Rabu, 20 Desember, 2006
Menurut survey terbaru yang dirilis sebuah LSM Chili, Latinbarometro, Sabtu lalu, rakyat Venezuela menyatakan demokrasi mereka lebih konstruktif daripada demokrasi di seluruh negeri Amerika Latin (AL) lainnya, kecuali Uruguay. Venezuela juga berada di urutan pertama dalam berbagai ukuran partisipasi politik.
Menurut Latinobarometro, rakyat Venezuela menganggap demokrasi mereka lebih sejati disadari daripada yang disadari oleh rakyat di negeri AL lainnya, kecuali Uruguay. Pada skala 1:10, dimana 1 berarti negeri yang tidak demokratis, dan 10 adalah negeri yang benar-benar demokratis, rakyat Venezuela, rata-rata, memberikan nilai 7 pada demokrasi mereka. Rata-rata rakyat AL lainnya memberi nilai 5,8, dan Uruguay mencapai posisi tertinggi dengan nilai 7,2, serta Paraguay terendah dengan 3,9.
Rakyat Venezuela juga lebih sering menyatakan bahwa mereka puas dengan demokrasi di negerinya, dibandingkan rakyat AL lainnya, kecuali Uruguay. 57% rakyat Venezuela bahagia dengan demokrasi di negerinya, yang memiliki persentase tertinggi kedua setelah Uruguay yang 66%. Rata-rata survey di seluruh negeri AL menunjukkan 38%, dengan rakyat Peru, Ekuador, dan Paraguay menunjukkan ketidakpuasan masing-masing 23%, 22%, dan 12%.
Bagi Venezuela, dari hasil persentase penduduk yang disurvey menunjukkan peningkatan kepuasan yang lebih tinggi sejak 1998, ketika Chavez terpilih, dibanding negeri lainnya. Persentase tersebut menunjukkan kepuasan meningkat dari 32% menjadi 57% selama 8 tahun ini.
Dalam hal partisipasi politik, rakyat Venezuela menjadi lebih politis dan aktif daripada rakyat di negeri lain, dengan persentase tertinggi dalam aspek-aspek seperti: mendiskusikan politik secara reguler (47%, rata-rata 26%); mencoba meyakinkan orang lain dalam persoalan-persoalan politik (32%, rata-rata 16%); terlibat dalam demonstrasi (26%, rata-rata 12%); dan aktif di dalam partai politik (25%, rata-rata 19%).
Menyangkut keyakinan terhadap pemilu “bersih” di negeri mereka masing-masing, rakyat Venezuela membenarkan 56% pada saat ini, yang memposisikan mereka di tempat ketiga setelah Uruguay (83%) dan Chile (69%). Hanya ketiga negeri ini yang mengatakan mereka percaya Pemilu bersih di negerinya lebih dari 50%. Sementara rata-rata rakyat AL hanya 41% yang puas dengan pemilu di negerinya. Rakyat Paraguay (20%) dan Ekuador (21%) yang merasa paling tidak puas.
Menurut Latinobarometro, rakyat Venezuela dan Uruguay menunjukkan persentase tertinggi menyangkut pemilu sebagai cara paling efektif untuk memajukan perubahan di negeri mereka (keduanya 71%), dibandingkan 57% seluruh rakyat AL.
Latinobarometro telah melakukan jajak pendapat tahunan di seluruh negeri AL selama 13 tahun terakhir. Pooling tersebut didanai oleh beragam lembaga-lembaga multilateral, seperti Uni Eropa, Inter-Amerika Development Bank, dan Bank Dunia. Pooling 2006 dilakukan di 18 negeri pada bulan Oktober 2006, dan mengadakan wawancara dengan lebih 20.000 orang. Margin kesalahan sekitar 3% (beragam dari satu negeri ke negeri lain).
Laporan Latinobarometro ini mengkontradiksikan persepsi umum yang menganggap AL bergerak menuju rejim yang lebih otoriter karena kecenderungan politiknya yang terus bergeser ke kiri. ”Semakin jelas bahwa tidak ada kemunduran menuju otoritarian (di AL), yang diperlihatkan oleh fakta bahwa 14 presiden digantikan dengan berbagai alasan yang terkait dengan tekanan rakyat sebelum akhir masa jabatannya serta masih di dalam kerangka hukum yang sah di dalam tiap negeri,” ujar laporan tersebut.
Masih menurut Latinobarometro, “Kesalahan persepsi yang terpenting mengenai evolusi dan perkembagan kawasan (AL) dihasilkan dari harapan elit-elit internasional yang salah terhadap apa yang harus dilakukan oleh kawasan tersebut.”
Negeri-negeri sasaran survey adalah Argentina, Bolivia, Brazil, Chile, Colombia, Costa Rica, Ecuador, El Salvador, Guatemala, Honduras, Mexico, Nicaragua, Panama, Paraguay, Peru, Dominican Republic, Uruguay, dan Venezuela
Disarikan dari tulisan Gregory Wilpert - Venezuelanalysis.com, oleh Zely Ariane.
No comments:
Post a Comment