16/06/2012

Pelangi Kuba: Revolusi Seksual di dalam Revolusi


Oleh: Rachel Evan
Diterjemahkan oleh: Vivi Widyawati dari Links
(catatan editor: penerjemahan ini baru dilakukan sebagian kecil hanya meliputi kronik pembebasan homoseksual di Kuba, bagian mayoritas dari hasil penelitian penulis belum diterjemahkan. Kunjungi tautan artikel asli untuk membaca lanjutannya)
Ketika aku berusia 16 tahun, aku pergi ke acara solidaritas Kuba di kota kelahiranku. Dalam pidato penutupan yang inspiratif tentang catatan kesehatan di Kuba, standar pendidikan dan kebijakan revolusi untuk mengirimkan dokter-dokter dan guru-guru ke negeri-negeri miskin, dengan teriakan meriah “Cuba yes, Yankee No!”. Jauh lebih baik dari perasaan, nyanyian dan tarian palsu saat di gereja pada hari minggu. Aku sangat terkesan, dan berhasil mengunjungi negeri tersebut dan melihat revolusi itu dengan mata kepala sendiri. Bertahun-tahun kemudian, dan setelah saya memutuskan “keluar dari kloset”, aku putuskan kunjunganku ke Kuba dapat membantu membuktikan atau menghilangkan hal yang sering dinyatakan bahwa Kuba homophobia.

Tidak pada Kapital, Tidak Pula Birokrasi, Lebih Banyak Sosialisme, Lebih Banyak Revolusi!*


Mutiara Ika Pratiwi**
Rakyat di Venezuela, Bolivia, Ekuador, Nikaragua, dan tentu saja Kuba sedang membangun kemandiriannya. Dinilai dari perlawanan masif mereka dalam menentang konsep dan kebijakan imperialisme (penjajahan modal), terutama Amerika Serikat, serta upaya menciptakan dunia baru di luar sistem kapitalisme, yang dipopulerkan oleh Hugo Chavez-Venezuela sebagai Sosialisme abad 21 (21st Century Socialism, selanjutnya disingkat 21cs).