30/12/2008

Venezuela Mengutuk Serangan “Kriminal” Israel

29 Desember 2008, oleh Erik Sperling - Venezuelanalysis.com

Carora, 29 Desember , 2008 (venezuelanalysis.com)—Menteri Luar Negeri Venezuela mengutuk pemboman Israel ke Gaza dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Sabtu lalu. Pernyataan itu menunjukkan kemarahan yang mendalam terhadap “serangan criminal” tersebut, dan mendesak pemerintahan Israel agar tetap berpegang pada Piagam PBB.

Pemerintah Venezeual menegaskan “solidaritasnya terhadap rakyat Palestina”, dan menyerukan kepada “ pemerintah seluruh dunia, yang berkehendak terhadap keadilan dan perdamaian, untuk bersuara lantang terkait agresi ini”.

Sejumlah pemimpin dunia dan pemerintahaan telah mengeluarkan kritik sejak serangan Israel tersebut, termasuk Uni Eropa, Rusia, China, dan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon.

“Satu-satunya partner kejahatan Israel dalam serangan ini adalah pemerintah Amerika Serikat,” Pernyataan sikap Venezuela dilanjutkan dengan menyebutkan bahwa bantuan AS terhadap aksi militer Israel yang terkini sebagai “icing on the cake yang terus menerus dilakukan pemerintahan Bush yang jahat,” yang dipenuhi dengan “kekerasan dan terkenal diseluruh dunia karena penghinaannya secara terus menerus terhadap hak azasi manusia.”

Para pejabat pemerintah AS, termasuk Sekretaris Negara Condoleezza Rice, menyalahkan kekerasan tersebut semata-mata pada Pemerintahan rakyat Palestina yang dipimpin oleh Hamas.

Pemboman Israel telah menyebabkan kematian lebih dari 320 orang rakyat Palestina, termasuk lebih dari 51 rakyat sipil—yang terus bertambah, menurut estimasi badan bantuan PBB yang konservatif, sementara itu serangan balik terhadap Israel dari Gaza membunuh satu orang warga sipil Israel.

Protes di Caracas melawan “genosida” di Gaza

Puluhan pemrotes melakukan reli di depan kedutaan Israel pada hari Minggu, menolak apa yang disebut oleh salah seorang pemrotes sebagai “genosida” oleh “tentara pendudukan” Israel.

Protes yang terus membesar akan berlanjut pada hari Senin di depan kedutaan, demikian menurut Hindu Anderi, organizer aksi tersebut dalam pernyataan yang disiarkan oleh jaringan berita regional Telesur.

Anderi, seorang aktivis hak azazi manusia Palestina, berterima kasih pada pemerintah Venezuela atas sikapnya terhadap konflik, namun ia menuntut tindakan yang lebih kongkrit, dengan menyatakan: solidaritas yang dibutuhkan adalah mengambil langkah yang akan mempengaruhi Israel secara politik dan ekonomi, jika tidak, kondisi rakyat Palestina tidak akan berubah.***