29/11/2012

Marta Harnecker: Aktivis, Penulis, Guru



Pandangannya tentang Gerakan Kiri Amerika Latin Saat Ini
[Terjemahan  Folha de São Paulo 28 Agustus. Lihat aslinya  here.]

Oleh Eleonora de Lucena

Ia mendefinisikan dirinya sebagai seorang “pendidik populer” Marxist – Leninis. Ia berasal dari Chile, ia adalah murid dari filosof Louis Althusser, seorang pimpinan siswa Katholik dan anggota pemerintah sosialis Louis Allende. Ia menikahi salah satu komandan revolusi Kuba, Manuel Pineiro atau “Barba ROja,” dan pada tahun 2000an, ia menjadi penasehat Hugo Chavez.  

Marta Harnecker mengatakan ia telah menulis lebih dari 80 buku. Yang paling terkenal adalah, Conceptos Elementales del Materialismo Histórico (The Basic Concepts of Historical Materialism atau Dasar-dasar Konsep Materialisme Historis, dari tahun 1960an, karyanya telah terjual leih dari sejuta kopi dan sudah diterbitkan sebanyak 67 edisi. Pada tahun 1975, ia melakukan perjalanan di sepanjang Amerika Latin dan mengatakan ia optimis; Amerika Setikat tidak lagi mendapati apa yang diinginkan di wilayah ini dan konsep kedaulatan telah meluas. 

Sekarang ini, ia tinggal di Vancouver, Canada dan ia mengenal Chavez sebagai seorang sosok pimpinan yang revolusioner tapi juga sekaligus “orang yang kontradiktif”. “Ia adalah seorang tentara yang percaya pada partisipasi rakyat. Hal yang penting adalah melihat buah dari hal ini”. Venezuela setidaknya merupakan Negara yang beragam di benua ini.
____________________________________________________
Folha – Bagaimana anda mengevaluasi situasi politik di Amerika Latin?
Marta HarneckerAku sangat optimis. 


Ketika Chavez memenangkan Pemilu, ia sendirian dan sekarang skenario sudah banyak berubah. Aku mempertimbangkan situasi yang paling maju di Venezuela, Bolivia dan Ekuador. Bukuku terakhir tentang Ekuador dan dengan judul Ecuador: Una Nueva Izquierda en Busca de la Vida en Plenitud. Konsep pemerintahan mereka adalah tentang alternatif bagi Kapitalisme, dimana kemanusiaan manusia bisa berkembang secara utuh. 

Kami tidak mempertimbangkan hal penting ini di masa lalu dan saat-saat ini adalah hal yang fundamental: sebuah masyarakat yang dibangun oleh rakyat, dari bawah ke atas. Ini bukan masalah rakyat menjadi pengemis yang menerima hadiah dari negara. Ini bukan tentang apa yang kita mau dan ini bukan tentang apa yang telah dikerjakan. Bidan dari proses ini adalah neoliberalisme, yang membawa kontradiksi dan rakyat mulai melawan dan mulai memahami bahwa mereka harus berpartisipasi dalam politik dan menciptakan instrumen politik. Inilah yang terjadi di  Ekuador, di Bolivia dan di Venezuela. Di sana terjadi tekanan rakyat pada tahun 1980an yang merupakan bagian dari asal muasal kejayaan Chavez.

Di sana ada krisis struktural negara. Rakyat tidak lagi percaya pada politik dan politisi dan mereka ingin sesuatu yang baru. Mereka lelah dengan janji palsu. Pemerintah ini lalu datang dan, berkebalikan dengan prediksi beberapa pihak, termasuk intelektual Brazil, prosesnya berlanjut. Di sana ada mereka yang memikirkan hambatan yang ditemui dan hambatan itu sedang menurun. Akan tetapi, yang terjadi tidak demikian. 

Tapi kerajaan itu ada di sana. Terdapat beberapa kasus seperti yang menimpa Manuel Zalaya dan Fernando Lugo. Mereka memiliki proses yang mengalami pelemahan secara internal, dengan lebih banyak organisasi rakyat yang rapuh, tanpa partai. Keduanya datang dari partai borjuasi. Di sana tidak ada yang bisa dikopi di Amerika Latin. Beberapa menjadi antusias dengan proses Venezuela dan memikirkan hal yang sama yang bisa dilaksanakan di semua negeri. Proses yang berlangsung di benua ini sangat berbeda seutuhnya. Apa yang mengikat mereka adalah proses sosial. Di Bolivia dan Ekuador, contohnya, warga pribumi adalah kelompok yang penting tapi tidak di Venezuela. 

Bukankah kinerja Chavez erat kaitannya dengan  minyak?
Petroleum sudah dinasionalisasi saat Chavez mulai berkuasa tapi tidak di tangan pemerintah. Minyak dikelola oleh kelompok yang beraliansi dengan oposisi. Akibatnya, terjadi kudeta 2002, manajemen dipegang oleh Pemerintah yang telah dibangun ulang. Keuntungan dari minyak digunakan untuk misi domestik sosial dan untuk mendukung proses lain di Amerika Latin. Di sana ada ketergantungan, tetapi jelas bahwa persoalan ini harus diatasi. 

Pemerintah menginvestasikan proyek industrialisasi, semenjak neoliberalisasi melakukan de – industrialisasi di negara kita. Strateginya adalah bagaimana menjadi lebih sedikit bergantung pada petroleum. 

Di Bolivia, Pemerintah Morales dihadapkan dengan oposisi dari gerakan rakyat. Bagaimana anda menjelaskan hal itu?
Ada kontradiksi- kontradiksi yang terjadi selama proses ini berlangsung. Ada yang sangat berbeda dari proses revolusi pada tahun 1920an, di masa Revolusi Rusia. Dalam kasus ini, itu hanyalah proses menuju kekuasaan. Banyak dari mereka, dengan korelasi kekuatan di dalam parlemen, di pemerintah lokal, di media komunikasi dan kekuatan ekonomi, tetap ada di tangan mereka yang sebelumnya berkuasa.    

Alvaro Linera (Wakil Presiden Bolivia) adalah refleksi dari kontradiksi negara yang sedang berlangsung. Antar pemerintah yang mana ia harus menjadi seorang ekekutif, untuk membuat keputusan, memecahkan persoalan bagi seluruh negeri, dan gerakan sosial, yang memiliki pola diskusi demokratik, dll. Dalam proses Bolivia, populasinya beragam dan memiliki banyak kontradiksi. Mereka disatukan dalam beragam tuntutan seperti, negara plurinational. Akan tetapi, ini sangat rumit. Rakyat ingin negara memecahkan masalah mereka. Ini adalah jenis paternalisme. Saat pemerintahan semacam ini berkuasa, mereka menginginkan solusi yang cepat, mereka tidak tahu tentang plitik atau tentang korelasi antar kekuatan yang ada. Di samping itu, visi lokal bisa berlaku, meski tanpa sebuah visi yang menyeluruh. 

Apa yang dibutuhkan adalah sebuah proses pendidikan rakyat sehingga sebuah komunitas memahami apa yang merusak atau mengganggu bagi negara dan bagi masyarakat lain untuk tidak membangun sebuah jalan. Linera mengakui bahwa memang ada dan akan ada, kontradiksi dan Gubernur butuh memimpin bersama dengan mereka. 

Bagaimana anda menganalisa situasi Brazil, Argentina dan Uruguay?
Mereka adalah negara yang berbeda. Mereka merupakan pemerintahan yang lebih moderat tetapi mengambil langkah-langkah menuju kedaulatan. Karena hal pertama yang perlu kita raih adalah kedulatan atau kemandirian dari Amerika Serikat. Kita akan mengadakan pertemuan untuk mengusir Amerika Serikat; Departemen Negara tidak datang untuk memberitahukan kepada kita apa yang mesti dikerjakan. Kebanyakan pemerintah dari wilayah ini, kedaulatan adalah sebuah nilai. Ini adalah sebuah keberhasilan dimana Unasur yang telah dibentuk dan Chile, Mexico dan Colombia ada di dalamnya. 

