arti poster di atas :
"Tidak Pada Birokrasi Tidak Pula Kapital! Sosialisme dan Revolusi Lebih Banyak! Kunci Kemenangan untuk 2012"
Oleh : Tamara Pearson
Membuat perencaan rinci atas revolusi dan
transisi menuju sosialisme dan masyarakat yang lebih adil, dari komunitas dan
organisasi pekerja, menuju pembangunan kesadaran, untuk sistem produksi dan distribusi,
untuk memberantas korupsi negara dan peradilan serta birokrasi, untuk
agrikultur, pertambangan, minyak tanah, infrastruktur, dan keterhubungan dengan
negara-negara lain, bukanlah suatu tugas kecil. Sejujurnya, penulisan analisa
ini telah menjadi tugas yang sulit. Hal tersebut membutuhkan pengendalian pada
tingkat tertentu untuk memaksa diriku menjadi selektif dan memilih hanya
point-point yang paling menonjol atas 39 halaman usulan rencana Chavez untuk
Revolusi Bolivarian Periode 2013-2019. Kesemua tujuan dan strategi dari
point-point dan sub-subnya terlihat penting, dan didalamnya tercermin sesuatu
yang luar biasa, menurutku. Berjuta-juta dari kami sangat terlibat aktif dalam
revolusi ini, kami begitu tertarik, karena kami peduli apa target-target bagi
sektor agrikultur, kami khawatir dengan strategi untuk mereformasi sistem
peradilan yang saat ini benar-benar busuk, kami mengamati secara dekat untuk
melihat bagaimana kemajuan dalam distribusi pangan berjalan – meskipun kami
bukan satu-satunya yang terlibat. Kami membaca rencana (yang menurut Badan
Media Nasional Venezuela (AVN) 1 juta copy telah didistribusi) dan menyadari
betapa banyak yang harus kita lakukan, karena kami menyadari hal-hal seperti
adalah juga tanggung jawab kami, tidak hanya negara (atau Chavez). Ini adalah
proyek kami.
Rencana di atas—seperti pendahulunya Rencana
Sosialis I 2007-20130—akan sangat serius dibuat menjadi pedoman atau point
referensi untuk memberi arahan pada kami harus kemana dan apa-apa saja yang
perlu dilakukan. Hal tersebut akan dikutip pada pertemuan-pertemuan, akan
menjadi perlengkapan tetap di meja kantor, akan diakses pada malam hari. Dan
yang paling penting, akan diperdebatkan. Selama 6 bulan kedepan, berbagai
front, dewan, organisasi dan gerakan, akan mendiskusikan rencana di atas dan
mengirimkan masukan-masukan, seperti yang sudah dilakukan oleh Great Patriotic
Pole (GPP) – Dewan Perempuan. Jika Chavez memenangkan pemilihan presiden, versi
final dari rencana tersebut disahkan oleh Majelis Nasional pada Januari tahun
depan.
Tentu saja, kandidat presiden oposisi Henrique
Capriles telah mengajukan (sebagai persyaratan pada saat mendaftar untuk
pemilihan presiden) sebuah rencana pula, dan saya akan membicarakannya secara
singkat di akhir artikel. Bagaimanapun juga, untuk membandingkan dua rencana
tersebut sama seperti membandingkan sebuah kota Lego dengan kota yang
sebenarnya, atau novel “roman” Harlequin Eduardo dengan Eduardo Galeano, atau
Singa-singaan dengan hewan yang nyata. Rencana Capriles dalam faktanya adalah
kumpulan megah pemasangan slogan-slogan. Bahkan, seseorang yang tidak berbicara
bahasa Spanyol, dari pengamatan sekilas terhadap dua rencana di atas, dapat
melihat siapa yang bermaksud serius memenangkan Pemilu Presiden di Oktober dan
siapa yang karena malas kemudian menyewa tim humas untuk memasang beberapa kata
kunci standar pemilihan yang sering digunakan di setiap negara oleh para
politisi kosong yang berpura-pura peduli dengan pemilih mereka, seperti
“kemajuan”, “kualitas”, dan “masa depan” ke dalam sebuah presentasi power point
yang agak kekanak-kanakan.
Rencana Chavez, dengan halaman yang dua kali
lebih banyak dan empat puluh kali lipat lebih berisi, terlihat jauh lebih
berpengalaman dalam hal kata-kata dan struktur, dibuka dengan sebuah pengantar
dan bab pada konteks sejarah yang membingkai rencana tersebut, sedangkan
Capriles sama sekali tidak memiliki pengantar seperti itu, dan benar-benar
banyak meninggalkan isu penting seperti, hubungan Venezuela dengan negara lain,
dengan Amerika Latin, dan Amerika Serikat. Tidak pula menyebutkan hal-hal
seperti budaya, agrikultur, lingkungan, hak-hak masyarakat adat, rasisme,
keberagaman seksual, atau bahkan, lucunya, kebanyakan aspek ekonomi.
