09/01/2006

Viva la revolucion!

Viva La Revolucion!

09 January 2006 (Al-Jazeera) via handsoffvenezuela mailinglist


George W Bush adalah teroris terbesar dunia dan jutaan penduduk Amerika menyokong prinsip-prinsip Presiden Venezuela Hugo Chavez, hal ini dikemukakan oleh Harry Belafonte, seorang penyanyi dan aktivis HAM

Belafonte memimpin delegasi Amerika yang bertemu dengan Presiden Chavez selama lebih dari enam jam pada hari Sabtu lalu (7 Januari 2006). Beberapa orang yang ada dalam rombongan adalah termasuk Dany Glover – aktor, dan Cornel West – Akademisi dari Universitas Princeton, menghadiri siaran televisi dan radio Presiden pada hari minggu.

“Tak peduli apa yang dikatakan oleh George Bush, seorang tiran sekaligus teroris terbesar didunia, kami disini untuk mengatakan kepada anda: Bukan ratusan, bukan ribuan, tapi jutaan rakyat Amerika...mendukung revolusi Venezuela,” Belafonte mengatakan hal tersebut pada saat siaran.

“Kami menghargai anda, menghormati anda dan kami menyatakan solidaritas penuh terhadap rakyat Venezuela and Revolusinya”

Anti Imperialisme

Chavez menuduh Bush mencoba menggulingkannya, menunjuk pada sebuah dokumen intelejen yang dikeluarkan oleh US yang mengindikasikan bahwa CIA mengetahui sebelumnya mengenai rencana kudeta (yang berlangsung singkat) tahun 2002. US menolak tuduhan tersebut, namun Chavez menyatakan bahwa venezuela mesti dijaga

“Kita mesti mengalahkan imperialisme untuk menyelamtkan diri kita – dan tidak hanya diri kita sendiri, namun juga menyelamatkan dunia” tandas Chavez. Dia menyebut Bush sebagai “Tuan Berbahaya”

Belafonte, sekarang berusia 78 dan terkenal untuk calypso-musik inspiratif, termasuk lagu the “Day-O”-nya yang amat populer (lagu kerja tradisional dari Jamaika untuk para pekerja pelabuhan yang mengangkut pisang ke kapal untuk diekspor:pentj) , dulu berkalobarasi dekat dengan Martin Luther King dan saat ini ia adalah Duta Besar Keliling UNICEF. Dia juga mengkritisi embargo Amerika terhadap Kuba

Revolusi Bolivarian

Menghadiri program “Halo presiden” yang disiarkan langsung dari pertanian kemitraan, sebelah barat daya Caracas, Belafonte mengatakan dia baru saja mengerti mengenai “Revolusi Bolivarian” Chavez, yang termasuk cakupan luas dari program sosial bagi rakyat miskin dan dinamai Simon Bolivar, pahlawan kemerdekaan Amerika Selatan.

Dia mengatakan bahwa Media Amerika telah menggambarkan Chavez seperti seorang ‘diktator”, padahal Venezuela adalah Demokrasi dan rakyat Venezuela “optimis dengan masa depan mereka”

Selama kunjungan para delegasi, mereka mengunjungi penjara dan bicara pada orang-orang di jalan – mendengarkan kritikan sekaligus pujian bagi pemerintahan. Untuk bisa mengkritik, kata Belafonte, “adalah kejujuran sesungguh-sungguhnya dari sebuah demokrasi”

Chavez memanggil Belafonte dengan sebutan “saudaraku” dan berkata bahwa dia amat percaya pada perjuangan untuk keadilan kaum kulit hitam di Amerika –utara dan selatan.

“meski kita mungkin tidak mempercayainya, diskriminasi terhadap kulit hitam disini masih terus berlangsung,” kata Chavez, mendesak pemerintah untuk bekerja dua kali lipat lebih keras untuk menghapuskannya
Belafonte menyarankan untuk membuat sebuah pertukaran pemuda antara rakyat Venezuela
dan rakyat Amerika untuk saling belajar satu sama lain. Dia mengakhri dengan berteriak: “Hidup REVOLUSI!”

Diterjemahkan oleh Ayala Zikhra

Sumber:
Handsoffvenezuela Milist
Mon, 9 Jan 2006 08:18:43 -0500 (EST)

1 comment:

Anonymous said...

Tatkala fazar menyinsin, dewa-dewa penyelamat bumi dan rakyat dengan zamannya berbeda. Setiap malaikat datang sesuai dengan zamanya. Oleh sebab itu, jangan menungu pada malaikat, namun Revolusi menjadi alternatif. Revolusi harus datang dari dirikita sendiri. Revolusi harus dipimpin oleh niat Revolusioner. Bukan dipimpin oleh orang atau malaikat.

Viva Revolusi.
Viva Proletariat.
Viva Trabalhadores.
Viva Viva....Viva. Luta ate ultima sangue

Ato'o
Email: akolega@excite.com