25/04/2013

Argentina: Tidak untuk Pertambangan




Esquel adalah sebuah kota kecil di kaki gunung Andes di Patagonia Argentina. Esquel dikelilingi oleh pemandangan pegunungan dan danau biru. Diproyeksikan menjadi tempat wisata turisme, pada tahun 2003 kota ini menjadi headline di koran nasional sebagai kota pertama yang menolak proyek mega tambang emas dan perak. Dalam sebuah referendum, 81% suara mengatakan tidak pada pembangunan tambang. Ini adalah perjuangan sosio – lingkungan Argentina dan seperangkat contoh bagi puluhan dewan rakyat  yang juga menolak tambang. 10 tahun kemudian, Esquel melakukan aksi demonstrasi di jalanan dengan ribuan partisipan. Slogan “Tidak untuk pertambangan” (slogan 2003) tetap berlaku. 

Pada tahun 2002, kota Esquel belajar dari media dimana perusahaan Kanada (Meridian Gold) memulai membuka proyek emas dan perak dengan menggunakan sianida. Proyek yang direncanakan hanya berjarak 10 KM dari kota tempat air sumur sumber hidup penduduk setempat. Perusahaan itu memiliki dukungan dari pemerintah provinsi setempat. 


Di Argentina, krisis pada tahun 2001 dan proses dewan rakyat masih beresonansi.

Di Esquel, kalangan akademik dari Universitas Nasional Patagonia dan individu yang tidak bergabung di partai politik atau organisasi bentukan Asosiasi Lingkungan Esquel (AVE) melangsungkan pertemuan melawan proyek tambang.

Di Argentina, sedikit yang diketahui tentang tambang. Proyek paling penting (disebut Alumbrera, di bagian utara provinsi Catamarca) diiklankan sebagai sebuah berkah dan gema dari kritik terhadap aktivitas pertambangan yang belum muncul.

“Pemerintah provinsi dan walikota mencoba meredakan kemungkinan perlawanan terhadap proyek pertambangan, dengan menyebarkan ke media gagasan tentang bahwa tambang itu sangat baik di segala sisi,” Kata Gustavo Macay, seorang aktivis dan salah satu pengacara Dewan.

Dengan penduduk sekitar 30.000 orang, sebuah proses membentuk dewan mulai berkembang (di akhir  2002) di lebih dari 500 wilayah. Kemudian datanglah dering alarm tentang tambang: sianida, ledakan, bahaya kontaminasi, konsumsi air yang besar untuk aktivitas tambang.

Dan mereka juga mulai aksi di jalanan kota.

Pada 24 November 2002, aksi besar-besaran yang pertama terjadi, beberapa hal yang tidak biasa untuk Esquel. Pada Tgl 4 Desember aksi yang sama terjadi lagi dalam jumlah yang lebih besar. Ribuan warga Esquel termobilisasi untuk menolak proyek tambang.


Pada bulan Februari 2003, Dewan Kota mengadakan referendum rakyat. Untuk pertama kalinya referendum semacam itu diadakan di Argentina.

Pada musim semi 2003, pengangguran meningkat dan proyek tambang menjanjikan kerja. Mereka pikir bahwa “ya untuk tambang” akan menang, ucap Alexander Corbeletto, dari dewan organisasi independen wilayah Esquel.

Dua partai politik utama di negeri itu (Partai Peron dan Serikat Civic Radikal) mendukung perusahaan tambang dan mengampanyekan Ya untuk tambang.


Sendirian tapi terorganisir.

Pada hari Minggu, 23 Januari, 81% suara mengatakan “tidak” untuk tambang.

Hasil suara yang luar biasa ini menghasilkan kekuatan dan kemenangan baru: pemerintah provinsi mengesahkan hukum 5001, yang melarang tambang di provinsi ini, dewan kota Esquel mengesahkan sebuah ordonansi yang mendeklarasikan “kota bebas racun dan ramah lingkungan,” dan kehakiman memerintahkan larangan total bagi operasi tambang tanpa terlebih dahulu melengkapi semua pencegahan yang diperlukan oleh Undang Undang Provinsi 4032 tentang Dampak Lingkungan.

Mungkin pencapaian terbesar adalah bertambanya dewan sosio – lingkungan di seluruh provinsi dan negara. “Pengaruh Esquel” dibaptis oleh sosiolog Maristella Svampa, yang mengiringi dewan dan mempelajari konsekuensi tambang. Svampa menandai bahwa Esquel memiliki dampak positif dari perjuangan sosial dan bahwa itu dianggap sebagai titik acuan. Namun, ia juga menggarisbawahi bahwa itu diperiksa sebagai "studi kasus" oleh pemerintah dan perusahaan sehingga mencoba untuk menafsirkan apa yang terjadi di Esquel dan dengan demikian mencegah supaya proyek pertambangan mereka tidak dihentikan.

Pertambangan Argentina

Pada tahun 1990an, Argentina meloloskan dua produk hukum yang melegalkan teknik untuk membangun proyek mega pertambangan (hukum 24, 196 dan 24,228, yang menyediakan keuntungan ekonomi bagi dunia bisnis). Pada tahun 1994, konstruksi pertambangan dimulai dengan proyek Bajo la Alumbrera yang didanai oleh modal Swiss – Kanada. Dewasa ini, terdapat 13 proyek, diantaranya: Cerro Vanguardia, San Jose Green Eggs, Spring Mirror, Mirror dan Martha (Santa Cruz); Veladero Casposo dan Gualcamayo (San Juan); Pirquitas dan El Aguilar (Jujuy), Salar del Hombre Muerto (Catamarca), Campo Quijano (Salta) dan Andacollo (Neuquen). San Juan memiliki dua proyek di bawah konstruksi : Pachon dan Pascua Lama, deposit – mega binasional pertama di tangan Barrick Gold.


Kantor Kementerian Pertambangan menyatakan di dalam laporannya pada Januari 2012: “Investasi historis yang berisiko. Lahan sedalam 1,031,600 meter telah dibor. Hal ini jauh lebih besar 41,3% dibanding pengeboran pada tahun 2010 dan 664% lebih besar dibanding awal tahun 2003. Mari mempromosikan usaha produktif yang baru,” Ucap sang menteri (“pengeboran adalah cara dimana  aktivitas eksplorasi bisa diukur).   

Pengumuman mencatat bahwa “terdapat rekam  sejarah yang mengkonfirmasi Argentina sebagai salah satu negara paling dinamis untuk jenis aktivitas ini.”Hal ini menjelaskan bahwa “peningkatan tajam dalam aktivitas eksplorasi mengarah pada kemendesakan setiap jenis usaha baru, dengan lebih dari 600 meter.” Ini juga menyebutkan provinsi utama dengan proyek tambang yaitu Santa Cruz, San Juan, Salta, Catamarca, Jujuy, Mendoza, Neuquen dan La Rioja. 

Berdasarkan data dari laporan 2009 berjudul “Jumlah Pertambangan”, pada tahun 2003 dimana hanya ada 40 proyek pertambangan. Pada tahun 2009 meningkat sampai 336 proyek (meningkat 840%) dan pada tahun 2012 meningkat hingga 600 proyek, meningkat 1500% semenjak 2003. 

Di akhir 2011, Jaringan Bantuan Legal (REDAJ) mempresentasikan kepada Kantor Pertahanan Publik sebuah survey berjudul “Laporan Pendahuluan terkait Pelanggaran Hak dan Konflik Sosio – linkungan Terkait Tambang” yang fokus pada proyek mega tambang. Terhitung ada 121 proyek “eksplorasi lanjutan” (yang memiliki lokasi dan kualitas cadangan yang terkenal tetapi tidak memiliki kemampuan keuangan untuk membayar utang). Santa Cruz menempati posisi puncak (36 proyek), Salta (17 proyek), Chubut (14 proyek), San Juan (11 proyek), dan Jujus (8 proyek). Diikuti oleh Neuquen (7 proyek), Mendoza, La Rioja dan Black River (masing-masing 6 proyek) dan Catamarca (4 proyek) 

"Instalasi pertambangan transnasional menyiratkan isu-isu sosial yang berbeda, hukum dan lingkungan dan konflik , dimana diantaranya terdapat penggunaan kimia toksik dalam kadar tinggi dan konsumsi air dan energi secara masiif. Situasi ini menempatkan aktivitas tersebut dalam kondisi struktural tensi dengan penduduk lokal dan adanya aktivitas ekonomi,” demikian yang tertulis dalam laporan.

Argentina memiliki 5000 kilometer pegunungan. Di dalam ratusan kota tersebut ada dewan sosio – lingkungan yang kebanyakan anggotanya adalah anggota Serikat Dewan Warga (UAC). Tujuh provinsi membatasi dengan beberapa cara, proyek mega – tambang (Tucuman, Mendoza, La Pampa, Cordoba, San Luis, Chubut, dan Tierra del Fuego). 

Soledad Sede REDAJ, mengatakan bahwa “Peningkatan tambang memiliki hubungan langsung dengan pelanggaran Hak Asasi Manusia, kami mencatat bahwa di setiap awal dimulainya proyek, terdapat konflik sosial yang tinggi yang memakan waktu bertahun-tahun untuk menyelesaikannya.”

10 Tahun

Sebuah proses organisasi dan mobilisasi masih tersisa di Esquel dan bukan kebetulan bahwa pemerintah provinsi (Gubernur Mario Das Neves dan sekarang Martin Buzzi) berupaya untuk mencabut UU 5001 supaya pertambangan bisa lagi beroperasi. Proyek tambang Esquel, tak peduli adanya larangan, terus melanjutkan perluasan pertambangan dengan perusahaan Kanada lainnya bernama Yamana Gold.
Satu dekade semenjak aksi protes pertama, Senin, 18 Maret dimulai dengan voting di tahun 2003. 

“Pilih Tidak untuk Proyek Tambang”, adalah pernyataan eksplisit dari 81% suara yang memilih. Poster penolakan ditampilkan ulang di jalanan utama, dan pada hari Kamis itu, sebuah foto dipampang sebuah foto yang menampilkan 10 tahun perjuangan yang lalu. Juga baliho raksasa dalam bentuk amplop dengan kata “Tidak” di atasnya. Pada hari Kamis dan Sabtu puluhan orang berbicara dan mempresentasikan tentang dampak pertambangan. Beberapa topik masuk di dalamnya; hydrocarbon inkonvensional, pertambangan uranium dan aktivitas produktif berkelanjutan yang bisa dilakukan di provinsi tersebut (tetapi tidak menerima dukungan). 

Pada tgl 23, hari Sabtu, Plaza San Martin (Plaza utama Esquel) mulai dipenuhi rakyat. Ada musik, pidato dan roti raksasa yang dibagi-bagikan (dibuat oleh anak-anak di sekolah) dan tiga band jalanan pun dipentaskan.

Salah satu band yang dibentuk untuk ajang itu, disebut “The 23”, memberi rangkuman 10 tahun perjuangan yang membuat para peserta menangis. “Aku tidak pernah menyilang sebuah tambang yang ingin aku tinggalkan, aku ingin melihat anda kalah, sehingga aku berharap bisa dilahirkan kembali. Tidak pernah ada pencabutan yang diharapkan, diteriakkan dari balkon, dan diulangi oleh rakyat dari Caferino to Canadon (rakyat Esquel). Saat tidak ada yang tersuisa, tidak ada pizza ataupun empanada, batu atau sekedar kancing, maka di sana akan berkibar bendera seperti yang pertama yaitu :Tidak artinya Tidak. Salah seorang warga perempuan membuka jendela di pagi hari untuk bernafas lebih baik lagi dan berteriak di Yamana (tambang): kembalilah ke jalang yang telah melahirkanmu!”