Hugo Chavez – Rencana
Sosialis II 2013-2019
Proposal Chavez adalah sebuah keberlanjutan
dari program yang kita hadapi sekarang, Proyek Nasional Simon Bolivar
2007-2013. Dimana perencanaan yang berlaku mengatur tentang pendefinisian
konsep dasar dan orientasi umum, dan telah berfokus pada etika dan moral,
proposal yang baru terlihat mendetailkan dan mendalamkan konsep-konsep tersebut
dan membawa mereka keluar dari kesadaran dan percobaan dan memberi mereka
keteguhan, di seluruh dewan dan negara dengan aplikasi yang konkrit dan harian.
Dalam beberapa hal, rencana baru akan mengerjakan sebatas penguatan terhadap
pencapaian inisiatif yang sudah ada
seperti perumahan dan kesehatan, di hal-hal yang lain, rencana ini bertujuan
untuk memiliki sesuatu yang lebih banyak lagi, seperti lebih banyak dewan
komunitas dan komunitas itu sendiri, serta membangun lebih banyak pabrik-pabrik
pemerintah, namun hal itu juga memerlukan beberapa perubahan kualitas yang
penting seperti pengurangan total penguasa lahan besar (latifundo), dan demokratisasi
atas, pekerja atau partisipasi negara di semua kebutuhan dasar atau kunci
sumber daya yang berhubungan dengan alat produksi.
Ini adalah sebuah kejujuran, realistis dan
bukan proposal yang ambisius. Aku tidak berfikir Chavez mencoba untuk membuat
kesalahan atau janji kosong. Dia juga berbicara tentang sosialisme,
imperialisme, dan kapitalisme secara terang-terangan, sedangkan rencana
Capriles adalah kebohongan, dan tidak merujuk pada satupun sistem ekonomi atau
ideologi. Selain landasan di atas, proposal yang diajukan Chavez juga dapat
dipercaya karena sejauh hal itu didasarkan pada proyek, inisiatif, dan ide-ide
yang telah diimplementasikan, jika tidak secara universal.
Tidak ada keraguan bahwa proposal tersebut
secara serius bertujuan memberantas institusi lama kapitalis dan pasar, serta
menggantikannya dengan kontrol masyarakat bawah dan organisasi serta dengan
metode alternatif dalam produksi dan distribusi. Proposal tersebut juga
menyediakan banyak kekhususan dalam pembangunan industri minyak, baik dalam hal
insfrastruktur maupun politik (seperti membuat pembangunan tersebut lebih
demokratis dan partisipatif), dan mencerminkan (sayangnya) minat yang kuat dari
pemerintah terhadap pertambangan. Namun bagaimanapun juga, aku merasa bahwa
terdapat kurangnya tekanan pada beberapa isu (seperti hak-hak perempuan dan
LGBT), kalaupun pada faktanya isu-isu tersebut disebutkan penting untuk
direfleksikan pertumbuhan dari berbagai gerakan tersebut (pemerintah tidak
menyebutkannya dalam perencanaan yang pertama). Demikian juga, dalam rencana
ini, tidak seperti rencana yang pertama, terdapat bagian tentang lingkungan.
Rencana tersebut juga mempunyai fokus yang
besar pada kemerdekaan – bukan sebuah pemahaman baru memang bagi sebuah
revolusi yang menamakan dirinya sendiri sebagai revolusi setelah Bolivar, namun
memiliki fokus yang besar adalah sesuatu yang baru. Konteks tentang kemerdekaan
seperti apa telah disebutkan dalam pendahuluan, dan pengertian tentang itu
tidak hanya sekedar konsep politik, namun lebih pada sesuatu yang merasuki
seluruh aspek dalam revolusi ini, seperti kemerdekaan dalam produksi pangan,
ketidaktergantungan pada AS atau investasi negara imperialis lainnya,
kemerdekaan dalam pelatihan dan tekhnologi sehingga Venezuela bisa lagi dan
lagi memproduksi, membangun dan menyediakan berbagai layanan jasa sendiri,
dengan caranya sendiri, dan seutuhnya diabdikan untuk rakyat.
Akhirnya, rencana di atas juga adalah sebuah
usaha untuk mengatasi berbagai masalah revolusi yang paling serius, namun aku
merasa hal tersebut belum mencukupi. Aku tidak percaya musuh terbesar
revolusi—kegagalan dari sistem peradilan, korupsi, birokrasi, apatisme dan
konsumerisme—dapat dikalahkan sebagian besar dengan berbagai pelatihan yang
meningkatkan kesadaran dan beberapa restrukturisasi, seperti rencana yang
diletakkan kedepan.
“Ini adalah program transisi menuju ke
sosialisme dan radikalisasi atas partisipatif dan protagonis demokrasi,” sebuah
kalimat dalam pembukaan. Transisi itu tergantung pada “pengembalian kekuatan
pada rakyat.” Dalam hal ini Chavez mengakui bahwa “fomasi ekonomi dan sosial yang
muncul di Venezuela berkarakter kapitalis rente” dan bahwa sosialisme baru saja
memulai untuk menerapkan dinamikanya sendiri. Karenanya, rencana 6 tahun ke
depan harus fokus pada pendalaman itu tahap demi tahap. Kekuatan populis juga
membutuhkan kapabilitas untuk menajamkan konsep masyarakat baru tersebut, dan
Chavez merujuk pada kebutuhan untuk “benar-benar meluluhlantahkan negara
borjuis yang kita warisi, yang mana masih memproduksi dirinya sendiri lewat
praktek nya yang kuno dan berbahaya dan keberlanjutan untuk menciptakan
bentuk-bentuk baru dari manajemen politik.”
“Ini adalah program yang bertujuan untuk
melewati titik yang tak ada peluang kembali,” tulis Chavez. Signifikansinya
kemudian adalah pada pemilihan presiden 7 Oktober nanti yang tidak dapat
diremehkan.
Proposal terbagi dalam 5 tujuan utama, yang
telah aku ringkat secara singkat seperti di bawah :
1.
Mengkonsolidasikan kemerdekaan
nasional
Dalam kepentingan untuk mencapai kemerdekaan
nasional sepenuhnya proposal tersebut menekankan pada kebutuhan untuk
kedaulatan atas pemasukan nasional negara, kebanyakan diperoleh melalui
industri minyak tanah. Pemasukan ini akan dimanajemen tidak secara langsung
oleh rakyat melalui proyek – dan tidak ada hal khusus yang baru tentang itu.
Proposal tersebut juga memberi banyak penekanan untuk melancarkan potensi agro
produktif negara, yang sayangnya merupakan satu-satunya cara kunci untuk
mendiversifikasi ekonomi jauh dari minyak bumi, selain mendorong usaha kecil
dan alternatif dan industri yang lebih kecil seperti pariwisata.
Ringkasan Proposal :
Beberapa aspek yang termasuk dalam
proposal seperti komunikasi yang hegemoni, “sehingga di Venezuela semua suara
terdengar,” memelihara kontrol negara atas sektor minyak, mengkonsolidasikan
sebuah perusahaan negara untuk eksploitasi sumber daya mineral, memperdalam
isian politik dan ekonomi atas industri minyak tanah, dan entitas untuk pekerja
sektor pertambangan dan minyak tanah, lalu partisipasi politik serta kesadaran
rakyat.
Secara spesifik, proposal tersebut berpendapat
bahwa kebijakan minyak tanah harus secara nasional, sehingga hal itu dapat
menguntungkan semua bangsa, namun juga menjadi popular (melibatkan rakyat), dan
revolusioner. Revolusionari, berarti bagaimana pendapatan minyak diperoleh,
oleh siapa dan bagaimana didistribusikan. Pemerintah akan menindaklanjuti untuk
mendistribuskan itu dan rakyat akan memanajemen pendapatan melalui tujuannya
untuk proyek yang dijalankan oleh dewan komunal dan organisasi akar rumput yang
lain. Seperti itu pula pada pertambangan.
Proposal tersebut juga menekankan
pada kepentingan atas dana dan kesepakatan kerjasama energi antara China dan
Venezuela, termasuk PetroCaribe – pertukaran minyak tanah untuk pembiayaan atau
untuk jasa dan barang-barang dibutuhkan untuk pembangunan negara seperti mesin
agrikultur, pembangkit listrik, dokter, dan sebagainya. ALBA harus diperkuat,
dan proposal tersebut juga merencanakan desain mekanisme yang “baru dan
efektif” untuk partisipasi rakyat dalam peningkatan pendapatan minyak tanah
seperti melalui investasi dan penghematan.
Kedaulatan agrikultur dan pangan
dilihat sebagai bagian vital dari kemerdekaan sejati. Tujuan kunci adalah untuk
“secara nyata menghapuskan latifundo (pemilik tanah skala besar).” Dalam
proposal dinyatakan bahwa 2% dari tanah harus digunakan untuk agrikultur tanpa
banyak keterbatasan, 4% untuk penggunaan agrikultur dalam skala luas, 14% untuk
pangan yang terbatas atau pertumbuhan hutan, 30% resistensi budaya yang paling
banyak, dan sisa lahan untuk lingkup alam seperti hutan, produksi air dan
keanekaragaman hayati. Kesemua hal itu menyimpulkan bahwa “terdapat kecukupan
tanah untuk mencukupi kebutuhan produksi pangan kita dan lingkungan apabila
digunakan secara rasional.” Pengkaplingan tanah akan dilakukan menurut
penggunaannya, dan permukaan tanah akan dialokasikan untuk tanaman bersiklus
pendek (dengan sebuah tujuan atas peningkatan 50% secara keseluruhan).
Pemerintah menginginkan peningkatan irigasi agrikultur hingga 200%, dan
proposal kemudian akan mendetailkan jarak dari berbagai tujuan serupa.
Penggunaan secara rasional dan keberlanjutan atas sumber daya (air, benih,
tanah) agrikultur akan ditingkatkan. Terdapat sebuah tujuan untuk menyediakan kepemilikan
traktor secara kolektif sebanyak 110.000, penciptaan proyek atas berbagai jenis
produksi dan agrikultur di beberapa wilayah, penciptaan konsolidasi jaringan
distribusi, pembukaan jaringan ekspor dengan negara seperti China, Russia dan
Iran.
Tujuan untuk peningkatan produksi
agrikultur sebesar 50% harus didasarkan pada model alternatif produksi seperti
keluarga, urban, semi urban agrikultur, agrikultur masyarakat adat,
keberlanjutan model atas produksi. Dan juga, peningkatan organisasi akar rumput
dan pelibatan mereka dalam pengambilan keputusan dan pendidikan atas
agrikultur.
Dalam hal ketahanan, proposal
tersebut juga menguraikan sebuah peningkatan aktivitas militer di perbatasan,
sebuah peningkatan partisipasi rakyat dalam ketahanan nasional, konsolidasi
persatuan masyarakat sipil dan militer, serta penguatan Milisi Nasional
Bolivarian.
2.
Membangun Sosialisme Bolivarian Abad
21
Disini kita melihat usaha yang nyata
untuk mentransfer kekuatan pada rakyat dan jauh dari institusi lama serta
korporasi – mungkin penangkal yang paling asli atas persoalan birokrasi. Namun,
seperti yang telah kita alami, akan terdapat perlawanan balik atas transfer
kekuatan politik ini – oleh mereka yang kehilangan kekuatannya, oleh para
pegawai negeri sipil yang seringkali tidak mengerti apa arti dari pelayanan
masyarakat dan apa itu kekuatan rakyat, dan tentu saja bagi yang lain dengan
kekuatan ekonomi dan politik yang mereka punya. Proposal yang ada tidak
membicarakan itu, lebih jauh, seperti yang sudah aku sebutkan, program
pelatihan peningkatan kesadaran. Strategi untuk menyertakan hal yang lebih
luas, kepemimpinan yang lebih luas, penciptaan lapisan kader yang kuat,
sayangnya tidak diikutkan, tapi rencana untuk mengkonsolidasikan sebuah sistem
artikulasi diantara organisasi akar rumput sehingga aksi lokal yang melebihinya
adalah sesuatu yang dibutuhkan serta inisiatif yang penting.
Dalam beberapa contoh, bagian dalam
proposal ini bersandar ke arah reformisme, dimana hal itu gagal untuk melihat
masalah dari struktur lama dan percaya bahwa penekanan nilai akan cukup untuk
memperbaiki mereka. Terhadap pendidikan,
misalnya, dalam proposal disebutkan tentang peningkatan pendaftaran,
pembangunan gedung sekolah baru, pengenalan atau perbaikan isian kurikulum
tertentu – seperti sejarah rakyat dan masyarakat adat di Venezuela, dan penguatan
penelitian dalam proses pengajaran, namun tidak ada perubahan dalam struktur
atau metodologi. Sistem pendidikan di Venezuela telah mengalami perubahan yang
berat pada 12 tahun terakhir. Pencapaian pendaftaran dan keaksaraan dari sektor
masyarakat miskin sangatlah penting, namun metode pengajaran masih tradisional
otoriter, kompetitif, dan ketika beberapa sekolah mulai lebih terlibat dalam
kehidupan komunitas mereka, banyak yang masih sekedar menjadi produsen pekerja
yang patuh dan sebagai sumber penghasilan bagi guru. Dibutuhkan perubahan yang
lebih radikal dari hanya yang sudah direncanakan.
Perubahan struktural yang hampir
sama, atau penyisihan atas konstruksi hak-hak yang baru atau lama dari awal
juga dibutuhkan di rumah sakit – rumah sakit, polisi dan tentara – yang mana
sedang terjadi pembatasan jangkauan atas misi kesehatan dan polisi nasional
yang baru. Begitu pula, proposal tersebut merujuk pada sebuah “revolusi yang
definitive dan dalam” untuk sesuatu yang tidak efisien, korup dan sistem keadilan
yang anti rakyat miskin, tapi proposal tersebut meliputi pembangunan
infrastruktur, pengadilan dan pelatihan pada para pengacara lebih banyak.
Sayangnya, beberapa pengacara yang telah korup dan egois selama 20 tahun
terakhir akan dengan mudahnya merubah hal itu.
Terakhir, penting untuk menunjukkan
sebuah ketertarikan dan cukup banyak penekanan pada olahraga, rekreasi, dan
nutrisi, dengan rekreasi yang dilihat sebagai sebuah kunci untuk mencegah
“budaya yang konsumtif dan destruktif yang dihasilkan kapitalisme” serta
komunitas olahraga yang kedua-duanya dilihat sebagai cara untuk memerangi keterasingan seperti juga
peningkatan kesehatan dari sebuah populasi yang menjadi sangat besar.
Ringkasan Proposal :
Bagian dalam proposal ini
menyertakan pencapaian “kebahagiaan sosial tertinggi rakyat” dan pemenuhan
kebutuhan dasar, perubahan sistem ekonomi ke arah model produktif sosialis,
yaitu masyarakat yang lebih adil dan setara, mendorong “hegemoni spiritual yang
beradab serta moral” yang baru (kesadaran dan nilai-nilai), pengkonsolidasian
dan penyebaran misi dan kekuatan populis (masyarakat akar rumput) dan tata
kelola pemerintahan yang mandiri.
“Pembangunan atas kepemilikan sosial
yang dasar dan stategis atas alat-alat produksi yang memperbolehkan keluarga-keluarga
Venezuela dan masyarakat sipil untuk memiliki kegembiraan yang penuh atas hak-hak
kebudayaan, politik, sosial dan ekonomi” adalah sesuatu untuk diperdebatkan.
Pemerintah akan mendukung cara baru
pengorganisiran produksi sehingga alat-alat kerja diabdikan untuk pelayanan
masyarakat, proposal berkata. Hal itu akan mendemokratisasikan alat-alat
produksi, menguatkan rencana sentralisasi, membangun sebuah sistem industri
untuk menguatkan rentetan produktif, membuat tradisi kerja yang melawan rente yang
sekarang ada dan tua melalui penyuluhan, bertujuan melibatkan para pekerja
sebagai “pelaku aktif” dan untuk partisipasi demokrasi di tempat kerja, model
manajemen yang baru di unit-unit produktif, stimulasi tanggung jawab social
dalam bisnis menengah dan kecil, serta penguatan sistem distribusi langsung
untuk melawan spekulasi kapitalis.
Dalam hal keadilan sosial,
rencananya sejauh ini adalah memajukan kondisi hak asasi manusia dimana itu
“membuat mungkin untuk kembali ke kemiskinan.” “Fase yang baru ini –
menindaklanjuti pembangunan masyarakat yang egaliter dan adil – membutuhkan
pengembangan sebuah sistem pencegahan, proteksi dan keamanan sosial dengan
kualitas politik yang baru.” Hal ini melibatkan konstruksi atas relasi kerja
sosialis, kelanjutan untuk mendukung “relasi yang baru antara masyarakat dengan
alam, negara, masyarakat, tempat kerja dan pemikiran,” penjaminan fisik,
kesadaran dan pembangunan moral ketika bekerja dan kondisi kerja yang sehat
(kerja yang membebaskan), meningkatkan produksi dan distribusi buku-buku dan
majalah sampai 200%, peningkatan infrastruktur kebudayaan, termasuk satu “ruang
baca” per dewan kota (total 336), peningkatan organisasi komunitas kebudayaan,
keamanan sosial untuk kerja kebudayaan seperti artis dan musisi, memperbaiki
perumahan dan infrastruktur untuk masyarakat adat dan mempercepat demarkasi
atas ruang mereka melalui pemberian nama pemilik, meningkatkan kehadiran untuk
misi sosial dalam ruang mereka sementara menghormati budaya dan tradisi mereka.
