Merida, 5 Maret 2013 (Venezuelanalysis.com) – setelah dua tahun berperang
dengan penyakit cancer, Presiden Hugo Chavez akhirnya meninggal pada hari ini
pukul 16.25 (jam setengah lima sore)
Wakil Presiden, Nicholas Maduro mengumumkan di televisi umum segera dari Rumah
Sakit Militer di Caracas, dimana Chavez dirawat.
Militer dan Polisi Bolivarian telah dikirim ke jalan untuk melindungi
rakyat dan menjamin keamanan. Sejak dari sekarang, segala hal masih kondusif,
dimana beberapa orang menyalakan klakson mobil dan yang lainnya berkabung
dengan khidmat di rumah mereka masing – masing.
Maduro membuat pengumumman hanya beberapa jam setelah acara kenegaraan
selama satu jam, menuduh pihak oposisi hendak mengambil keuntungan dari situasi
terakhir yang bisa menyebabkan destabilisasi.
“Mereka yang mati untuk kehidupan,
tidak bisa disebut mati”, Maduro menyimpulkan.
Di Caracas, ribuan rakyat berkumpul di Plaza Bolivar dan menyatakan akan
menuju ke Istana MIraflores. Mereka berteriak bahwa “Chavis masih hidup,
perjuangan akan terus berlanjut”, “Rakyat bersatu tidak bisa dikalahkan,” di waktu yang bersamaan mereka bersumpah
bahwa kaum borjuis Venezuela “tidak akan pernah kembali” ke Istana Miraflores.
Pendukung Chavez juga berkumpul di pusat perkumpulan di Venezuela untuk
melakukan aksi reli dan berkabung atas kematian presiden mereka.
Untuk menggambarkan situasi tersebut di Caracas, Andromaco Martinez,
menyatakan bahwa ia sudah berada di Metro ketika ia mendapat kabar atas
kematian sang presiden, “Rakyat pun mulai berlarian ke segala penjuru”
Di Plaza Bolivar, “Tak satupun menangis atau berdoa,” katanya, menunjukkan bahwa
rakyat Venezuela akan membela dan mempertahankan revolusi.
No comments:
Post a Comment