Kemudian sebuah aksi pun mulai berlangsung di jalanan di kota. Di setiap sudut, rakyat berkumpul. Organiser memperkirakan bahwa sekitar 6000 rakyat turut berpartisipasi (cukup banyak untuk penduduk yang berjumlah 35.000). ada banyak baliho: “Tidak berarti Tidak”, “Ya untuk kehidupan, tidak untuk tambang”, “Di sinilah Perjuangan bernafas”. Ada juga baliho dan bendera rakyat pribumi di area tersebut (Mapuche – Tehuelche).

Ada banyak kaos hitam dan putih dengan bertuliskan “10 tahun perjuangan, gunung masih berdiri berterimakasih pada rakyatnya.”

Marta Sahores, salah satu pendiri Dewan rakyat, meratap: “Semua ingatan tentang 10 tahun lalu kembali lagi. Kami sangat lebih besar, kami telah berjuang banyak, anak-anak kami, cucu – cucu kami semuanya di sini untuk hal yang sama. Semua solidaritas ini dan persatuan ini mengkonfirmasi bahwa pertambangan tidak akan dilaksanakan di sini. Kami sedang berkembang.”


Aksi tersebut berlangsung hampir di 20 blok. Hingga malam datang. Rakyat berkumpul dalam jumlah yang semakin banyak dari setiap blok. Dari jendela, rakyat saling bersapa dan semua mobil saling membunyikan klakson. 

Setelahnya, aksi tersebut kembali ke titik awal di jalan utama, sebuah pernyataan akhir dibacakan: “Kami percaya bahwa inilah demokrasi sejati, kami membangunnya setiap harinya dalam sejarah kami sendiri dibanding berpartisipasi di sebuah pemilu ritual hari Minggu dimana di beberapa pemilu beberapa orang berhasil meraih kekuasaan. Di sinilah mereka melakukan apa yang mereka harapkan, jika suara kami tiba-tiba menjadi royalti politik (...). Kami percaya dengan kasih satu sama lain, antar rakyat, dan kawan. Kami percaya bahwa rakyat yang terorganisir memilikan banyak hal untuk diajarkan dan dipelajari.

Warga Esquel telah mengalami penganiayaan, ancaman dan PHK dalam melawan sebuah proyek yang ditengahi oleh kekuasaan institusi (ekonomi dan politik). Mereka juga didiskreditkan, disebut (oleh pemerintah dan media dengan iklan tambang): “naif”, “dengan sedikit realita”, “tidak menginginkan kemajuan”. Dan tentu saja, mereka mengatakan mereka sedang kalah dalam pemilu. Pernyataan Dewan Rakyat mengawali 23, mempertanyakan model terbaru di Argentina. “Kami percaya bahwa aksi 23 Maret 2003, adalah sebuah tanggal simbolik dalam sejarah Esquel dan layak dimasukkan dalam sejarah peralwanan bagi model neoliberal.”


Satu Minggu kemudian, dokumen akhir pun tiba: “Kami tidak tampak naif bukan? Tapi lihat, hari apa ini? Bukankah ini adalah hari bermartabat? Bukankah ini adalah hari yang diingat ketika sebuah masyarakat mayoritasnya adalah penangguran, ketika di sebuah tempat yang jauh dari pegunungan, mengatakan tidak pada pekerjaan dan kesejahteraan palsu? kawan, martabat masih ada dan itu adalah Hak Asasi Manusia.”
10 tahun setelah hari-hari pertama perjuangan, Esquel kembali mengatakan “tidak” pada pertambangan dan pesan tersebut terus beresonansi di antara perjuangan sosio-lingkungan Argentina. 

diterjemahkan dari http://upsidedownworld.org/main/argentina-archives-32/4247-argentina-no-to-mining

No comments: