27/04/2013

Ratusan Ribu Siswa Turun Ke Jalan menuntut “Pendidikan Gratis” Di Chile




“Pendidikan harus untuk semua orang, harus gratis – kita semua memiliki hak yang sama.”

 

- Jon Queally

Mahasiswa melakukan aksi demonstrasi menuntut Presiden Chile Sebastian Pinera untuk meningkatkan kualitas pendidikan publik di Santiago, April 2013 (AFP Photo/ Claudio Santana). Gerakan mahasiswa Chile kembali turun ke jalan pada hari Kamis, denganorganiser mahasiswa yang lebih banyak, media melaporkan bahwa ratusan ribu rakyat bergabung bersama mahasiswa dalam aksi di jalan menyerukan pendidikan gratis dan berkualitas untuk semua. 

Aksi damai ini berlangsung di puluhan kota di Chile. 

Di ibu kota Santiago, sebuah demonstrasi besar-besaran – sekitar 150.000 orang – mengadakan sebuah aksi massa yang riang dan energik di sepanjang jalan kota Santiago yang memuncak di pusat kota Estacion Mapocho. Sama dengan kelompok yang lebih besar lainnya yang tersebar di beberapa tempat, beberapa demonstran bertemu dengan gas air mata dan water cannon sesaat setelah polisi dengan kelompok kecil massa di kerumunan massa yang besar. 


Surat Kabar Buenos Aires Herald, menyampaikan bahwa aksi demonstrasi ini mengingatkan pada gelombang demonstrasi yang terjadi di Chile pada tahun 2011, surat kabar tersebut melaporkan:
Ratusan ribu siswa kembali turun ke seantero  jalanan di Chile untuk menuntut pendidikan gratis, sistem pendidikan berkualitas tinggi bertepatan dengan saat  negara Andean bersiap-siap untuk pemilu tahun ini.   

 [...] sekolah dan universitas kembali kosong ditinggalkan oleh siswa dan mahasiswa, sekali lagi sekitar 120,000 siswa melakukan aksi demonstrasi di pusat kota Chile, seperti Santiago, Temuco dan Valparaiso menuntut adanya reformasi pendidikan. 

 “Lebih dari 120,000 orang turun ke jalan di Santiago dan kami harus percaya bahwa demonstrasi di negara ini akan menunjukkan bahwa kami bisa merubah kenyataan dimana kami hidup di bawah ketidakadilan dimana kami terus saja menjadi negara yang paling dikucilkan dalam hal pendidikan,” Ucap Ketua Federasi Mahasiswa Universitas Katholik, Diego Viela.  

Pimpinan Mahasiswa Camila Vallejo dalam sebuah interview dengan radio lokal ADN Radio, mengatakan jumlah demonstrasi ini menunjukkan bahwa gerakan mahasiswa dan gerakan sosial yang lebih luas di Chile sekali lagi sedang berkembang dan bergerak. 

 “Hal ini menyimbolkan bahwa gerakan mahasiswa dan gerakan sosial tidak pulang ke rumah dan bahwa gerakan ini tetap di sini untuk tinggal”. – Camilla Vallejo, pimpinan mahasiswa. 

Para siswa dalam demonstrasi tersebut membawa bendera dan baliho dengan slogan “Perjuangan masih berlanjut”, dan “Pendidikan Gratis untuk Semua”, sambil menari dan menyanyi di sepanjang jalan.
Di bawah spanduk yang serupa pada tahun 2011, demonstrasi jalanan yang lebih besar menyatakan menolak kebijakan pendidikan era Pinochet dimana siswa masih harus menyerahkan keuntungan pendidikan kepada kaum elit sementara pendidikan dibuat tidak terjangkau bagi mayoritas rakyat Chile.
Sedangkan Santiago Times melaporkan: 

Bagi rakyat Chile, berdemonstrasi di jalan bukanlah fenomena baru. Gerakan mahasiswa Chile akhir – akhir ini mencapai puncaknya di musim dingin 2011 dengan beberapa demonstrasi besar di Chile semenjak kembalinya demokrasi pada tahun 1990. 

 “Jika kami tidak melakukan aksi demonstrasi, kami tidak akan bisa bicara tentang pendidikan dan kesehatan dan keadilan” (kata salah satu demonstran, Nito Rojas)"

Meski mewakili beragam organisasi, tujuan umum semua aksi demonstrasi ini adalah untuk mencela pendidikan nasional  di Chile. 

 “Kami melakukan aksi demonstrasi karena kami ingin pendidikan gratis dan berkualitas,” Kata Valentina Ibañez, seorang siswa semester pertama di Universidad Alberto Hurtado. “Pendidikan harus setara untuk semua orang, harus gratis – kami semua memiliki hak yang sama”

Ibañez, seperti kebanyakan siswa lainnya, membuat baliho yang besar dengan afiliasi sekolahnya dan membuat slogan. Lebih dari puluhan teman sekolahnya dan gurunya bergabung dalam demonstrasi di jalanan Santiago. 

Tak peduli dinginnya udara, aksi tersebut disertai dengan tarian dan sorak sorai. Beberapa beserta aksi memainkan drum, banyak bendera dikibarkan sementara yang lainnya melemparkan kertas confetti ke udara. 

video aksi di Chile bisa dilihat di sini http://rt.com/news/chile-massive-student-protest-727/

Ketika demonstrasi dan long march berakhir, BBC melaporkan, polisi melempar gas air mata dan menggunakan water cannon untuk membubarkan massa yang menolak untuk bubar, termasuk faksi kecil dengan baju hitam yang menutupi muka mereka. Dari laporan tersebut mengungkapkan: 

Delapan polisi terluka dan 109 rakyat ditahan, kata pihak berwenang. 

Para siswa mengatakan sistem pendidikan Chile, secara tradisional dipandang sebagai sistem yang paling bagus di Amerika Latin, adalah pandangan yang tidak adil. 

Mereka mengatakan siswa kelas menengah memiliki akses di beberapa sekolah terbaik di Amerika Latin, sedangkan siswa miskin harus berada di sekolah negeri. 

Pada tahun 2012, ketika interview dengan Democracy Now!, dua pimpinan dari gerakan mahasiswa Chile, Camila Vallejo dan Noam Titelman,menjelaskan pola perjuangan politik akhir-akhir ini dan sejarah sistem pendidikan di Chile semenjak jatuhnya Kediktatoran Pinochet di rekaman video berikut:
 

http://www.democracynow.org/2012/10/16/chilean_student_movement_awarded_for_organizing

artikel ini diterjemahkan dari https://www.commondreams.org/headline/2013/04/12-2


No comments: