Silahkan baca seri sebelumnya
Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2) http://amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang.html
Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (2) http://amerikalatin.blogspot.com/2015/07/chavez-dan-negara-komunal-tentang_28.html
Chávez dan Negara Komunal Tentang Transisi ke Sosialisme di Venezuela (3)
http://amerikalatin.blogspot.com/2015/08/chavez-dan-negara-komunal-tentang.html
Pelajaran-Pelajaran dalam Transisi ke Sosialisme
34. "Transisi-transisi dari satu tatanan sosial kepada yang
lainnya", kata Paul Sweezy,
"menyangkut masalah-masalah tersulit dan terbesar
materialisme-historis".
Transisi-transisi historis revolusioner semacam itu tidak pernah sama
antara yang satu dengan yang lainnya,
berlangsung berlarut-larut dalam rentang-waktu yang panjang, dengan segala jenis gerakan maju dan
mundur, dan timbul dari dalam
kondisi-kondisi dan kultur-kultur yang unik.
Walaupun demikian, dapat ditarik
kesimpulan-kesimpulan yang umum, kesimpulan dalam garis-besarnya. Kesulitan terbesar, Sweezy menekankan, ditampilkan oleh fakta "bahwa transisi ke sosialisme tidaklah, dan mengingat sifat kasusnya tidaklah
dapat, mengambil arah yang sama seperti
transisi dari feodalisme ke kapitalisme". Masyarakat borjuis muncul
sebagai sebuah corak struktur sel alternatif di dalam masyarakat feodal, yang tidak secara seketika mengancam ataupun
berlawanan dengan feodalisme.
[Masyarakat borjuis] adalah
sebuah "bentuk-yang-baru-muncul
pengelompokan relasi-relasi sosial"
("newly emergent ensemble of
social relations") dan
dengannya muncul pula sebuah corak baru sifat manusia, hukum-hukum dan kebiasaan-kebiasaan, terutama di pusat-pusat kota masyarakat feodal. Sebagaimana dinyatakan oleh Sweezy, "relasi-relasi borjuis tumbuh di dalam
kerangka masyarakat feodal dan mencetak sifat manusia borjuis sepanjang periode
beberapa abad". Transisi dari
kapitalisme ke sosialisme tidak mungkin berlangsung dengan cara yang sama. Tak ada sama sekali celah, pori-pori, dalam masyarakat borjuis, yang di dalamnya relasi-relasi sosialis dapat
dengan mudah dan seketika muncul,
sebaliknya, kapitalisme adalah
sebuah sistem reproduksi metabolistis sosial
yang agresif yang secara konstan bergerak untuk mencaplok segalanya di
dalam dirinya. 39
Inilah yang dimaksudkan oleh Mészáros
saat dia menunjuk pada kecenderungan-kecenderungan sentrifugal(berpusat kepada diri sendiri)yang merupakan
ciri utama kapital sebagai sebuah sistem yang secara konstan berupaya
mereproduksi mikrokosmos-organiknya sendiri,
meskipun teralienasi, dan
mengintegrasikannya dengan makrokosmosnyayang destruktif.40
35. Strategi-strategi sosialis dandemokratis radikal, dengan
demikian, pada umumnya telah selalu
memusatkan perhatian pada penguasaan negara dan penggunaan aparatur atau constituted power negara sebagai
satu-satunyacara untuk menegakkan sosialisme. Akan tetapi dalam prosesnya, [dengan cara begitu] kekuasaan kostituen revolusioner menjadi
pertama-tama tersubordinasi/tertundukkan
dan kemudian ditiadakan. Hasilnya adalah sebuah sistem baru alienasi
politis. Kekuatan dan kedaulatan rakyat
menjadi lenyap. Dalam analisis Chávez, serupa dengan Mészáros, model negara Soviet [Rusia], yang berdiri di atas masyarakat, justru melanggengkan elemen yang diperlukan
oleh sistem kapital (yaitu alienasi
politis yang memaksakan alienasi ekonomis),
bahkan meskipun dilakukan penghapusan formal terhadap kapitalisme dan
kepemilikan pribadi. Penggantian kepemilikan pribadi oleh
kepemilikan negara (perubahan
dalam kepemilikan sosial) semata-mata tidaklah mengubah relasi-relasi yang paling penting. Maka, sesungguhnyalah suatu "penyurutan peranan negara" ("withering
away of the state"), seperti disarankan Marx dan Engels-lah, yang dibutuhkan dalam transisi sosialis apa
pun.41
36. Ini
telah menjadi persoalan yang membingungkan yang dihadapi semua upaya melakukan
transisi kepada sosialisme. Revolusi
Venezuela, sebagai revolusi sui generisyang tumbuh dari akar-akarnya dalam tradisi-tradisi revolusioner
Amerika Latin mau pun Eropa, telah
berusaha, sebagaimana kita saksikan,
untuk memotong simpul-Gordian ini dengan pedang*6, melalui
pengembangan, yang terus-menerus
bertumbuh dalam tiap-tiap siklus revolusioner baru, demokrasi partisipatoris dan protagonis, sebagai sebuah basis-pembentuk bagi yang disebut
Marx penyerapan terhadap negara oleh masyarakat. Pada saat yang sama, semakin lama semakin banyak bagian-bagian
perekonomian yang dilepaskan —
seperti didesakkan Che dalam
pidato terkenalnya "Man and
Socialism in Cuba"
("Manusia dan Sosialisme di Kuba") — dari dominasi hukum tentang nilai (the
law of value). Fondasi sosial yang
baru karenanya harus semakin lama semakin didasarkan pada produksi dan
pertukaran komunal — dengan mengandalkan pertukaran nilai-nilai kegunaan (use
values) dan buruh langsung (direct labor), sebuah akuntansi sosial yang baru. 42
Tujuannya adalah untuk membuat struktur sel komunal bagi sebuah
metabolisme sosialis organik, yang merawat relasi-relasi-sosial-manusia yang baru
dan kreatif, sebagai perlawanan
revolusioner terhadap relasi-relasi-kelas kapitalis : konstruksi konstitusional konkrit pada setiap tingkatan kekuasaan kolektif
rakyat.
37. Apa
pun hasil-akhir Revolusi Bolivarian Venezuela, dia telah selamanya mengubah perdebatan
mengenai transisi ke sosialisme, dengan
memetakan sebuah ranah perjuangan yang sama sekali baru. Perjuangan ditentukan oleh
pencarian-tanpa-akhir bagi keterpenuhan manusia secara seluas-luasnya, dan pemuasan kebutuhan-kebutuhan rakyat itu
sendiri. Sosialisme abad 21, Chávez menegaskan, adalah pencarian aktif dan
gigih-tanpa-henti nilai-nilai yang
selalu dikaitkan dengan sosialisme,
terutama : "cinta, solidaritas, kesetaraan lelaki
dan perempuan dan keadilan bagi semua"—
yang pelembagaannya secara sosial hanya menjadi mungkin sebagai hasil
sebuah praktik yang tak berkompromi dan tak dapat dibatalkan. "Tatkala kita saksikan sebuah bangsa
memberikan suara untuk hal-hal yang gila
seperti pendirian sosialisme Bolivarian
atau pemeliharaan kelestarian
bumi", begitu kata Menteri bagi
Komune-Komune (Minister for Communes) Venezuela,
Reinaldo Iturriza, "kita
menjadi tahu bahwa kita berada
di hadapan sebuah revolusi".
43
01. El Golpe de Timón adalah sebuah idiom pelayaran yang secara harafiah berarti "Strike at the Helm" ("Banting Kemudi"), judul yang digunakan di sini. Arti
ini sangat serupa dengan "Shift
the Helm" ("Geser Arah
Kemudi") atau "Right the Helm"
("Perbaiki Arah Kemudi"), yang
merupakan istilah-istilah pelayaran yang umum dalam bahasa Inggris; lihat tulisan Laksamana W.H. Smyth, "Sailor’s Word Book" (London: Conway Maritime Press, 1996), 380,
574. Tapi Chávez
jelas-jelas menekankanperlunya sebuah upaya politik kolektif yang kuat
untuk membanting kemudi atau memperbaiki arah kendali negara untuk membawanya
kembali ke arah yang seharusnya, dan
karenanya istilah "Strike at the Helm" adalah yang paling cocok(dan oleh karena itu digunakan istilah "Banting Kemudi" untuk
menterjemahkannya – pent.). Sebuah
terjemahan ke dalam bahasa Inggris seluruh pidato tersebut telah diunggah dengan
judul ini di websitethe Monthly
Review. Di artikel ini semua kutipan dari Chávez yang
tanpa referensi diambil dari pidato
itu.
02. Tentang
definisi dewan-dewan komunitas dan komune (community
councilsdan communes), lihat Leyes del Poder Popular (Caracas,
2011); Marta Harnecker, "A World to Build" (New York: Monthly Review Press, 2014), 72–74,
133–139; Frederick B. Mills, "The Commune or Nothing’: Popular Power and
the State in Venezuela",Council
on Hemispheric Affairs, 26 September
2013, http://coha.org. Mengenai basis
kerakyatan Revolusi Venezuela lihat George Ciccariello-Maher, "We
Created Chávez: A People’s History of the Venezuelan Revolution" (Durham:
Duke University Press, 2013).
03. Meskipun
kelompokkami, para cendekiawan sosialis
yang diundang (termasuk István Mészáros dan Eduard Dussel ; karya keduanya dicantumkan pula di bawah) telah mengadakan diskusi-diskusi panjang
dengan para Menteri Bolivarian, dalam
pertemuan-pertemuan yang dipimpinWakil Presiden Elías-Jose Jaua Milano (kini
Menteri Luar Negeri Venezuela), serangkaian serangan penyakit mencegah Presiden
Chávez sendiri bertemu kami sebagaimana telah dijadwalkan. Perananku sendiri dalam diskusi-diskusi tersebut
adalah terutama untuk menyampaikan gagasan yang kuat bahwa metabolisme ekologis-sosial adalah
sebuah aspek-menentukan bagi sosialisme
abad 21.
04. Sebuah
isu pokok yang muncul dalam
diskusi-diskusi kami adalah soal konflik yurisdiksi antara[di satu pihak]pemerintah
regional dan municipal, dengan[di pihak lain] dewan-dewan
komunal, yang akan menjadi semakin
kompleks dengan tumbuhnya komune-komune.
05. Dalam
paragraf pertama kalimatnya di sini Chávez sedang mengutip dari István Mészáros,
"Beyond
Capital" (New York: Monthly Review Press, 1995), 739.
Chávez sendiri menggunakan versi terjemahan bahasa Spanyol buku itu, "Más
Allá del capital: Hacia una teoría de la transición" (Caracas:
Vadell Hermanos, 2001).
06. Seperti
dikatakan Marx,"emansipasi politik" secara kebutuhan memang harus
mendahului "emansipasi manusia". Karl Marx dan Frederick Engels, Collected
Works (New York: International Publishers, 1975), vol. 3, 155.
07. Undang-Undang
Organik tentang Komune-Komune (the
Organic Law of the Communes) telah ditetapkan
di bulan Desember 2010. Bagi Chávez, fakta bahwa setelah hampir dua tahun
setelahnya masih saja hampir tak ada komune yang terdaftar, meskipun dengan semua pekerjaan yang telah
dilaksanakan di lapangan untuk mengorganisir komune-komune, merupakan sebuah kegagalan pemerintah, yang menuntut adanya oto-kritik.
08. Penekanan
Chávez pada oto-kritik dipahami sebagai
sebuah komponen strategis-dialektis yang amat penting dari proses revolusi. Demikian pun Mészáros telah menandaskan
teramat pentingnya:"sebuahkorelasi
dialektisantara sistem organik – yang bercorak berbeda
secara kualitatif– yang dibutuhkan
di masa depan dan prinsip pengarah yang
dibutuhkan oleh oto-kritik, yang hanya
bersamaan dengannya sajalah jenis baru
[sistem organik] tersebut baru bisa menjadi mungkindijalankan". István
Mészáros, "The Communal System and the Principle of Self-Critique", Monthly Review 59, no. 10 (Maret
2008): 36.
09. Dalam
pidato "Strike at the Helm"-nya Chávez menambahkan : "Aku bahkan
pernah meminta Carmen Meléndez membuat...
aku tak ingat berapa banyak... copy dari tulisan-tulisan Mao Zedong tentang komune dari buku merah kecilnya ; sekarang aku ingin membuat 30 copy
lagi, untuk diberikan, sekali lagi,
kepada tiap-tiap Menteri".
10. Símón
Bolívar, Selected Works (New York: Colonial Press, 1951), vol. 1, 174;
Jon Lee Anderson, "The Revolutionary", New Yorker, 10 September2001,
http://newyorker.com. Terjemahan tulisan Bolívar tersebut adalah seperti
disajikan Anderson. Lihat pula Miguel
Acosta Saignes, "Bolivar: Acción del hombre de las
difficultades"(Caracas: Pemerintah Venezuela, 2010), 481–494.
István Mészáros, "Bolívar and Chávez: The Spirit of Radical Determination",Monthly Review 59, no. 3 (Juli–Agustus 2007): 58.
11. Marta
Harnecker, "Venezuela: A Sui Generis Revolution",
16 September 2003, http://venezuelanalysis.com.
12. Chávez
dikutip oleh Mészáros dalam "Beyond Capital", 710–711; tentang pemberontakan ekonomisCaracazo, pembantaian massal setelahnya, dan upaya
kudeta oleh MBR-200, lihat tulisan Bart Jones, "¡Hugo!: The Hugo Chávez Story
from Mud Hut to Perpetual Revolution" (Hanover, NH: Steerforth Press, 2007), 125–176.
13. Harnecker,
"A World to Build", 59.
14. Antonio
Negri, "Insurgencies: Constituent Power and the Modern State"
(Minneapolis: University of Minnesota Press, 2009); Hugo Chávez, "Understanding
the Venezuelan Revolution: Hugo Chávez Talks to Marta Harnecker"
(New York: Monthly Review Press), 41; George Ciccariello-Maher, "Dual Power in the Venezuelan Revolution",Monthly Review 59, no. 4 (September
2007): 44, 55.
15. Enrique
Dussel,"Twenty Theses on Politics" (Durham: Duke University
Press, 2008), 18–20. Dalam sebuah
pendekatan yang memparalelkan perbedaan antara constituent dan constituted
power, Dussel menggunakan istilah potentiauntuk menunjuk pada kekuasaan
langsung, tak terbeda-bedakan (undifferentiated), tak termapankan (unconstituted),berdasarkan
musyawarah (consensual) ; danpotestas
untuk menunjuk pada kekuasaan kelembagaan, terkendali, termapankan (constituted). Isu-isu demokrasi dan kekuasaan yang tak
teralienasikan, karenanya, menjadi isu/soal : menjaga agarpotestas sesuai
dengan potentia.
16. Negri,
"Insurgencies", 313.
17. Edmund
Burke,"Speech to the Electors of
Bristol", dalamWorks,
vol. 2 (London: John C. Ninmo, 1887), 90–98, dan "Letter to a Member of Parliament" (London: J. Dodsley, 1791), 11–13,
31. Burke adalah seseorang yang kompleks
tapi interprestasiNegri mengenainya sebagaiseorang yang mendukung
kekuasaan konstituen berdasarkan reformasi,
"yang menulis sebuah karya revolusioner melawan revolusi [Perancis]", meleset melihat inti teori politiknya. Ini selaras dengan peremehan yang ganjil oleh
Negri terhadap Rousseau, yakni bahwa
Rousseau adalah seorang teoritisi
kekuasaan konstituen dengan "sebuah relasi paradoksal kepada
massa". Lihat tulisan Negri "Insurgencies",
195–202, 232–240.
18. Karl
Marx dan Friedrich Engels, "Writings on the Paris Commune"(New
York: Monthly Review Press, 1971), 150.
19. Marx
dan Engels, "Writings on the Paris Commune", 75–76.
20. V.I.
Lenin, "Collected Works", vol. 24 (Moscow: Progress Publishers,
1974, cetakan pertama), 38–39. Lihat
pula Tamás Krausz, "Reconstructing
Lenin" (New York: Monthly Review Press, 2015), 180–190.
Tentang resistensi Lenin menjelang
akhir hayatnya terhadap birokratisasi negara Soviet lihat Moshe Lewin, "Lenin’s
Last Struggles" (New York: Pantheon, 1968).
21. Dario
Azzellini, "The Communal State: Communal Councils, Communes, and
Workplace Democracy",NACLA
Report on the Americas 46, no. 2 (Summer 2013): 25–30, https://nacla.org. Tentang
Konstitusi Bolivarian tahun 1998lihat Michael A. Lebowitz, "Build It Now"
(New York: Monthly Review Press, 2006), 49–50, 72, 89–95.
22. Di
sini Negri membuat kekeliruan dengan
mengatakan bahwa “Rousseau membedakan kekuasaan legislatif dari kekuasaan
eksekutif", membuat "sebuah pembedaan yang murni bersifat pembedaan terminologi
belaka, yang berasal dari Montesquieu dan
Locke" —seakan-akan ini bukan
merupakan sebuah komponen penting pemikiran Rousseau. Negri, "Insurgencies",
199.
23. Mészáros,
"Beyond Capital", 709–712; Jean-Jacque Rousseau, "The
Social Contract and Other Later Political Writings"(Cambridge:
Cambridge University Press, 1997), 82, 114–115.
24. Untuk
ringkasan mengenai aspek pemikiran Mészáros
yang ini, lihat John Bellamy
Foster, "Foreword", dalam tulisan István Mészáros, "The
Necessity of Social Change" (New York: Monthly Review Press, 2015), 1–21.
25. Mészáros,
"Beyond Capital", 758–768; István Mészáros, "The
Challenge and Burden of Historical Time" (New
York: Monthly Review Press, 2010), 251–253.
26. Harnecker,
"A
World to Build", 74–77; Leyes del Poder Popular, 57 (Ley
Orgánica De Las Comunas, Articulo 35). Komisi yang merancang Undang-Undang Organik
tentang Rakyat Biasa (the Organic Law of
the Commons)dipimpin oleh David Velásquez, yang saat itu seorang anggota Partai Komunis
dan kemudian menjadi Menteri Partisipasi dan Pengembangan Sosial(Minister of Participation and Social
Development). Lihat Ciccariello-Maher, "We Created Chávez", 245.
27. Chávez
dikutip dalam tulisan Michael A. Lebowitz,"The
Socialist Alternative" (New York:
Monthly Review Press, 2010), 80–81; István Mészáros, "Marx’s Theory of Alienation" (London: Merlin Press,
1970), 76–77.
28. Mészáros, "Bolívar
dan Chávez",
29. Mészáros,
"Beyond Capital", 187–223.
30. Lebowitz,
The Socialist Alternative, 24–25, 85; Michael A. Lebowitz, "Proposing a Path to Socialism: Two Papers for Hugo Chávez", Monthly Review 65, no. 10 (Maret
2014): 1–19; Mészáros, "Beyond Capital", 823.
31. Hugo
Chávez, "Onwards Towards a Communal State", 21
Februari 2010 (diunggah25 Februari 2010), http://venezuelanalysis.com; Jones,"¡Hugo!",
472; Ciccariello-Maher, "We Created Chávez", 18–19. Ketika di Eropa selama sekitar seperempat
abad, guru Bolivar, Símón Rodríguez, menggunakan nama Samuel Robinson (diambil
dari Robinson Crusoekarya Defoe,
yang dia kagumi). Belakangan dia memakai kembali nama aslinya
ketika kembali ke Amerika Selatan di usianya yang ke lima puluh empat. Bolivar kerap menyebutnya dengan rasa sayang
sebagai "Robinson" dan buah-pikirannya sering disebut "Robinsonian". Lihat tulisan Richard Gott, "In
the Shadow of the Liberator: Hugo Chávezand the Transformation of Venezuela" (London: Verso, 2000), 109–117.
32. Roger
Burbach, Michael Fox, dan Federico Fuentes, "Latin America’s Turbulent Transitions" (London:
Zed Books, 2013), 159.
33. "Why the Oil Price is Falling"("Kenapa Harga Minyak Jatuh"), Economist,
8 Desember 2014, http://economist.com. Dapat dibayangkan bahwa Arab Saudi didorong Amerika Serikat untuk mempertahankan
tingkat produksinya, dan dengan begitu
menekan harga minyak agar tetap rendah dan menggoyahkan stabilitas sejumlah
negara yang telah disasar Amerika Serikat dalam strategi geopolitiknya, termasuk Rusia, Iran dan Venezuela ; sementara Arab Saudi sendiri memiliki
kepentingan langsung menggoyahkan Iran.
Lihat Jackie Northam, "Why Does Saudi Arabia Seem So Comfortable
with Falling Oil Prices?",28 Oktober2014, http://npr.org.
34. William
Camacaro dan Frederick B. Mills, "Rapprochement Between the United States and
Cuba and Sanctions Against Venezuela", 2-4
Januari 2015, http://counterpunch.org; Lucas Koerner, "Amid International Outcry, Venezuelan
Officials Allege Blackwater, U.S. and Canadian Links to Thwarted Coup",16 Februari 2015,http://venezuelanalysis.com; Telesur, "Coup Plot in Venezuela Thwarted", 13
Februari 2015, http://venezuelanalysis.com; "Maduro Outlines More Evidence of Coup Plot
Planned in New York", 3 Maret 2015, http://telesurtv.net; Carl
Meacham, "Oil-Poor and On the Brink of Default: Is
Change Imminent in Venezuela?", Center for Strategic International Studies, 11 Desember
2014; George Ciccariello-Maher, "Venezuela at a Tipping Point", 8
September2014, http://venezuelanalysis.com.
35. Ewan
Robertson,"Expectations
Surpassed as Over 1000 Communes Registered in Venezuela", 9
September 2013, http://venezuelanalysis.com.
36. "On Venezuela’s Communes, Idyllic Future Is
Just Over the Rainbow",Washington
Post, 15 November 2014, http://washingtonpost.com; Tamara Pearson, "National Communal Economy Conference Calls for Communal
Markets, Increased Funding of Communal Banks in Venezeula", 4
Februari 2014, http://venezuelanalysis.com.
37. Burbach,
Fox, dan Fuentes, "Latin America’s
Turbulent Transitions, 61, 68–70; Mills, "The
Communes or Nothing"; Azzellini,
"The Communal State".
38. Telesur,"Maduro Announces ‘Five Big Revolutions’ in Venezuela,
Overhauls Cabinet",
3 September 2014, http://venezuelanalysis.org; Ewan Robertson, "Venezuelan Leftists Meet to Discuss Future Directions in
Political Ideology and Eco-socialism", http://venezulanalyis.org, 12 Mei 2014.
39. Paul
M. Sweezy dan Charles Bettelheim, "On
the Transition to Socialism" (New York: Monthly Review Press,
1971), 107–112.
40. Mészáros,
"The Challenge and Burden of Historical Time", 411.
41. Lihat
Mészáros, "The Necessity of Social Control", 246–250; Harnecker, "A
World to Build", 59, 71; Frederick Engels, "Anti-Dühring" (Moscow: Progress Publishers,
1959), 387.
42. Che
Guevara, "Man and Socialism in Cuba",http://marxists.org; Mészáros, "Beyond
Capital", 758–770.
43. Chávez
dikutip dalam tulisan Harnecker, "A
World to Build", 58; Reinaldo Iturriza, "Desiring the Commune", 10
August 2012, http://venezuelanalysis.com.
Catatan tambahan dari penterjemah :
*1 Rubiconadalah nama sebuah sungai di batasutara kota
Roma. Di era Romawi-kuno,
sungai itu pernah menjadi batas yang tabu dilintasi oleh prajurit
Roma, kecuali mereka yang ditugasi masuk
kota Roma. Pelanggaran terhadap larangan
ini bisa dianggap tindakan makar, dan berakibat dijatuhkannya hukuman berat.Istilah
"menyeberangi Rubicon" diambil dari tindakan Julius Caesar yang
membawa pasukannya menyeberangi sungai Rubicon dan memasuki kota Roma, dan dengan itu tak ada lagi jalan mundur
baginya ; dia harus menghadapi
kekuasaan Senat Romawi. Dalam konteks
Venezuela, pidato Chávez di bulan
Oktober 2012 tersebut merupakan tindakan berani serupa karena setelahnya tak
ada jalan mundur kecuali mewujudkan demokrasi langsung/protagonis di Venezuela.
*2 Venezuelaterdiri dari 23 negara-bagian(estados), sebuah distrik Ibukota (distrito capital) yaitu Caracas,
dan 72 pulau yang tergabung menjadi sebuah wilayah khusus Federal
Dependencies (Dependencias Federales). Di bawah estados
itulah terdapatmunicipalities(municipios), yang saat ini berjumlah 335 buah. Municipalitiesbersifat
otonom dalam pemilihan para pejabatnya, dalam bidang kompetensinya, dan dalam pengumpulan/penciptaan dan
penggunaan penghasilannya.
*3 "Constituted power" sebetulnyacukup
tepat diterjemahkan menjadi "kekuasaan [yang] mapan". Meskipun begitu, mengenai
transisi politik, khususnya dalam
konteks kontradiksi antara
"constituted power" dengan
"constituent power",
istilah "mapan" terasa statis, bisa menimbulkan kesan yang keliru bahwa "constituted power" itu senantiasa bersifat
tetap, sedangkan sebetulnya selalu
dimungkinkan perubahan, termasuk yang berasal dari "constituent power". Dengan perkataan lain : dibutuhkan istilah yang sekaligus
mencerminkan sifat mapan "constituted power" maupun kemungkinan dinamika perubahannya
khususnya yang berasal dari
"constituent". Oleh
karenanya, digunakanlah istilah "termapankan",khususnya dalam konotasi :
"dibuatmenjadi
mapan"; jadi,dalam proses "selalu-menjadi".
*4 Misi-misi
sosial(social missions)adalah
program-program sosio-ekonomis untuk menopang rakyat, terutama di
sektor-sektor sosial yang paling terabaikan.
*5 "Fracking" berasal
dari "hydraulic fracturing"yaitu
proses eksploitasi minyak dan gas bumi
yang dilaksanakan dengan membuat retakan-retakan pada lapisan-lapisan
bebatuan agar minyak dan gas bumi dapat lebih cepat dan banyak keluar dari
dalam bumi. Untuk itu pertama-tama
dilakukan pengeboran mendalam secara vertikal diikuti dengan pengeboran
mendatar sehingga terbuat semacam 'pipa
saluran'. Setelahnya, jutaan liter air yang dicampur ribuan zat
kimia dan sedikit pasir ditembakkan dengan tekanan sangat kuat ke saluran
tersebut, dan dengan begitu menyebabkan
hancurnya "shale rocks" ('batu
muda/lunak', terdiri terutama dari
lumpur / tanah liat yang terpadatkan),sehingga terjadilah retakan-retakan pada
lapisan batu dan minyak dan gas pun dengan
mudah dan cepat keluar dari dalam tanah.
"Fracking" memang
efektif menghasilkan lebih banyak minyak dan gas dalam waktu jauh lebih
cepat. Meskipun demikian, teknik ini
menyebabkan banyak sekali gangguan kesehatan dan kerusakan lingkungan : selain bahan kimia yang dicampurkan bersifat
berbahaya, banyak sekali air yang harus digunakan (setiap sekali "fracking"dihabiskan
sekitar40.000 gallon atau 151 ribu liter bahan kimia dan 8 juta gallon atau
30,3 juta liter air; 1 gallon = 3,78541
liter). Dalam proses, gas methan dan
zat-zat beracun merembes dan mengkontaminasi air tanah di sekitarnya. Sampai kini
telah tercatat lebih dari 1.000 kasus kontaminasi air di area-area dekat
lokasi pengeboran, begitu pun
kasus-kasus gangguan kesehatan yang diakibatkannya. Untuk mengetahui lebih jauh
bahaya "fracking", silakan baca : http://www.dangersoffracking.com/ atau situs-situs
serupa.
*6 Istilah "simpul-Gordian"
("Gordian
knot") digunakan untuk
mengambarkan masalah yang rumit dan sulit dipecahkan, ibarat gulungan/bola tali/benang
yang sangat kusut. Nama "Gordian"
berasal darilegenda Yunani kuno, diambildari
nama raja Gordias/Gordius (raja Phyrgia),
yang dikisahkanmembuat sebuah simpul-rumitdari jalinan kulit kayusebagai
tantangan. Dikisahkan, bertahun-tahun kemudianAlexander the Great memecahkan persoalan ini dengan memotong
simpul tersebut dengan pedangnya.
No comments:
Post a Comment