Apakah kekuatan Amerika Serikat di wilayah ini berkurang?
Amerika Serikat tidak bisa lebih lama lagi dalam melakukan apa yang diinginkan. Tapi tentu saja kekuatannya berkurang. Terdapat kounter dari Amerika Serikat yang terefleksikan dalam kasus seperti kasus Zelaya dan upaya melawan Correa. Ada kudeta melawan Lugo. Mereka mencoba lagi untuk melakukan kudeta di Bolivia, dengan sektor oposisi yang mengambil keuntungan dari kontradiksi yang ada di dalam masyarakat. Di Santa Cruz dan di tempat tempat lain mereka mencoba untuk membentuk aliansi dengan sektor rakyat yang tidak puas. Upaya separatisme telah dikalahkan oleh organisasi rakyat. Sekarang tidak ada bahaya yang mendekat tetapi kekuatan ini sedang membangun dirinya sendiri. 

Kami tidak memiliki jalan yang mudah. Proses yang terjadi tidak terdefinisikan  dalam semalam. Pertahanan terbaik adalah memiliki rakyat yang terorganisir. Chavez memahami hal itu dengan sangat baik. Dia selalu ngotot bahwa kami tidak bisa memecahkan persoalan kemiskinan jika kita tidak memberi kekuatan kepada rakyat. Chavez adalah sosok tipe yang menahami rakyat, ia sangat manusia. Aku menulis buku dengannya yang berjudul  Hugo Chávez Frías: Un Hombre, un Pueblo. Aku tidak sedang mengatakan bahwa Chavez adalah lelaki yang tidak memiliki cela atau tidak ada kontradiksi antara dikursusnya dan apa yang ia lakukan. Kami sedang melalui proses manusia, bukan sebuah proses yang murni dan ilahi. 

Dalam pandangan anda, bisakah muncul sebuah model umum di antara negeri – negeri Amerika Latin?
Aku seorang Chile. Di Chile, kontra revolusi borjuis telah terkonsolidasi, dengan Pinochet dan pengikutnya. Concertacion melanjutkan kebijakan neoliberal dengan beberapa kebijakan sosial. Terdapat neoliberalisme yang sudah berhasil meningkatkan GNP, konstruksi jembatan layang. Tetapi Chile, yang merupakan salah satu negeri paling egaliter di Amerika Latin, sekarang menjadi satu-satunya dengan perbedaan terbesar antara si miskin dan si kaya. Di Chile, tidak ada dinding di sekitar rumah borjuis haute muda. Pengaruh neoliberalisme tidak bisa diukur hanya semata – mata pada sisi ekonomi saja. Aku menemui satu pasangan menikah Chile, arsitek yang bekerja selama 14 jam sehari. Mereka pergi bekerja, mereka hidup untuk bekerja, bukan bekerja untuk hidup. 

Masyarakat borjuis kecil memperoleh beberapa akan tetapi terdapat banyak kompetisi, mereka selalu terburu-buruh, mereka tidak pernah merasakan kedamaian dalam bekerja. Di Brazil juga terdapat kontra revolusi borjuis yang sudah terkonsolidasi. 

Bagaimana? Administrasi PT (Partai Pekerja) adalah kontra revolusi?  
Sektor – sektor yang dominan telah terkonsolidasi, yaitu agrobisnis. PT sedang dalam pencarian untuk melakukan sesuatu lainnya. Tidak bisa dibandingkan dengan Venezuela atau Bolivia karena adanya korelasi antar kekuatan dalam kemenangan Lula. Sehingga kapitalisme terkonsolidasi tetapi ada perhatian terhadap sektor rakyat. Mereka membawa rakyat keluar dari kemiskinan.

