22/02/2007

Perubahan di Amerika Latin (AL); Apa Maknanya Bagi Indonesia?




Pasca rangkaian kemenangan para pemimpin anti-neoliberalisme di sebagian besar negeri di Amerika Latin, konsolidasi kekuatan yang beroposisi terhadap kebijakan neoliberal dan dominasi AS pun cenderung menguat. Panggung politik dan ekonomi dunia unipolar saat ini mulai mendapat tandingan oleh aliansi antara Chavez-Venezuela; Castro-Cuba; Morales-Bolivia; Da Silva-Brazil; Correa-Ekuador; Ortega-Nicaragua bersama pasangnya gerakan rakyat yang menolak neoliberalisme di AL.



Sebuah kerjasama regional dan internasional yang baru pun dibentuk (ALBA). Seiring dengan itu perubahan prinsip-prinsip kerjasama yang lebih berlandaskan pada solidaritas dan kemajuan bersama pun diterapkan, baik lewat mekanisme kerjasama baru (ALBA) maupun di dalam lembaga-lembaga kerjasama yang sudah ada (MERCOSUR). Hal ini terwujud dengan bantuan tenaga medis; permodalan dan teknologi; pengolahan minyak mentah, bibit dan pupuk, dsb.



Terlepas dari perbedaan karakter, konsistensi, dan derajat program-program ekonomi alternatif yang sedang dijalankan di AL, ada satu persamaan semangat yang diterima luas oleh sebagian besar pemimpin kiri AL dan gerakan rakyatnya, yakni: Neoliberalisme bukan jalan keluar, dan dominasi AS harus segera diakhiri. Ada sebuah harapan yang berhembus dari kawasan ini ke berbagai belahan negeri di dunia, yang semakin sulit dibendung, yakni: Ada alternatif selain neoliberalisme.



Alternatif tersebut antara lain berbentuk:



  1. kemandirian politik dan ekonomi (melepaskan diri dari jeratan hutang dan dikte lembaga kreditur neoliberal semacam IMF; menolak AFTA/NAFTA);
  2. kerjasama internasional yang berazaskan solidaritas dan kemajuan bersama (ALBA);
  3. kebangkitan partisipasi rayat yang termarginal (demokrasi baru yang partisipatoris);
  4. pemerataan teknologi dan peningkatan sumber daya manusia (lewat pendidikan dan kesehatan gratis, teknologisasi pertanian, pembangunan pusat-pusat pengolahan minyak mentah, komputerisasi, dsb); serta
  5. perlindungan lingkungan (pada tahap awal dengan pembangunan pusat-pusat energi alternatif dan penghematan konsumsi minyak).

Juga ada gerakan yang dengan sadar dan sistematis tak berhenti melawan sekaligus membangun sebuah sistem kemasyarakatan yang baru; sebuah demokrasi yang baru. Ada politik yang baik, yang dihasilkan dari persatuan rakyat yang berjuang melawan penyingkiran hak-haknya.





Maknanya Bagi Indonesia



Saat ini, semakin ramai pemberitaan menyangkut perubahan di Amerika Latin oleh berbagai media massa dan elektronik di tanah air. Diikuti juga dengan beberapa respon tokoh-tokoh politik nasional terhadap perubahan tersebut. Media massa telah membuat belahan Amerika Latin menjadi dekat dengan negeri kita. Selain itu, berbagai instrument hubungan internasional juga membuatnya tak jauh, sebut saja diantaranya Gerakan Non-Blok; OPEC; PBB, dan G77.



Sebagai pelaksana kebijakan Structural Adjustment Program (SAP) yang setia sejak rezim Orde Baru, Indonesia saat ini-semakin jauh dari cita-cita Soekarno-telah jatuh menjadi salah satu negeri tanpa kedaulatan ekonomi dan politik yang sejati. Dominasi modal asing, ketergantungan ekonomi, kehancuran sumber daya manusia-rendahnya tingkat pendidikan, kesehatan, dan teknologi, jeratan hutang, de-industrialisasi, antara lain adalah kenyataan pahit yang puluhan tahun terus kita jawab dengan resep-resep neoliberal IMF dan Bank Dunia. Salahkah bila kemudian kita bertanya: ”Apakah itu satu-satunya jalan keluar? ”Bila tidak, maka sampai kapan?” dan kemudian: ”Bagaimana jalan keluarnya?”



Sebagai negeri-negeri yang sama-sama berada di bawah penjajahan ekonomi neoliberal, maka sangatlah besar manfaatnya mengambil pelajaran dari sebuah kawasan (AL) yang dengan sukses mampu melawan dikte ekonomi neoliberal dan dominasi AS. Layaknya perjuangan pembebasan nasional melawan kolonialisme, negeri-negeri di Asia Afrika sekalipun, yang juga berbeda kultur dan sejarahnya, dapat bersatu atas nama semangat kemerdekaan dari kolonialisme.



Disinilah relevansi Amerika Latin coba kami angkat sebagai sebuah cermin perubahan nasib bangsa, demi sebuah Indonesia baru yang bermartabat, setara, dan sejahtera.***



Jakarta, 22 Februari, 2007







powered by performancing firefox

20/02/2007

Undangan Diskusi: "Perubahan di Amerika Latin; Apa Maknanya Bagi Indonesia?"

Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Alternatif Amerika Latin
mengundang kawan-kawan untuk menghadiri:
Diskusi Publik Dwi-Mingguan
SERIAL, Bercermin dari Amerika Latin.
Untuk Bulan Februari, akan mengambil tema:
”PERUBAHAN DI AMERIKA LATIN; APA MAKNANYA BAGI INDONESIA ?”

Dengan pembicara:
Max Lane (Pengajar pada Asian Studies, School of Languages and Cultures, University of Sydney / anggota Australian-Venezuelan Solidarity Network)
“Venezuela-Indonesia, Chavez-Soekarno, Sebuah Perbandingan, dan Apa Relevansinya Sekarang?”
Budiman Sudjatmiko (Res Publica/Kabid Pemuda-Mahasiswa DPP-PDIP)
"Mengapa Mempelajari Perubahan di AL Bermanfaat bagi Indonesia ?"

diselenggarakan pada:
Hari Kamis, 22 Februari, 2007;
Pukul 13.30 s/d selesai;
Di Galeri Publik Institut for Global Justice (IGJ)
Jl.Diponegoro No.9 Jakarta Pusat,
Telp 021-31931153 / Fax 021- 3193956

Acara:
Pembukaan
Pertunjukan Film Dokumenter Mexico dan Venezuela
Diskusi
Snack

Tempat terbatas (hanya 50 kursi) dan gratis.
Untuk keterangan lebih lanjut, hubungi:

Contact Person
:
0817-5466310 (Sari)
0815-6077228 (Gede)

19/02/2007

Dapatkan buku dan film "Ada Alternatif! Bercermin dari Amerika Latin "



“Ada Alternatif! Bercermin dari Amerika Latin”

Pada tanggal 15 Agustus 2006 telah dilangsungkan di Jakarta sebuah pertemuan dan diskusi untuk mensosialisasikan kepada umum berdirinya Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Alternatif Amerika Latin (SERIAL). Pertemuan dan diskusi tersebut dihadiri oleh berbagai organisasi, individu, perwakilan partai dan pihak Departemen Luar Negeri.

Di samping peluncuran dan diskusi, pada kesempatan ini juga telah diluncurkan sebuah buku baru, yang berisi bahan-bahan atau informasi mengenai situasi yang menarik di Amerika Latin, termasuk model dan strategi alternatif yang dipimpin oleh Venezuela bersama Kuba dan Bolivia saat ini. Di antara bahan-bahan itu terdapat pidato presiden Venezuela, Hugo Chavez, di hadapan parlemen Venezuela tahun 2005.


Buku yang diterbitkan oleh SERIAL ini berjudul "Perubahan Sejati Terbukti Bisa!", dan diterbitkan atas usaha bersama antara Institute for GLobal Justice (IGJ), Lembaga PEMBEBASAN, Media dan Ilmu Sosial (LPMIS), dan Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).


Dalam acara tersebut, sekaligus dire-publikasikan sebuah film dokumenter mengenai perjuangan Venezuela melawan imperialisme dan kudeta terhadap Hugo Chavez dalam teks Indonesia, yang berjudul ”Revolution Won’t be Televised”


Buku baru ini dapat diperoleh dengan harga Rp 5.000,-, sedangkan VCD Revolution Wont be Televised seharga Rp. 10.000,-. Bagi yang berminat mendapatkannya, ataupun yang tertarik untuk berpartisipasi di dalam SERIAL silahkan menghubungi alamat-alamat berikut ini:


SERIAL (Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Alternatif Amerika Latin)

Jl.Diponegoro No.9 Jakarta Pusat,

E-mail: ada.alternatif@yahoo.com, ada.alternatif@gmail.com.

Telp 021-31931153 / Fax 021- 3193956

Hp. 0815-8126673


Jl. Raya Depok No. 17 Jagakarsa, Jakarta Selatan 12640

Telp. 021-68240040

HP. 08175466310

Kami juga mengajak anda untuk berpartisipasi menyumbangkan pemikiran mengenai aspek-aspek alternatif yang saat ini sedang meluas di Amerika Latin dalam bentuk tulisan yang akan dimuat di dalam website http://amerikalatin.blogspot.com/.

Terima kasih