oleh Hugo Chavez
Diterjemahkan [ke dalam bahasa Inggris] oleh Jamie Weiss
http://monthlyreview.org/commentory/strike-at-the-helm/ (1 April 2015)
oleh Hugo Chavez
Diterjemahkan [ke dalam bahasa Inggris] oleh Jamie Weiss
http://monthlyreview.org/commentory/strike-at-the-helm/ (1 April 2015)
Tulisan ini sambungan dari artikel sebelumnya
http://amerikalatin.blogspot.com/2015/08/banting-kemudi-strike-at-helm-pertemuan.html, dan
http://amerikalatin.blogspot.com/2015/08/banting-kemudi-strike-at-helm-pertemuan_25.html
http://amerikalatin.blogspot.com/2015/08/banting-kemudi-strike-at-helm-pertemuan_27.html
Diterjemahkan [ke dalam bahasa Indonesia] oleh Nemo Nobo
Sosialisme Tak Bisa
Dibangun dengan Keputusan Belaka
30. Pabrik-pabrik
yang dibangun dengan tujuan-tujuan kapitalis mengusung noda yang tak
terhapuskan dari "sistem
operasi" mereka, pembagian hirarki sosial pekerjaan yang
darinya mereka didirikan. Sebuah sistem produktif yang bertujuan mengaktifkan
partisipasi penuh para produser-terasosiasi,
para pekerja, menuntut banyak
ragam produsen "paralel", yang dikoordinasikan dengan cara yang
cocok, dalam sebuah sistem operasi yang
sesuai, yang berbeda secara radikal dari alternatifnya yaitu perekonomian
kapitalis yang dioperasikan secara terpusat atau variasi-paska-kapitalisnya
yang terkenal yang dipaparkan secara menipu sebagai "perencanaan".
31. Berapa
banyak jam belajar, membaca, refleksi,
yang telah kita dedikasikan setiap hari ? Perlulah,
menurutku, melebihi semua
kewajiban kita yang lainnya, untuk
mendedikasikan diri kita berjam-jam setiap harinya karena kita sedang bicara
tentang elemen-elemen yang vital bagi pekerjaan ini. Kadang-kadang kita berpikir bahwa segalanya
harus dikendalikan dari Caracas. Tidak ! Ini [pembentukan sosialisme] adalah mengenai penciptaan, sebagaimana dikatakan Mészáros, sebuah penggabungan terkoordinasi
sistem-sistem paralel dan dari situ
peregionalisasian, pembentukan distrik-distrik-inisiatif (initiative
districts). Dan di dalam initiave
districts itulah terdapat
komune-komune. Tapi kita masih belum
menciptakan satu pun, padahal kita punya
hukumnya, kita punya keputusan kita, namun itu cuma merupakan sebuah keputusan.