Oleh Enrique Quintero
JUNE 9TH, 2014 AT 6:01 AM
Arsitektur dan memori
Gedung putih adalah sebuah bangunan dengan reputasi jahat di sebagian Amerika Selatan. Sejak keunculan doktrin Monroe di awal 1800an, tembok gedung putih dan ruangnya telah menjadi saksi bisu atas beberapa keputusan yang dimaksudkan untuk mengubah “halaman belakang kita” – artinya menjamin ketergantungan tanpa henti ekonomi Amerika Latin terhadap kepentingan Amerika Serikat, tanpa peduli pada bentuk politiknya, yang penting bisa menjaga terus kondisi yang menguntungkan itu.
Latar belakang ini tak jadi masalah, karena
Frank D Rooseveld menyatakan, tak soal bila Somoza Nicaragua, yang adalah “anak jalang” brutal itu memerintah sebuah
benua selama “ia masih anak jalang kami”. Di akhir 1970an dan 80an, perkawinan
antara kepentingan modal Amerika Serikat dan sekutu mereka di Amerika Latin terbukti
bisa membuahkan hasil bagi mereka; anak jalang kita dalam seragam militer
memerintah mayoritas benua. Serikat pekerja lebih produktif dari Brady Bunch
Uruguay memiliki anggota Tupamaros selama tahun
70an –sebuah gerakan tentara perlawanan gerilya urban melawan kediktatoran –
ditembak berkali – kali dan menghabiskan waktunya selama 14 tahun dipenjara
oleh militer pro Washington di Uruguay, tidak mengejutkan ketika seorang
jurnalis akan bertanya pada Jose Mujica tentang refleksinya kala mengunjungi
Gedung Putih. Ia mengatakan “Bangunan tidak bisa disalahkan, saya tidak sedang
menentang arsitektur bangunannya, saya memilih melupakannya karena saya lebih
tertarik pada masa depan”
Tentu saja ia tidak pernah menginjak gedung
putih sebelumnya, bagi Mujica tidak bisa ada sebuah transaksi antara mental dan
fisik dalam hal literal. Gedung Putih lebih merupakan simbol semiotika dari
signifikansi politik; bagi Mujica, memilih melupakan bukan berarti ingatan itu
tidak ada lagi dalam memorinya, tapi ingatan itu sudah mengejewantah dalam
setiap aksinya.
Arsitektur dan Komodifikasi Kebijakan
Arsitektur bangunan Washington DC termasuk ekletik. Banyak bentuk – bentuk arsitekturnya yang menggambarkan kerajaan kuno (Mesir, Yunani, Roma) dan meski bangunan dan monumennya dipengaruhi oleh regulasi urban yang membatasi luasnya, ruangan di dalamnya bagi para pengunjungnya jelas mengokupasi ruang lainnya, khususnya dari negeri – negeri lain, yang mana kota ini berada di pusat kekuasaan (setidaknya) di terletak di bagian barat.
Dewan Perdagangan AS bertempat di 1651 H St,
sebrang taman Lafatette dari Gedung Putih di dalam sebuah bangunan Seni Beaux.
Bangunan ini terdaftar sebagai tempat bersejarah Nasional namun bukan termasuk
peringkat tertinggi dalam data prioritas para turis untuk dikunjungi. Menurut
web page resmi Dewan Dagang AS, dalam tiga kolom kisah Corinthian dan permukaan
batu kapur eskterior, “Dewan ini merefleksikan komitmen supaya tetap solid, merefleksikan
nilai-nilai tradisi Amerika, sedangkan bagian interiornya dan ruang di dalam
gedung merefleksikan dinamika terhadap pemikiran misi”
Semenjak penempatannya pada tahun 1912 sebagai
respon terorganisir kepada kaum buruh dengan anggota lebih dari 3 juta orang,
termasuk anak perusahaan real, Dewan tersebut termasuk yang paling besar,
bahkan mungkin yang paling kuat dan organisasi para ahli lobi yang paling baik
pengorganisasiannya mewakili asosiasi bisnis dan dagang bangsa tersebut
Semenjak tahun 2002 menurut Pusat untuk Politik Bertanggung Jawab, Dewan secara
terus menerus menghabiskan dana dua kali lebih banyak dan beberapa tahun ini, 3
kali lebih banyak sama banyaknya dengan pemborosan lainnya termasuk Asosiasi
Nasional Makelar Barang Tak Bergerak, Elektrik General dan korporasi PG&E,
Exxon, Penelitian Farmasi Amerika, AT&T, AARP, dan Phillip Morris untuk
industri tembakau. Pada tahun 2013 contohnya, Dewan ini menghabiskan 74,470,000
juta dollar dalam aktivitas lobi yang diikuti oleh Asosiasi Nasional Makelar
Barang Tak Bergerak, yang menghabiskan 35,584,580 juta dollar.
Website resmi Dewan tidak menawarkan penjelasan
lebih tentang apa itu “nilai tradisi Amerika” yang muluk-muluk, atau bagaimana
mereka jadi berbeda dari nilai-nilai tradisional Kanada, atau nilai tradisional
Jerman, atau nilai – nilai tradisi Amerika Tengah, atau nilai – nilai tradisi
Amerika Selatan, atau saat kapan dan bagaimana mereka menjadi solid dan
tradisional. Apa yang kita tahu adalah mayoritas akan memberikan kontribusi
elektoral dengan mendukung kandidat Republikan yang mengingkari dasar ilmiah
dari perubahan iklim; mendukung Hak Globalisasi Korporasi dan ousourcing; dan menentang
legislasi berikutnya: regulasi keuangan, Aksi yang menginvestigasi investasi
dalam proses elektoral Amerika Serikat, dan Layanan Kesehatan Aksi Amerika. Jika
imajinasi estetik layanan eksterior dari apapun tujuan fungsionalnya, semuanya
jelas merupakan kepentingan dari kelas kapitalis kaya yang bisa membeli
legislasi untuk menimbulkan kerugian bagi mayoritas rakyat di negaranya. Dewan
Dagang Amerika Serikat adalah bangunan kedua yang dikunjungi oleh Jose Mujica
di Washington DC.
Dunia Lain Yang Mungkin
Meski bukan hal yang biasa bagi pimpinan negeri asing untuk berbicara di Dewan, kehadiran seorang presiden Marxist seperti Jose Mujica muncul sebagai seorang diplomatik yang anomali. Ironisnya, sebaliknya, itu merefleksikan hasil dari sebuah realita baru yang terjadi di Amerika Latin, dan tidak bisa diabaikan: kemendesakan sebuah pemerintah yang terpilih secara demokratik dalam jumlah suara yang besar secara sadar mencari bentuk alternatif dari kapitalisme, neoliberalisme dan globalisasi. Dengan beragam nasional lokal, kami menyaksikan pemerintah – pemerintah setelahnya mencari cara yang independen untuk mengatur ekonomi mereka sendiri, diantaranya: Argentina, Brazil, Chile, Bolivia, Uruguay, Ecuador, Venezuela, Nicaragua, Kuba, dan mendekat sedikit ke Peru; mereka menciptakan sebuah benua progresif berhadapan dengan tantangan jaman dan mematikan fungsi hegemoni AS di regional tersebut.
Atas nama penulis Uruguay yang terkenal, Eduardo
Galeano, kekuatan baru yang bersatu ini “masih berjuang untuk menciptakan dunia
lain yang mungkin – melakukan perjalanan menentang angin dan badai dan di saat
yang sama melawan semua kenyataan.” Tapi kenyataan bukan hal menakutkan saat
Mujica mengarah pada Dewan Dagang. Selama pemerintahannya Uruguay telah
mengambil langkah-langkah luar biasa seperti kebijakan sosial dan ekonomi yang
berpihak pada rakyat. Banyak lagi hal lainnya yang cukup berharga untuk
disebutkan seperti berikut: indeks kemiskinan yang menurun dari 39% menjadi
11%. Indeks pertumbuhan ekonomi tahunan negara ini adalah 4%, salah satu indeks
tertinggi di dunia. Upah minimum naik 250% dalam 9 tahun terakhir dengan
peningkatan konsumsi riil sebesar 54%. Sepertinya Mujica mengindikasikan kepada
para hadirin yang hadir ketika ia bicara di Dewan Dagang Amerika, “di Uruguay
kami berkembang, tapi kami juga mendistribusikannya”.
Itu adalah kondisi yang kontras antara realita
di negeri kecil Amerika Latin dan meluasnya kesenjangan sebagai karakter
ekonomi Amerika Serikat dimana kekayaan hanya jadi milik 1% penduduk di negeri
itu.
Blues Lelaki Marlboro
Keberhasilan Uruguay
tidak terbatas pada perkembangan ekonomi. Di bawah pemerintahan Mujica, aborsi
tidak dikriminalkan, pernikahan sesama jenis dilegalkan pada bulan Agustus
2013, dan di tahun yang sama Uruguay menjadi negeri pertama yang melegalkan dan
mengatur perkembangan dan kegunaan kanabis. Uruguay juga memiliki salah satu
regulasi yang paling ketat melawan perdagangan dan konsumsi rokok, yang diminta
Korporasi Phillip Morris (catatan di atas adalah salah satu ahli lobi terbesar
di AS) untuk meminta pemerintah Uruguay supaya membatalkan regulasi yang dianggap
berdampak negatif atas haknya memperoleh keuntungan dari penjualan rokok. Akan tetapi
Mujica sebagai mantan perokok mengekspresikan kepada Obama (sebagai bekas
perokok lainnya) dalam kantor Oval, perlawanan terhadap konsumsi rokok melampaui litigasi swasta, karena “di dunia
ini tiap tahun 8 juta rakyat meninggal karena rokok. Dan jumlah itu lebih
banyak dari korban Perang Dunia I dan Perang Dunia II. Itu adalah pembunuhan. Kami
sekarang dalam fase perjuangan yang sulit – sangat sulit – dan kami harus
berjuang melawan sebuah kepentingan yang sangat kuat. Pemerintah tidak boleh
terlibat dalam litigasi swasta, tapi kami harus ikut berjuang untuk kehidupan.”
Kebebasan dan ukuran sebuah sel penjara
Selama kunjungannya ke Gedung Putih, Mujica juga mendiskusikan harapan Uruguay kepada Obama untuk mengakui bahwa masih ada 5 tahanan Guantamo dari lebih 70 tahanan yang dibebaskan oleh intelejen AS dan agensi keamanan AS, bahwa mereka masih ada di Guantanamo tanpa pengadilan yang sah. Negosiasi tentang isu ini dilihat sebagai sebuah kontribusi dari Uruguay dalam hal Hak Asasi Manusia dan sebagai sebuah kesempatan bagi pemerintahan Obama untuk melaksanakan janji pemilu selama 6 tahun bahwa pemerintahannya akan menutup tahanan di teritori Kuba tersebut. Meski saat tulisan ini ditulis, negosiasi tersebut telah berhasil mencapai kesepakatan, yakni ke 5 tahanan tersebut dibebaskan dan boleh tinggal di Uruguay, hambatan utamanya adalah tuntutan pemerintahan Obama bahwa Mujica akan menjamin tahanan tersebut “tidak akan meninggalkan Uruguay”. Beberapa hari lalu, ketika ditanya mengenai hal ini, Mujica menjawab: “Mereka akan menjadi orang bebas. Pemerintahanku tidak akan mengontrol pergerakan mereka”
Kebebasan tampaknya merupakan konsep yang
teramat berat bagi pemerintahan Obama – tuntutan mereka secara esensi bermakna
meluaskan ukuran sel penjara dari beberapa meter saja menjadi seukuran Uruguay.
Mujica menolak permintaan/tuntutan dari sebuah pemerintahan paranoid yang
terbiasa melakukan penahanan ilegal dan mengontrol warga negaranya, teman
seberangnya dan musuhnya.
Pemerintahan dan kebahagiaan manusia
Banyak hal yang dituliskan tentang kesederhanaan kehidupan Mujica sebagai presiden dan warga negara. Ia berhenti tinggal di Istana Kepresidenan dan memilih tinggal bersama istrinya di rumahnya yang sederhana di pinggiran Montevideo. Ia mendonasikan 80% gajinya sebagai presiden untuk program perumahan. Ia menolak menggunakan moda transportasi kantor dan menyetir sendiri mobil Volksvogennya untuk berangkat kerja. Tidak perlu diragukan, ia kuat, unik dan patut dicontoh, antara kehidupan sehari – harinya dan keyakinan politiknya bahwa “pembangunan bukan diukur dari total kemakmuran tapi dari kebahagiaan manusianya.”
Enrique Quintero, adalah seorang aktivis politik di Amerika Latin
tahun 70an, mengajar ESL dan perolehan bahasa kedua di Sekolah Negeri
Anchorage, dan Bahasa Spanyol di Universitas Anchorage Alaska. Baru-baru ini,
ia tinggal dan menulis di Olympia.
No comments:
Post a Comment