Memperdalam kesetaraan gender dan
partisipasi perempuan, melibatkan kaum muda dalam program rekreasi yang
mendukung nilai-nilai sosialis dan menguatkan organisasi kaum muda melalui
pembangunan 3000 dewan pemuda, menggabungkan organisasi dalam tranformasi
sosial bagi para tahanan, memperbaiki infrastruktur penjara dan melawan
impunitas dalam sistem legal, pelibatan massa dalam komunitas dan olahraga yang
ramah lingkungan termasuk harapan untuk mengurangi “lahan tanpa aktivitas” (sedentary-ness) sampai 50%,
mengkonsolidasikan jaringan farmasi akar rumput, mengembangkan sistem ekonomi
komunal dengan berbagai bentuk organisasi produktif sosial seperti kesopanan
sosial, unit keluarga, kelompok pertukaran solidaritas, dan sebagainya,
mengembangkan koordinasi antara dewan komunal dan dewan pekerja.
Dalam hal partisipasi dan organisasi
akar rumput, rencananya adalah untuk mempercepat promosi dari partisipasi
rakyat dan formasi dewan komunal, ruang pertarungan sosial, kelompok sosial,
kelompok kota, kelompok federasi dan konfederasi, termasuk tujuan untuk
menciptakan 3000 kelompok sosialis terhadap 39.000 kelompok dewan komunal.
Perencaan itu merujuk pada pemindahan manajemen dan kompetensi dari banyak
institusi ke organisasi-organisasi dan mengkonsolidasikan sebuah sistem
artikulasi di antara organisasi akar rumput sehingga mereka melakukan aksi
lokal, membangun komite baru di dalam dewan komunal seperti untuk orang-orang
tua dan renta, komite olahraga, dan pembentukan komunitas berbasis ruang
pembelajaran.
Mendukung dan mengkonsolidasikan
sebuah ekonomi produktif, redistributif, post-rente, post kapitalis berbasis
kepemilikan yang publik, sosial dan didukung kolektif atas alat-alat produksi.
Kemungkinan untuk perencanaan sosial produksi dalam authentic synchrony dengan
rencana tersentral dan pembangunan keragaman bentuk atas organisais sosial
produktif yang terus menerus berjalan di berbagai tipe kepemilikan, termasuk
kepemilikan sosial, kepemilikan tak langsung, kepemilikan keluarga dan kelompok
pertukaran berbasis solidaritas.” Rencana tersebut mendukung pembentukan
perusahaan yang dimiliki secara sosial, dengan tujuan atas 30.000 dan tujuan
lain untuk membangun 3.000 kelompok bank untuk “mengkonsolidasikan arsitektur
keuangan yang baru atas kekuatan populis.”
Lebih jauh lagi, dalam hal tindak
kriminal, perlawanan terhadap korupsi dan birokrasi dan partisipasi yang lebih banyak, rencana
tersebut bertujuan untuk mereformasi lembaga sistem pemasyarakatan yang fokus
pada rehabilitasi, keberlanjutan dukungan audit sosial, menetapkan sistem komunikasi yang permanen
untuk “memperhatikan pada orang-orang yang telah diorganisir dan masyarakat
yang dipolitisasi untuk konstruksi kolektif atas masyarakat sosialis, menurut
prinsip “memerintah dengan kepatuhan,” menetapkan prosedur dimana masyarakat
dapat mengintervensi dalam pengaturan servis publik. Merencanakan dan
mentransfer tanggung jawab pada komunal, dewan komunal, panitia teknis,
gerakan, dewan pekerja, dsb, melaksanakan “revolusi kebudayaan” dalam layanan
publik, melaksanakan gagasan bahwa pegawai negeri sipil berada di sana untuk
melayani rakyat, membuat sebuah sekolah pendidikan kader (rumus, kesadaran)
untuk institusi pekerja, merampingkan proses birokrasi, semua dokumen dan
proses yang diperlukan dengan bantuan tekhnologi dan kriteria umum serta
menyingkirkan persyaratan-persyaratan yang tidak perlu.
Untuk mengatasi “karakter rasis dan
impunitas” dalam sistem peradilan – peningkatan jumlah pengadilan, peningkatan
infrastruktur dan pembangunan “ruang fisik untuk beberapa pengadilan baru”,
mendorong kesinambungan semua instrumen hukum dalam sistem yang adil, pelatihan
dan pendidikan kesadaran untuk hakim dan pengacara publik untuk mengembangkan
sebuah “kebudayaan akan tanggung jawab dalam administrasi peradilan”,
mengkonsolidasikan komunitas berbasis “rencana pencegahan integral” terutama
menarget kaum muda di sektor yang rawan, aktivasi level nasional pelayanan
polisi komunal, pengembangan rencana kerja untuk mencapai kontrol senjata dan
pelucutannya, mengakhiri proses pembangunan kembali badan investigasi, CICPC,
menguatkan badan keamanan publik dengan peralatan yang lebih baik dan
tekhnologi komunikasi, mendukung mekanisme alternatif dalam resolusi konflik
melalui pembangunan Dewan Kota Pidana Keadilan, serta pusat komunal resolusi konflik,
meluaskan universitas baru untuk polisi di tujuh negara lagi. Menguatkan
penggunaan media untuk meningkatkan pemahaman dan sebagai “sebuah instrument
untuk pelatihan kesadaran dalam transisi menuju sosialisme” dan sebagai ruang
untuk artikulasi gerakan akar rumput.
3. Menjadikan Kekuatan Sosial, Ekonomi,
Politik Venezuela di Amerika latin dan Karibia
Di sini kami melihat sebuah tekanan
besar pada industrialisasi, pengenalan industri dan tekhnologi yang mandiri dan
pada produktivitas. Sebelumnya, terdapat beberapa kontradiksi yang cukup
signifikan. Tujuan produksi minyak tanah dua kali lipat memang masuk akal dalam
hal pendanaan proyek sosial dan akar rumput, namun hal tersebut bertentangan
dengan tujuan untuk mengurangi ketergantungan pada minyak bumi. Tindakan
peningkatan produksi pupuk (sintetis) bertentangan dengan tujuan untuk menuju
ke sistem yang alternatif, pertanian yang ramah lingkungan. Demikian pula,
peningkatan dalam pembuatan mobil bertentangan dengan keinginan untuk
mengurangi ketergantungan pada mobil.
Seperti pada bagian terakhir,
tranformasi yang lebih dalam pada tubuh militer dibutuhkan daripada hanya
sekedar pelatihan dan peningkatan sumber daya. Mungkin salah satu perubahan
yang paling berarti yang sudah terjadi sekarang adalah dalam cara bagaimana
militer bekerja, yaitu untuk melayani rakyat, bukan menindasnya, militer di
komunitas saya datang ke komunitas kami dan membantu kami dengan apa pun yang
kami minta. Penguatan hal semacam itu mengejutkan, karena tidak disebutkan di
dalam proposal.
Ringkasan Proposal :
Di sini pemerintah berencana untuk
mengembangkan kekuatan ekonomi nasional, mengambil keuntungan yang ada dalam
sumber daya Venezuela, memperdalam doktrin militer yang baru, melanjutkan
permainan peran protagonis dalam proses membangun Amerika Latin dan Kesatuan
Karibia, dan khususnya mendorong ALBA, Petrocaribe, UNASUR, CELAC dan
sebagainya.
Kerangka kerja berikut diawali
dengan pernyataan bahwa sangatlah penting untuk mengerti bahwa kekuatan politik
muncul dari penciptaan demokrasi partisipatif secara nyata, dan sebuah kekuatan
ekonomi dianggap sebagai kekayaan nasional untuk pelayanan masyarakat.
Energi dan pertambangan : membangun
kapasitas hidrokarbon melalui “eksploitasi rasional” dan kebijakan konservasi
sumber daya yang tidak dapat diperbaharui dan terbarukan dengan capaian 6 juta
barrel tiap hari sampai 2019 (kira-kira dua kali lipat dari yang ada sekarang).
Pembangunan infrastruktur seperti kilang, peningkatan kapasitas penyimpanan
pada Orinoco Oil Belt. Membangun 5 lebih tanaman termoelektrik, mengembangkan
potensi sabuk gas laut Venezuela dan
mencari cadangan gas baru, menambah atau meningkatkan jaringan transportasi dan
distribusi gas dan bensin, memperkuat dan memperluas industri petro-kimia.
Meningkatkan produksi pupuk nitrogen dan fosfat sebesar 43% untuk mengubah
Venezuela menjadi pengekspor pupul, meningkatkan produksi resin plastik, dan
sektor kimia, melanjutkan pembangunan pabrik-pabrik Petrocasa (dengan capaian
10 pabrik baru dan 50.000 rumah per tahun), menciptakan sekolah pelatihan
Teknik Minyak Tanah Sosialis, membangun sebuah institusi penelitian yang
melihat mineral datang dari pengolahan minyak, menyelaraskan produksi bensin
sesuai permintaan. Meragamkan pembangkit listrik , mendukung penggunaan tenaga angin
dan coke dan menyelesaikan proyek rencana hidroelektrik, rincian untuk
meningkatkan pembangkit listrik dan efisiensi pembangkitan termasuk berbagai
tanaman dan gardu serta detail teknis. Meningkatkan cadangan mineral (variasi
mineral dan spesifikasi lokasi termasuk tambang emas dan berlian – dalam
proposal dinyatakan bahwa mereka ditujukan untuk cadangan devisa). Sebagian
besar rencana ini sedang dilakukan dan akan dilakukan dengan kombinasi
perusahaan yang “berkepemilikan sosial” dan campuran. Pengembangan teknologi
pertambangan yang “menurunkan dampak lingkungan dan jumlah bahan sisa”.
Pemerintah ingin memperluas industri
kehutanan di semua tingkat rantai produktif, terutama untuk mebel, perumahan,
kertas dan pasokan industri lainnya. Industrialisasi sektor pembangunan.
Memodernisasi dan meningkatkan kapasitas untuk produksi kemasan. Fokus pada
pengembangan tekhnologi dan transfer, dan juga membangun rencana produktivitas
dan jaringan berdasarkan lokasi sumber daya dan penggunaan yang rasional dan
efisien. Melanjutkan untuk mengubah bagaimana industri yang sangat besar
berjalan dengan pelatihan pekerja untuk mengadopsi teknis dan tekhnologi yang
paling efisien dan memanusiakan. Menghasilkan mekanisme sirkulasi kapital
seperti sumber daya keuangan yang mengkonfrontasi logika kapital. Memelihara
dan meningkatkan sistem pembelian publik seperti konglomerat, perusahaan besar
dan kecil, perusahaan komunitas. Daftar rencana proyek tertentu akan diperkuat,
dibiayai, dimodernkan, atau diciptakan seperti proyek untuk pengolahan baja,
aluminium, auto sektor, barang putih, konstruksi material, plastik, kebersihan
pribadi, agro industri, ponsel, mesin, kehutanan, tekstil dan sepatu, dengan
capaian bahwa semua industri di Venezuela sedang dan akan berdaulat. Memperkuat
pariwisata dan posisi wisata internasional Venezuela untuk mencapai tiga kali
lipat jumlah pengunjung ke negara itu.
Pertahanan militer : “Negara kita
mempromosikan kerjasama yang damai antar bangsa, mendorong integrasi Amerika
Latin dan Karibia dan penentuan nasib sendiri, dan menentang intervensi masalah
internal masing-masing negara, karenanya kekuatan militer kita jelas untuk
bertahan dan menghalangi, sudah jelas tidak memiliki niat menginvasi atau
mengancam siapapun.” Rencana tersebut bertujuan untuk menguatkan industri
militer Venezuela, mengembangkan tekhnologi sendiri, dan meningkatkan
pelatihan.
Struktur Geopolitik Nasional yang
baru : memperdalam integrasi nasional dan keadilan sosial di berbagai zona di
Venezuela, pembangunan jalan untuk lebih mengintegrasikan wilayah dalam negara,
dan area produktif serta meningkatkan jalanan di pedesaan, meningkatkan
infrastruktur jaringan minyak untuk penduduk yang tinggal di sana,
menggabungkan pengakuan kebudayaan masyarakat ke dalam proses perencanaan, terus
membangun saluran air dan infrastruktur lainnya untuk menjamin pasokan air.
Membuat wilayah pembangunan motor dengan prioritas yang berbeda tiap wilayah :
misal negara bagian Aragua dan Carabobo yang akan fokus pada perakitan
kendaraan, dan pemberian solusi struktural untuk pertumbuhan Danau Tacarigua,
yang lainnya akan difokuskan untuk pembangunan kota-kota sosialis, atau
pertanian wisata dan sebagainya. Mendukung konsentrasi zona pada pertanian
dalan rangka untuk menjamin ketahanan pangan nasional. Membuat perusahaan
transportasi negara untuk meningkatkan pelayanan transportasi publik dan
mengurangi ketergantungan mobil serta konsumsi bahan bakar yang tinggi.
Melengkapi jalan kereta api di bagian utara dan memulai pembangunan yang
dibagian selatan. Merencanakan pembangunan kota-kota dan rural area melalui
peran masyarakat akar rumput dan misi perumahan. Menerapkan kota-kota terpadu (compact cities) dengan bangunan yang
lebih rendah serta kepadatan yang tinggi. Membangun 2.650.000 rumah baru atau
unit perumahan dan meningkatkan 1.000.000. Meningkatkan berbagai layanan
perkotaan seperti air dan listrik serta distribusi telefon dan internet.
Pembangunan perumahan yang akan dibangun dalam terang produksi di daerah dan
juga dengan dampak lingkungan produktif area yang rendah di dalam bidang
perumahan.
Bersambung...
No comments:
Post a Comment