanya ada satu alternatif yang ada untuk menyelamatkan revolusi – kita harus mencoba semua cara untuk melatih demokrasi dan mencapai konsensus paling luas yang mungkin untuk menyatukan semua tindakan di penjuru negeri.
No comments:
Post a Comment