Di Brazil, pemerintah perlu memfasilitasi adanya proses terciptanya lebih banyak lagi organisasi rakyat. Kita memiliki gerakan kiri yang telah menjadi oposisi. Pemerintah harus menjadi eksekutif, untuk memecahkan persoalan dan ini tidak bisa menunggu diskusi partai terlebih dahulu. Jarak antara partai dan pemerintah tumbuh. Bagian dari sektor rakyat mengambil posisi dalam pemerintahan. Dalam sebuah negara seperti Brazil dibutuhkan supaya tidak berubah menjadi sesuatu yang lain. Seorang buruh bisa menjadi seorang senator atau perwakilan yang merubah hidupnya. Seperti yang diajarkan oleh seorang Marxis, kondisi material mempengaruhi. Aku percaya, banyak pimpinan yang mengalami perubahan, yang berhenti mewakili kepentingan rakyat. 

Banyak kritik gerakan kiri terhadap Lula dan Dilima yang dibuat tanpa pemahaman akan kekuatan yang ada. Aku tidak bermaksud bahwa mereka tidak bisa melakukan lebih dari yang mereka lakukan. 

Jadi tidak ada model umum untuk Amerika Latin?
Tidak ada. Setiap situasi di Amerika Latin itu berbeda. Situasi di setiap tempat perlu dipelajari, akar sejarahnya, korelasi antar kekuatan yang ada.  

Aku adalah murid Lenin. Perlu untuk membuat sebuah analisa konkret terkait tiap kekuatan yang ada, untuk memilih strategi dan taktik. Di sana ada sebuah horizon terhadap Sosialisme abad 21, dimana masyarakat hidup sejahtera. Kita tidak menginginkan sebuah sosialisme di masa silam seperti Soviet, statis, totalitarian, partai tunggal, atheis, yang menggunakan gerakan sosial sebagai sarana untuk mencapai tujuan. Perlu membaca teori klasik, Marx dan Engels. Tujuannya adalah sebuah masyarakat yang kuat solidaritas, yang tidak menjadi pelaku eksploitasi dan dieksploitasi, dimana setiap individu menemukan sesuatu untuk dikerjakan, dimana perbedaan dihargai. Itu adalah tujuan yang utopis. Aku akan mengukur masyarakat dengan pertanyaan: 1. Apakah pemerintah ini telah membuat capaian dalam hubungannya dengan kedaulatan nasional? 2. Apakah mereka mengkonsolidasikan, meningkatkan organisasi rakyat? 3. Apakah mereka melakukan pembangunan disertai dengan penghargaan terhadap alam?

Bagaimana anda menganalisa krisis ekonomi dunia?
Krisis ekonomi dunia sekarang adalah krisis struktural yang penting. Krisis ekonomi dunia sekarang bukan akhir karena kapitalisme pulih. Kondisi obyektif lebih maju dari kondisi subyektif. Aku menilai gerakan seperti indignados. Pemberontakan adalah langkah pertama tapi ini dibutuhkan untuk membalik sebuah kekuasaan. Membangun Kembali Gerakan Kiri adalah sebuah buku karya saya yang mana di dalamnya saya mengatakan diperlukan sebuah instrumen artikulasi yang tidak merupakan partai tradisional. Fragmen Neoliberalisme telah memecah masyarakat.  

Maksudnya?
Pollitik bukan seni atas banyak kemungkinan. Politik adalah diplomasi. Aku menulis buku tentang itu. Politisi revolusioner butuh memahami untuk mencapai tujuannya, ia harus menciptakan korelasi kekuatan. Untuk membangun kekuatan sosial, untuk memiliki kekuatan politik agar bisa mencapai tujuannya. Kamu membangun kekuatan sosial dengan protagonis rakyat. Negara tidak akan menciptakan apa yang tidak ada, tetapi bisa menciptakan kondisi sehingga kekuatan bisa diperkuat. 

Apakah Maksud anda Partai politik tidak akan menjadi instrumen untuk itu? Apakah tidak ada beda?
Partai politik tidak memahami politik sebagai seni membangun kekuatan sosial. Tetapi mereka memahami politik sebagai cara untuk mencapai posisi pemerintah, memiliki lebih banyak anggota di kongres, untuk mendapatkan lebih banyak kekuasaan. Ini bukan gagasannya. Politik sering dideskreditkan. Hak telah disesuaikan dengan bahasa gerakan kiri. Gerakan kiri sering kali mempraktekkan politik seperti gerakan kanan: patonase, personalisme, karirisme politik, kadang bahkan korupsi. Rakyat melihat diskursus sama, praktek yang sama, rakyat pun menjadi kecewa. 

Contohnya?
Tidak ada contoh. Setiap kasus ada diagnosanya sendiri. Tapi ini jelas. Dibutuhkan konsistensi yang sangat tinggi antara apa yang kau katakan dan apa yang kau lakukan. Ini membutuhkan kerja unutk mengkonstruksi kekuatan sosial, dan tidak didedikasikan kepada perjuangan institusional. Sosialisme membutuhkan mayoritas, hegemoni, untuk meyakinkan sebagian besar rakyat dari proyek tersebut, menjadi sangat pluralis dan menghargai perbedaan.

Aku sudah menulis sebuah buku yang membuat analisa tentang kesalahan gerakan kiri. Saat seseorang mengetahui nilai solidaritas, ia mulai memahami bahwa itu lebih penting dari pada kehendak untuk memiliki. Bahwa itu adalah perjuangan melawan konsumerisme. Di sana terhadapat demokrasi demobilisasi. Rakyat berada dalam lingkaran utang. Buruh terdemobilisasi karena mereka bisa kehilangan pekerjaan mereka dan mereka tidak dilindungi seperti sebelumnya. Bahayanya sangat besar. Seorang aktivis politik yang menjadi bagian dari aparatus borjuis harus memiliki beberapa jenis struktur, sebuah kelompok orang yang mengontrol dan memberi konsultasi yang menanyakan pimpinannya mengapa ia membeli mobil padahal ia tidak membutuhkannya. Kooptasi oleh ideologi dan budaya, adalah mudah bagi seorang individu. 

Anda menikahi seorang pimpinan revolusi Kuba dan tinggal di sebuah pulau selama bertahun-tahun. Apa yang anda lihat tentang situasi negara tersebut?
Kuba adalah negara kedua saya. Aku memiliki seorang anak perempuan Kuba yang tinggal di sana. Kuba mengajarkan martabat Amerika Latin, kapasitas untuk mempertahankan kedaulatan, perjuangan melawan semua kesukaran. Ekonomi di Kuba sangatlah kompleks. 

Bagaimana anda melihat perubahan dalam hal ekonomi?
Harus ada perubahan. Rakyat butuh ruang untuk membangun kapasitas produktif mereka. Ini benar. Aku yakin bahwa partisipasi buruh dalam koperasi adalah jalan yang seharusnya dieksplorasi

Kamu adalah murid Louis Althusser (1918 – 1990). Seperti apa pengalaman anda itu?
Aku belajar psikologi di Universitas Katholik di Chile. Sebagai pimpinan aksi universitas Katholik, aku mengunjungi Kuba dan mengaguminya. Aku seorang Katholik dan mulai berdiskusi dengan Marxist Kristen. Aku pergi ke Prancis dan bertemu dengan Althusser, yang juga seorang Katholik. Aku membaca bukunya dan membangun relasi sebagai muridnya. Aku tinggal hanya beberapa meter dari rumahnya dan aku menemuinya tiga kali sehari. Ia akan memberitahuku buku apa saja yang harus aku baca (1913 – 2005). Aku kembali ke Chile untuk memikirkan ajaran Prancis. 

Aku sengaja tidak mendapatkan gelar. Aku telah membaca sebuah buku Conceptos Elementales del Materialismo Histórico dari catatan yang aku buat untuk diskursus bagi rakyat Haiti dan Meksiko tahun lalu ketika aku berada di Paris. Buku itu terjual lebih dari sejuta kopi. Sekarang buku itu sudah terbit sebanyak 67 edisi dan telah diterjemahkan dalam banyak bahasa, aku menjadi profesor di Chile, dengan Theotonio dos Santos and Ruy Mauro Marini. Aku adalah seorang editor di majalah Unidad Popular, Chile Hoy. Aku mengadaptasi artikel yang ditulis oleh kaum Intelektual, membuatnya bisa diakses oleh rakyat. Itulah saat dimana aku jadi tertarik dengan jurnalisme

Aku sudah mencetak sebanyak 80 buku. Beberapa adalah buku pribadi, pengalaman di beberapa negara - El Salvador, Ecuador, Bolivia, Paraguay, Venezuela. Aku telah menulis sebuah buku tentang PT yang masih tertunda. Di Chile aku menjadi bagian dari Partai Sosialis dan aku tertarik dengan pendidikan rakyat. Aku memikirkan kepuasan terbesar ketika aku menciptakan teks yang bisa dipahami setiap orang, yang bukan akademik. Aku bukan seorang Profesor. Aku adalah pendidik rakyat; Ini adalah bagaimana aku mendefinisikan diriku sendiri. Setelah kudeta di Chile, aku pergi ke Kuba, dimana aku memperkuat relasiku dengan Comandante Manuel Piñeiro, “Barba Roja” (1933-1998). Aku tinggal di Kuba sampai tahun 2003. Aku melakukan wawancara dengan Hugo Chavez di Venezuela. Aku mengumpulkan kritik dari gerakan kiri, utang pemerintahnya. Ia sangat suka ketika aku menyampaikan kritik dan ia mengundangku untuk bekerja di istana. Aku tidak ingin gaji. Mereka hanya membayar untuk apartemen dan makanan. 

Kritik apa saja yang anda sampaikan?
Seperti seorang menteri yang tidak mengerjakan banyak hal, dimana terlalu banyak nada otoriter, segalanya. Aku tinggal di Venezuela selama 6 tahun. 

Apakah sekarang anda menjumpai Chavez sebagai seorang otoriter?
Chaves adalah seorang tentara yang percaya pada partisipasi rakyat dan ingin memperomosikannya. Hanya saja,  ia adalah seorang yang penuh kontradiksi. Kita tidak mau ia menjadi otoriter tetapi kita paham. Aku sendiri memiliki karakter yang sangat rumit. Sering kali aku ingin berubah tapi itu bukan hal mudah. Hal yang penting adalah bagaimana melihat buah dari ini semua. Jika kita membandingkan Venezuela dalam tahun pertama dengan sekarang ini, kita memiliki rakyat dengan kepribadian, yang mengkritik, yang tumbuh sebagai manusia. Dan itulah apa yang kita cari. Aku memenuhinya dengan kritik. 

Dan anda masih tinggal di Venezuela?
Aku tinggal di Vancouver, di  Kanada, bersama dengan temanku Michael Lebowitz.

Bagaimana anda melihat keberhasilan Chavez?
Tak ada seorangpun setinggi Chavez. Idealnya, terbentuk kolektifitas kepemimpinan. Memberikan fragmentasi dimana Liberalisme telah dihasilkan dalam sektor rakyat Amerika Latin, buruh dewasa ini tidak punya sesuatu apapun dengan mereka di masa Marx; ada outsourcing, kerawanan. Apa yang dibutuhkan rakyat dengan karisma besar dan kepribadian yang sangat kuat untuk menjadikan semua sektor ini dalam satu barisan. 

Di sana ada seorang pemimpin yang sangat populis yang menggunakan rakyat unutk tujuan politiknya dan pimpinan revolusioner yang penuh karisma ketika berkomunikasi dengan rakyatnya, sama seperti kaum populis. Perbedaannya, orang populis seperti Peron, yang memberikan segalanya, tapi tidak membantu rakyat untuk menjadi mandiri. Ia bukanlah jembatan untuk berkembang. 

Aku ingat salah satu dari perjalanan pertama saya dengan Chavez, untuk inagurasi sebuah sekolah. Rakyat menanyakan beberapa hal, mereka meminta ia mencatatnya. Salah satu dari mereka meminta sebuah jalan. Chavez menyarankan mereka untuk mengorganisir sebuah koperasi bersama dengan lainnya. Inilah gagasannya. Aku percaya ini bukan populisme; ini adalah kepemimpinan revolusioner. Aku percaya proses Venezuela dan Chaves penting untuk proses di Amerika Latin

diterjemahkan dari artikel di website http://lo-de-alla.org/2012/09/marta-harnecker-activist-writer-teacher/

No comments: