06/10/2012

Perencanaan 6 Tahun Kedepan Revolusi Bolivarian Venezuela


arti poster di atas : 
"Tidak Pada Birokrasi Tidak Pula Kapital! Sosialisme dan Revolusi Lebih Banyak! Kunci Kemenangan untuk 2012"

Oleh : Tamara Pearson 

Membuat perencaan rinci atas revolusi dan transisi menuju sosialisme dan masyarakat yang lebih adil, dari komunitas dan organisasi pekerja, menuju pembangunan kesadaran, untuk sistem produksi dan distribusi, untuk memberantas korupsi negara dan peradilan serta birokrasi, untuk agrikultur, pertambangan, minyak tanah, infrastruktur, dan keterhubungan dengan negara-negara lain, bukanlah suatu tugas kecil. Sejujurnya, penulisan analisa ini telah menjadi tugas yang sulit. Hal tersebut membutuhkan pengendalian pada tingkat tertentu untuk memaksa diriku menjadi selektif dan memilih hanya point-point yang paling menonjol atas 39 halaman usulan rencana Chavez untuk Revolusi Bolivarian Periode 2013-2019. Kesemua tujuan dan strategi dari point-point dan sub-subnya terlihat penting, dan didalamnya tercermin sesuatu yang luar biasa, menurutku. Berjuta-juta dari kami sangat terlibat aktif dalam revolusi ini, kami begitu tertarik, karena kami peduli apa target-target bagi sektor agrikultur, kami khawatir dengan strategi untuk mereformasi sistem peradilan yang saat ini benar-benar busuk, kami mengamati secara dekat untuk melihat bagaimana kemajuan dalam distribusi pangan berjalan – meskipun kami bukan satu-satunya yang terlibat. Kami membaca rencana (yang menurut Badan Media Nasional Venezuela (AVN) 1 juta copy telah didistribusi) dan menyadari betapa banyak yang harus kita lakukan, karena kami menyadari hal-hal seperti adalah juga tanggung jawab kami, tidak hanya negara (atau Chavez). Ini adalah proyek kami.

Rencana di atas—seperti pendahulunya Rencana Sosialis I 2007-20130—akan sangat serius dibuat menjadi pedoman atau point referensi untuk memberi arahan pada kami harus kemana dan apa-apa saja yang perlu dilakukan. Hal tersebut akan dikutip pada pertemuan-pertemuan, akan menjadi perlengkapan tetap di meja kantor, akan diakses pada malam hari. Dan yang paling penting, akan diperdebatkan. Selama 6 bulan kedepan, berbagai front, dewan, organisasi dan gerakan, akan mendiskusikan rencana di atas dan mengirimkan masukan-masukan, seperti yang sudah dilakukan oleh Great Patriotic Pole (GPP) – Dewan Perempuan. Jika Chavez memenangkan pemilihan presiden, versi final dari rencana tersebut disahkan oleh Majelis Nasional pada Januari tahun depan.

Tentu saja, kandidat presiden oposisi Henrique Capriles telah mengajukan (sebagai persyaratan pada saat mendaftar untuk pemilihan presiden) sebuah rencana pula, dan saya akan membicarakannya secara singkat di akhir artikel. Bagaimanapun juga, untuk membandingkan dua rencana tersebut sama seperti membandingkan sebuah kota Lego dengan kota yang sebenarnya, atau novel “roman” Harlequin Eduardo dengan Eduardo Galeano, atau Singa-singaan dengan hewan yang nyata. Rencana Capriles dalam faktanya adalah kumpulan megah pemasangan slogan-slogan. Bahkan, seseorang yang tidak berbicara bahasa Spanyol, dari pengamatan sekilas terhadap dua rencana di atas, dapat melihat siapa yang bermaksud serius memenangkan Pemilu Presiden di Oktober dan siapa yang karena malas kemudian menyewa tim humas untuk memasang beberapa kata kunci standar pemilihan yang sering digunakan di setiap negara oleh para politisi kosong yang berpura-pura peduli dengan pemilih mereka, seperti “kemajuan”, “kualitas”, dan “masa depan” ke dalam sebuah presentasi power point yang agak kekanak-kanakan.

Rencana Chavez, dengan halaman yang dua kali lebih banyak dan empat puluh kali lipat lebih berisi, terlihat jauh lebih berpengalaman dalam hal kata-kata dan struktur, dibuka dengan sebuah pengantar dan bab pada konteks sejarah yang membingkai rencana tersebut, sedangkan Capriles sama sekali tidak memiliki pengantar seperti itu, dan benar-benar banyak meninggalkan isu penting seperti, hubungan Venezuela dengan negara lain, dengan Amerika Latin, dan Amerika Serikat. Tidak pula menyebutkan hal-hal seperti budaya, agrikultur, lingkungan, hak-hak masyarakat adat, rasisme, keberagaman seksual, atau bahkan, lucunya, kebanyakan aspek ekonomi.

Hugo Chavez – Rencana Sosialis II 2013-2019
Proposal Chavez adalah sebuah keberlanjutan dari program yang kita hadapi sekarang, Proyek Nasional Simon Bolivar 2007-2013. Dimana perencanaan yang berlaku mengatur tentang pendefinisian konsep dasar dan orientasi umum, dan telah berfokus pada etika dan moral, proposal yang baru terlihat mendetailkan dan mendalamkan konsep-konsep tersebut dan membawa mereka keluar dari kesadaran dan percobaan dan memberi mereka keteguhan, di seluruh dewan dan negara dengan aplikasi yang konkrit dan harian. Dalam beberapa hal, rencana baru akan mengerjakan sebatas penguatan terhadap pencapaian  inisiatif yang sudah ada seperti perumahan dan kesehatan, di hal-hal yang lain, rencana ini bertujuan untuk memiliki sesuatu yang lebih banyak lagi, seperti lebih banyak dewan komunitas dan komunitas itu sendiri, serta membangun lebih banyak pabrik-pabrik pemerintah, namun hal itu juga memerlukan beberapa perubahan kualitas yang penting seperti pengurangan total penguasa lahan besar (latifundo), dan demokratisasi atas, pekerja atau partisipasi negara di semua kebutuhan dasar atau kunci sumber daya yang berhubungan dengan alat produksi.

Ini adalah sebuah kejujuran, realistis dan bukan proposal yang ambisius. Aku tidak berfikir Chavez mencoba untuk membuat kesalahan atau janji kosong. Dia juga berbicara tentang sosialisme, imperialisme, dan kapitalisme secara terang-terangan, sedangkan rencana Capriles adalah kebohongan, dan tidak merujuk pada satupun sistem ekonomi atau ideologi. Selain landasan di atas, proposal yang diajukan Chavez juga dapat dipercaya karena sejauh hal itu didasarkan pada proyek, inisiatif, dan ide-ide yang telah diimplementasikan, jika tidak secara universal.

Tidak ada keraguan bahwa proposal tersebut secara serius bertujuan memberantas institusi lama kapitalis dan pasar, serta menggantikannya dengan kontrol masyarakat bawah dan organisasi serta dengan metode alternatif dalam produksi dan distribusi. Proposal tersebut juga menyediakan banyak kekhususan dalam pembangunan industri minyak, baik dalam hal insfrastruktur maupun politik (seperti membuat pembangunan tersebut lebih demokratis dan partisipatif), dan mencerminkan (sayangnya) minat yang kuat dari pemerintah terhadap pertambangan. Namun bagaimanapun juga, aku merasa bahwa terdapat kurangnya tekanan pada beberapa isu (seperti hak-hak perempuan dan LGBT), kalaupun pada faktanya isu-isu tersebut disebutkan penting untuk direfleksikan pertumbuhan dari berbagai gerakan tersebut (pemerintah tidak menyebutkannya dalam perencanaan yang pertama). Demikian juga, dalam rencana ini, tidak seperti rencana yang pertama, terdapat bagian tentang lingkungan.

Rencana tersebut juga mempunyai fokus yang besar pada kemerdekaan – bukan sebuah pemahaman baru memang bagi sebuah revolusi yang menamakan dirinya sendiri sebagai revolusi setelah Bolivar, namun memiliki fokus yang besar adalah sesuatu yang baru. Konteks tentang kemerdekaan seperti apa telah disebutkan dalam pendahuluan, dan pengertian tentang itu tidak hanya sekedar konsep politik, namun lebih pada sesuatu yang merasuki seluruh aspek dalam revolusi ini, seperti kemerdekaan dalam produksi pangan, ketidaktergantungan pada AS atau investasi negara imperialis lainnya, kemerdekaan dalam pelatihan dan tekhnologi sehingga Venezuela bisa lagi dan lagi memproduksi, membangun dan menyediakan berbagai layanan jasa sendiri, dengan caranya sendiri, dan seutuhnya diabdikan untuk rakyat.

Akhirnya, rencana di atas juga adalah sebuah usaha untuk mengatasi berbagai masalah revolusi yang paling serius, namun aku merasa hal tersebut belum mencukupi. Aku tidak percaya musuh terbesar revolusi—kegagalan dari sistem peradilan, korupsi, birokrasi, apatisme dan konsumerisme—dapat dikalahkan sebagian besar dengan berbagai pelatihan yang meningkatkan kesadaran dan beberapa restrukturisasi, seperti rencana yang diletakkan kedepan.

“Ini adalah program transisi menuju ke sosialisme dan radikalisasi atas partisipatif dan protagonis demokrasi,” sebuah kalimat dalam pembukaan. Transisi itu tergantung pada “pengembalian kekuatan pada rakyat.” Dalam hal ini Chavez mengakui bahwa “fomasi ekonomi dan sosial yang muncul di Venezuela berkarakter kapitalis rente” dan bahwa sosialisme baru saja memulai untuk menerapkan dinamikanya sendiri. Karenanya, rencana 6 tahun ke depan harus fokus pada pendalaman itu tahap demi tahap. Kekuatan populis juga membutuhkan kapabilitas untuk menajamkan konsep masyarakat baru tersebut, dan Chavez merujuk pada kebutuhan untuk “benar-benar meluluhlantahkan negara borjuis yang kita warisi, yang mana masih memproduksi dirinya sendiri lewat praktek nya yang kuno dan berbahaya dan keberlanjutan untuk menciptakan bentuk-bentuk baru dari manajemen politik.”

“Ini adalah program yang bertujuan untuk melewati titik yang tak ada peluang kembali,” tulis Chavez. Signifikansinya kemudian adalah pada pemilihan presiden 7 Oktober nanti yang tidak dapat diremehkan.

Proposal terbagi dalam 5 tujuan utama, yang telah aku ringkat secara singkat seperti di bawah :

1.       Mengkonsolidasikan kemerdekaan nasional
Dalam kepentingan untuk mencapai kemerdekaan nasional sepenuhnya proposal tersebut menekankan pada kebutuhan untuk kedaulatan atas pemasukan nasional negara, kebanyakan diperoleh melalui industri minyak tanah. Pemasukan ini akan dimanajemen tidak secara langsung oleh rakyat melalui proyek – dan tidak ada hal khusus yang baru tentang itu. Proposal tersebut juga memberi banyak penekanan untuk melancarkan potensi agro produktif negara, yang sayangnya merupakan satu-satunya cara kunci untuk mendiversifikasi ekonomi jauh dari minyak bumi, selain mendorong usaha kecil dan alternatif dan industri yang lebih kecil seperti pariwisata.

Ringkasan Proposal :

Beberapa aspek yang termasuk dalam proposal seperti komunikasi yang hegemoni, “sehingga di Venezuela semua suara terdengar,” memelihara kontrol negara atas sektor minyak, mengkonsolidasikan sebuah perusahaan negara untuk eksploitasi sumber daya mineral, memperdalam isian politik dan ekonomi atas industri minyak tanah, dan entitas untuk pekerja sektor pertambangan dan minyak tanah, lalu partisipasi politik serta kesadaran rakyat.

Secara spesifik, proposal tersebut berpendapat bahwa kebijakan minyak tanah harus secara nasional, sehingga hal itu dapat menguntungkan semua bangsa, namun juga menjadi popular (melibatkan rakyat), dan revolusioner. Revolusionari, berarti bagaimana pendapatan minyak diperoleh, oleh siapa dan bagaimana didistribusikan. Pemerintah akan menindaklanjuti untuk mendistribuskan itu dan rakyat akan memanajemen pendapatan melalui tujuannya untuk proyek yang dijalankan oleh dewan komunal dan organisasi akar rumput yang lain. Seperti itu pula pada pertambangan.

Proposal tersebut juga menekankan pada kepentingan atas dana dan kesepakatan kerjasama energi antara China dan Venezuela, termasuk PetroCaribe – pertukaran minyak tanah untuk pembiayaan atau untuk jasa dan barang-barang dibutuhkan untuk pembangunan negara seperti mesin agrikultur, pembangkit listrik, dokter, dan sebagainya. ALBA harus diperkuat, dan proposal tersebut juga merencanakan desain mekanisme yang “baru dan efektif” untuk partisipasi rakyat dalam peningkatan pendapatan minyak tanah seperti melalui investasi dan penghematan.

Kedaulatan agrikultur dan pangan dilihat sebagai bagian vital dari kemerdekaan sejati. Tujuan kunci adalah untuk “secara nyata menghapuskan latifundo (pemilik tanah skala besar).” Dalam proposal dinyatakan bahwa 2% dari tanah harus digunakan untuk agrikultur tanpa banyak keterbatasan, 4% untuk penggunaan agrikultur dalam skala luas, 14% untuk pangan yang terbatas atau pertumbuhan hutan, 30% resistensi budaya yang paling banyak, dan sisa lahan untuk lingkup alam seperti hutan, produksi air dan keanekaragaman hayati. Kesemua hal itu menyimpulkan bahwa “terdapat kecukupan tanah untuk mencukupi kebutuhan produksi pangan kita dan lingkungan apabila digunakan secara rasional.” Pengkaplingan tanah akan dilakukan menurut penggunaannya, dan permukaan tanah akan dialokasikan untuk tanaman bersiklus pendek (dengan sebuah tujuan atas peningkatan 50% secara keseluruhan). Pemerintah menginginkan peningkatan irigasi agrikultur hingga 200%, dan proposal kemudian akan mendetailkan jarak dari berbagai tujuan serupa. Penggunaan secara rasional dan keberlanjutan atas sumber daya (air, benih, tanah) agrikultur akan ditingkatkan. Terdapat sebuah tujuan untuk menyediakan kepemilikan traktor secara kolektif sebanyak 110.000, penciptaan proyek atas berbagai jenis produksi dan agrikultur di beberapa wilayah, penciptaan konsolidasi jaringan distribusi, pembukaan jaringan ekspor dengan negara seperti China, Russia dan Iran.

Tujuan untuk peningkatan produksi agrikultur sebesar 50% harus didasarkan pada model alternatif produksi seperti keluarga, urban, semi urban agrikultur, agrikultur masyarakat adat, keberlanjutan model atas produksi. Dan juga, peningkatan organisasi akar rumput dan pelibatan mereka dalam pengambilan keputusan dan pendidikan atas agrikultur.

Dalam hal ketahanan, proposal tersebut juga menguraikan sebuah peningkatan aktivitas militer di perbatasan, sebuah peningkatan partisipasi rakyat dalam ketahanan nasional, konsolidasi persatuan masyarakat sipil dan militer, serta penguatan Milisi Nasional Bolivarian.

2.       Membangun Sosialisme Bolivarian Abad 21
Disini kita melihat usaha yang nyata untuk mentransfer kekuatan pada rakyat dan jauh dari institusi lama serta korporasi – mungkin penangkal yang paling asli atas persoalan birokrasi. Namun, seperti yang telah kita alami, akan terdapat perlawanan balik atas transfer kekuatan politik ini – oleh mereka yang kehilangan kekuatannya, oleh para pegawai negeri sipil yang seringkali tidak mengerti apa arti dari pelayanan masyarakat dan apa itu kekuatan rakyat, dan tentu saja bagi yang lain dengan kekuatan ekonomi dan politik yang mereka punya. Proposal yang ada tidak membicarakan itu, lebih jauh, seperti yang sudah aku sebutkan, program pelatihan peningkatan kesadaran. Strategi untuk menyertakan hal yang lebih luas, kepemimpinan yang lebih luas, penciptaan lapisan kader yang kuat, sayangnya tidak diikutkan, tapi rencana untuk mengkonsolidasikan sebuah sistem artikulasi diantara organisasi akar rumput sehingga aksi lokal yang melebihinya adalah sesuatu yang dibutuhkan serta inisiatif yang penting.

Dalam beberapa contoh, bagian dalam proposal ini bersandar ke arah reformisme, dimana hal itu gagal untuk melihat masalah dari struktur lama dan percaya bahwa penekanan nilai akan cukup untuk memperbaiki mereka.  Terhadap pendidikan, misalnya, dalam proposal disebutkan tentang peningkatan pendaftaran, pembangunan gedung sekolah baru, pengenalan atau perbaikan isian kurikulum tertentu – seperti sejarah rakyat dan masyarakat adat di Venezuela, dan penguatan penelitian dalam proses pengajaran, namun tidak ada perubahan dalam struktur atau metodologi. Sistem pendidikan di Venezuela telah mengalami perubahan yang berat pada 12 tahun terakhir. Pencapaian pendaftaran dan keaksaraan dari sektor masyarakat miskin sangatlah penting, namun metode pengajaran masih tradisional otoriter, kompetitif, dan ketika beberapa sekolah mulai lebih terlibat dalam kehidupan komunitas mereka, banyak yang masih sekedar menjadi produsen pekerja yang patuh dan sebagai sumber penghasilan bagi guru. Dibutuhkan perubahan yang lebih radikal dari hanya yang sudah direncanakan.

Perubahan struktural yang hampir sama, atau penyisihan atas konstruksi hak-hak yang baru atau lama dari awal juga dibutuhkan di rumah sakit – rumah sakit, polisi dan tentara – yang mana sedang terjadi pembatasan jangkauan atas misi kesehatan dan polisi nasional yang baru. Begitu pula, proposal tersebut merujuk pada sebuah “revolusi yang definitive dan dalam” untuk sesuatu yang tidak efisien, korup dan sistem keadilan yang anti rakyat miskin, tapi proposal tersebut meliputi pembangunan infrastruktur, pengadilan dan pelatihan pada para pengacara lebih banyak. Sayangnya, beberapa pengacara yang telah korup dan egois selama 20 tahun terakhir akan dengan mudahnya merubah hal itu.

Terakhir, penting untuk menunjukkan sebuah ketertarikan dan cukup banyak penekanan pada olahraga, rekreasi, dan nutrisi, dengan rekreasi yang dilihat sebagai sebuah kunci untuk mencegah “budaya yang konsumtif dan destruktif yang dihasilkan kapitalisme” serta komunitas olahraga yang kedua-duanya dilihat sebagai  cara untuk memerangi keterasingan seperti juga peningkatan kesehatan dari sebuah populasi yang menjadi sangat besar.

Ringkasan Proposal :

Bagian dalam proposal ini menyertakan pencapaian “kebahagiaan sosial tertinggi rakyat” dan pemenuhan kebutuhan dasar, perubahan sistem ekonomi ke arah model produktif sosialis, yaitu masyarakat yang lebih adil dan setara, mendorong “hegemoni spiritual yang beradab serta moral” yang baru (kesadaran dan nilai-nilai), pengkonsolidasian dan penyebaran misi dan kekuatan populis (masyarakat akar rumput) dan tata kelola pemerintahan yang mandiri.

“Pembangunan atas kepemilikan sosial yang dasar dan stategis atas alat-alat produksi yang memperbolehkan keluarga-keluarga Venezuela dan masyarakat sipil untuk memiliki kegembiraan yang penuh atas hak-hak kebudayaan, politik, sosial dan ekonomi” adalah sesuatu untuk diperdebatkan.

Pemerintah akan mendukung cara baru pengorganisiran produksi sehingga alat-alat kerja diabdikan untuk pelayanan masyarakat, proposal berkata. Hal itu akan mendemokratisasikan alat-alat produksi, menguatkan rencana sentralisasi, membangun sebuah sistem industri untuk menguatkan rentetan produktif, membuat tradisi kerja yang melawan rente yang sekarang ada dan tua melalui penyuluhan, bertujuan melibatkan para pekerja sebagai “pelaku aktif” dan untuk partisipasi demokrasi di tempat kerja, model manajemen yang baru di unit-unit produktif, stimulasi tanggung jawab social dalam bisnis menengah dan kecil, serta penguatan sistem distribusi langsung untuk melawan spekulasi kapitalis.

Dalam hal keadilan sosial, rencananya sejauh ini adalah memajukan kondisi hak asasi manusia dimana itu “membuat mungkin untuk kembali ke kemiskinan.” “Fase yang baru ini – menindaklanjuti pembangunan masyarakat yang egaliter dan adil – membutuhkan pengembangan sebuah sistem pencegahan, proteksi dan keamanan sosial dengan kualitas politik yang baru.” Hal ini melibatkan konstruksi atas relasi kerja sosialis, kelanjutan untuk mendukung “relasi yang baru antara masyarakat dengan alam, negara, masyarakat, tempat kerja dan pemikiran,” penjaminan fisik, kesadaran dan pembangunan moral ketika bekerja dan kondisi kerja yang sehat (kerja yang membebaskan), meningkatkan produksi dan distribusi buku-buku dan majalah sampai 200%, peningkatan infrastruktur kebudayaan, termasuk satu “ruang baca” per dewan kota (total 336), peningkatan organisasi komunitas kebudayaan, keamanan sosial untuk kerja kebudayaan seperti artis dan musisi, memperbaiki perumahan dan infrastruktur untuk masyarakat adat dan mempercepat demarkasi atas ruang mereka melalui pemberian nama pemilik, meningkatkan kehadiran untuk misi sosial dalam ruang mereka sementara menghormati budaya dan tradisi mereka.

Memperdalam kesetaraan gender dan partisipasi perempuan, melibatkan kaum muda dalam program rekreasi yang mendukung nilai-nilai sosialis dan menguatkan organisasi kaum muda melalui pembangunan 3000 dewan pemuda, menggabungkan organisasi dalam tranformasi sosial bagi para tahanan, memperbaiki infrastruktur penjara dan melawan impunitas dalam sistem legal, pelibatan massa dalam komunitas dan olahraga yang ramah lingkungan termasuk harapan untuk mengurangi “lahan tanpa aktivitas” (sedentary-ness) sampai 50%, mengkonsolidasikan jaringan farmasi akar rumput, mengembangkan sistem ekonomi komunal dengan berbagai bentuk organisasi produktif sosial seperti kesopanan sosial, unit keluarga, kelompok pertukaran solidaritas, dan sebagainya, mengembangkan koordinasi antara dewan komunal dan dewan pekerja.

Dalam hal partisipasi dan organisasi akar rumput, rencananya adalah untuk mempercepat promosi dari partisipasi rakyat dan formasi dewan komunal, ruang pertarungan sosial, kelompok sosial, kelompok kota, kelompok federasi dan konfederasi, termasuk tujuan untuk menciptakan 3000 kelompok sosialis terhadap 39.000 kelompok dewan komunal. Perencaan itu merujuk pada pemindahan manajemen dan kompetensi dari banyak institusi ke organisasi-organisasi dan mengkonsolidasikan sebuah sistem artikulasi di antara organisasi akar rumput sehingga mereka melakukan aksi lokal, membangun komite baru di dalam dewan komunal seperti untuk orang-orang tua dan renta, komite olahraga, dan pembentukan komunitas berbasis ruang pembelajaran.

Mendukung dan mengkonsolidasikan sebuah ekonomi produktif, redistributif, post-rente, post kapitalis berbasis kepemilikan yang publik, sosial dan didukung kolektif atas alat-alat produksi. Kemungkinan untuk perencanaan sosial produksi dalam authentic synchrony dengan rencana tersentral dan pembangunan keragaman bentuk atas organisais sosial produktif yang terus menerus berjalan di berbagai tipe kepemilikan, termasuk kepemilikan sosial, kepemilikan tak langsung, kepemilikan keluarga dan kelompok pertukaran berbasis solidaritas.” Rencana tersebut mendukung pembentukan perusahaan yang dimiliki secara sosial, dengan tujuan atas 30.000 dan tujuan lain untuk membangun 3.000 kelompok bank untuk “mengkonsolidasikan arsitektur keuangan yang baru atas kekuatan populis.”

Lebih jauh lagi, dalam hal tindak kriminal, perlawanan terhadap korupsi dan birokrasi  dan partisipasi yang lebih banyak, rencana tersebut bertujuan untuk mereformasi lembaga sistem pemasyarakatan yang fokus pada rehabilitasi, keberlanjutan dukungan audit sosial,  menetapkan sistem komunikasi yang permanen untuk “memperhatikan pada orang-orang yang telah diorganisir dan masyarakat yang dipolitisasi untuk konstruksi kolektif atas masyarakat sosialis, menurut prinsip “memerintah dengan kepatuhan,” menetapkan prosedur dimana masyarakat dapat mengintervensi dalam pengaturan servis publik. Merencanakan dan mentransfer tanggung jawab pada komunal, dewan komunal, panitia teknis, gerakan, dewan pekerja, dsb, melaksanakan “revolusi kebudayaan” dalam layanan publik, melaksanakan gagasan bahwa pegawai negeri sipil berada di sana untuk melayani rakyat, membuat sebuah sekolah pendidikan kader (rumus, kesadaran) untuk institusi pekerja, merampingkan proses birokrasi, semua dokumen dan proses yang diperlukan dengan bantuan tekhnologi dan kriteria umum serta menyingkirkan persyaratan-persyaratan yang tidak perlu.

Untuk mengatasi “karakter rasis dan impunitas” dalam sistem peradilan – peningkatan jumlah pengadilan, peningkatan infrastruktur dan pembangunan “ruang fisik untuk beberapa pengadilan baru”, mendorong kesinambungan semua instrumen hukum dalam sistem yang adil, pelatihan dan pendidikan kesadaran untuk hakim dan pengacara publik untuk mengembangkan sebuah “kebudayaan akan tanggung jawab dalam administrasi peradilan”, mengkonsolidasikan komunitas berbasis “rencana pencegahan integral” terutama menarget kaum muda di sektor yang rawan, aktivasi level nasional pelayanan polisi komunal, pengembangan rencana kerja untuk mencapai kontrol senjata dan pelucutannya, mengakhiri proses pembangunan kembali badan investigasi, CICPC, menguatkan badan keamanan publik dengan peralatan yang lebih baik dan tekhnologi komunikasi, mendukung mekanisme alternatif dalam resolusi konflik melalui pembangunan Dewan Kota Pidana Keadilan, serta pusat komunal resolusi konflik, meluaskan universitas baru untuk polisi di tujuh negara lagi. Menguatkan penggunaan media untuk meningkatkan pemahaman dan sebagai “sebuah instrument untuk pelatihan kesadaran dalam transisi menuju sosialisme” dan sebagai ruang untuk artikulasi gerakan akar rumput.


3. Menjadikan Kekuatan Sosial, Ekonomi, Politik Venezuela di Amerika latin dan Karibia

Di sini kami melihat sebuah tekanan besar pada industrialisasi, pengenalan industri dan tekhnologi yang mandiri dan pada produktivitas. Sebelumnya, terdapat beberapa kontradiksi yang cukup signifikan. Tujuan produksi minyak tanah dua kali lipat memang masuk akal dalam hal pendanaan proyek sosial dan akar rumput, namun hal tersebut bertentangan dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Tindakan peningkatan produksi pupuk (sintetis) bertentangan dengan tujuan untuk menuju ke sistem yang alternatif, pertanian yang ramah lingkungan. Demikian pula, peningkatan dalam pembuatan mobil bertentangan dengan keinginan untuk mengurangi ketergantungan pada mobil.

Seperti pada bagian terakhir, tranformasi yang lebih dalam pada tubuh militer dibutuhkan daripada hanya sekedar pelatihan dan peningkatan sumber daya. Mungkin salah satu perubahan yang paling berarti yang sudah terjadi sekarang adalah dalam cara bagaimana militer bekerja, yaitu untuk melayani rakyat, bukan menindasnya, militer di komunitas saya datang ke komunitas kami dan membantu kami dengan apa pun yang kami minta. Penguatan hal semacam itu mengejutkan, karena tidak disebutkan di dalam proposal.

Ringkasan Proposal :

Di sini pemerintah berencana untuk mengembangkan kekuatan ekonomi nasional, mengambil keuntungan yang ada dalam sumber daya Venezuela, memperdalam doktrin militer yang baru, melanjutkan permainan peran protagonis dalam proses membangun Amerika Latin dan Kesatuan Karibia, dan khususnya mendorong ALBA, Petrocaribe, UNASUR, CELAC dan sebagainya.

Kerangka kerja berikut diawali dengan pernyataan bahwa sangatlah penting untuk mengerti bahwa kekuatan politik muncul dari penciptaan demokrasi partisipatif secara nyata, dan sebuah kekuatan ekonomi dianggap sebagai kekayaan nasional untuk pelayanan masyarakat.

Energi dan pertambangan : membangun kapasitas hidrokarbon melalui “eksploitasi rasional” dan kebijakan konservasi sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan terbarukan dengan capaian 6 juta barrel tiap hari sampai 2019 (kira-kira dua kali lipat dari yang ada sekarang). Pembangunan infrastruktur seperti kilang, peningkatan kapasitas penyimpanan pada Orinoco Oil Belt. Membangun 5 lebih tanaman termoelektrik, mengembangkan potensi sabuk gas laut  Venezuela dan mencari cadangan gas baru, menambah atau meningkatkan jaringan transportasi dan distribusi gas dan bensin, memperkuat dan memperluas industri petro-kimia. Meningkatkan produksi pupuk nitrogen dan fosfat sebesar 43% untuk mengubah Venezuela menjadi pengekspor pupul, meningkatkan produksi resin plastik, dan sektor kimia, melanjutkan pembangunan pabrik-pabrik Petrocasa (dengan capaian 10 pabrik baru dan 50.000 rumah per tahun), menciptakan sekolah pelatihan Teknik Minyak Tanah Sosialis, membangun sebuah institusi penelitian yang melihat mineral datang dari pengolahan minyak, menyelaraskan produksi bensin sesuai permintaan. Meragamkan pembangkit listrik , mendukung penggunaan tenaga angin dan coke dan menyelesaikan proyek rencana hidroelektrik, rincian untuk meningkatkan pembangkit listrik dan efisiensi pembangkitan termasuk berbagai tanaman dan gardu serta detail teknis. Meningkatkan cadangan mineral (variasi mineral dan spesifikasi lokasi termasuk tambang emas dan berlian – dalam proposal dinyatakan bahwa mereka ditujukan untuk cadangan devisa). Sebagian besar rencana ini sedang dilakukan dan akan dilakukan dengan kombinasi perusahaan yang “berkepemilikan sosial” dan campuran. Pengembangan teknologi pertambangan yang “menurunkan dampak lingkungan dan jumlah bahan sisa”.

Pemerintah ingin memperluas industri kehutanan di semua tingkat rantai produktif, terutama untuk mebel, perumahan, kertas dan pasokan industri lainnya. Industrialisasi sektor pembangunan. Memodernisasi dan meningkatkan kapasitas untuk produksi kemasan. Fokus pada pengembangan tekhnologi dan transfer, dan juga membangun rencana produktivitas dan jaringan berdasarkan lokasi sumber daya dan penggunaan yang rasional dan efisien. Melanjutkan untuk mengubah bagaimana industri yang sangat besar berjalan dengan pelatihan pekerja untuk mengadopsi teknis dan tekhnologi yang paling efisien dan memanusiakan. Menghasilkan mekanisme sirkulasi kapital seperti sumber daya keuangan yang mengkonfrontasi logika kapital. Memelihara dan meningkatkan sistem pembelian publik seperti konglomerat, perusahaan besar dan kecil, perusahaan komunitas. Daftar rencana proyek tertentu akan diperkuat, dibiayai, dimodernkan, atau diciptakan seperti proyek untuk pengolahan baja, aluminium, auto sektor, barang putih, konstruksi material, plastik, kebersihan pribadi, agro industri, ponsel, mesin, kehutanan, tekstil dan sepatu, dengan capaian bahwa semua industri di Venezuela sedang dan akan berdaulat. Memperkuat pariwisata dan posisi wisata internasional Venezuela untuk mencapai tiga kali lipat jumlah pengunjung ke negara itu.

Pertahanan militer : “Negara kita mempromosikan kerjasama yang damai antar bangsa, mendorong integrasi Amerika Latin dan Karibia dan penentuan nasib sendiri, dan menentang intervensi masalah internal masing-masing negara, karenanya kekuatan militer kita jelas untuk bertahan dan menghalangi, sudah jelas tidak memiliki niat menginvasi atau mengancam siapapun.” Rencana tersebut bertujuan untuk menguatkan industri militer Venezuela, mengembangkan tekhnologi sendiri, dan meningkatkan pelatihan.

Struktur Geopolitik Nasional yang baru : memperdalam integrasi nasional dan keadilan sosial di berbagai zona di Venezuela, pembangunan jalan untuk lebih mengintegrasikan wilayah dalam negara, dan area produktif serta meningkatkan jalanan di pedesaan, meningkatkan infrastruktur jaringan minyak untuk penduduk yang tinggal di sana, menggabungkan pengakuan kebudayaan masyarakat ke dalam proses perencanaan, terus membangun saluran air dan infrastruktur lainnya untuk menjamin pasokan air. Membuat wilayah pembangunan motor dengan prioritas yang berbeda tiap wilayah : misal negara bagian Aragua dan Carabobo yang akan fokus pada perakitan kendaraan, dan pemberian solusi struktural untuk pertumbuhan Danau Tacarigua, yang lainnya akan difokuskan untuk pembangunan kota-kota sosialis, atau pertanian wisata dan sebagainya. Mendukung konsentrasi zona pada pertanian dalan rangka untuk menjamin ketahanan pangan nasional. Membuat perusahaan transportasi negara untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik dan mengurangi ketergantungan mobil serta konsumsi bahan bakar yang tinggi. Melengkapi jalan kereta api di bagian utara dan memulai pembangunan yang dibagian selatan. Merencanakan pembangunan kota-kota dan rural area melalui peran masyarakat akar rumput dan misi perumahan. Menerapkan kota-kota terpadu (compact cities) dengan bangunan yang lebih rendah serta kepadatan yang tinggi. Membangun 2.650.000 rumah baru atau unit perumahan dan meningkatkan 1.000.000. Meningkatkan berbagai layanan perkotaan seperti air dan listrik serta distribusi telefon dan internet. Pembangunan perumahan yang akan dibangun dalam terang produksi di daerah dan juga dengan dampak lingkungan produktif area yang rendah di dalam bidang perumahan. 

Bersambung...

No comments: